3

2.3K 288 9
                                    




Sooyung berjalan sendiri menyusuri pintu demi pintu Apartemen. Air matanya belum kering namun dia sudah dikejutkan dengan pintu apartemennya yang kini sudah sedikit terbuka. Dia memasuki kamar apartemennya dengan hati-hati.

"Apa yang sedang aku lakukan? Mengendap-endap di apartemenku sendiri seperti pencuri." Gerutu Sooyung sambil mengedarkan pandangannya disekeliling rumah. Dia takut akan ada pencuri yang tiba-tiba menyerangnya atau semacamnya.

"Kyaaaaa!!" Sooyung berteriak begitu keras, tubuhnya berjingkat kaget karena ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Sooyung menoleh kebelakang dan didapatinya Sungjae tengah memeluknya dengan meletakkan kedua tangannya melingkar di pinganggnya.

"Ya! Yook Sungjae apa yang sedang kau lakukan! Dasar mesum!" Aku berusaha melepaskan pelukannya, namun dia malah semakin erat memelukku sambil menarikku semakin masuk ke dalam pelukannya.

"Memelukmu." Jawabnya enteng.

"Bagaimana kau tahu password apartemenku?"

"Oh benar! aku memebritahukannya tadi." Gumam Sooyung masih dengan posisi yang sama.

"Aku bertanya pada eommamu kapan hari ulang tahunmu. Aku mengatakan padanya akan membelikanmu hadiah nanti jika kau berulang tahun." Sungaje tersenyum sambil membenamkan wajahnya ke leher putih Sooyung.

Sooyung yang kaget hanya bisa membelalakan matanya sambil menggeser-geserkan badanya, berusaha untuk kabur dari cengkaraman Sungjae.

"Sebentar. Hanya sebentar seperti ini." Sungjae sepertinya sudah sangat nyaman dengan posisinya kali ini. Sooyung yang mendengar perintah Sungjae akhirnya diam dan menuruti kata-katanya. Dia takut kejadian tadi menimpanya kembali.

"Kau putus dengannya?." Tanya Sungaje tiba-tiba yang juga menyadarkan lamunan Sooyung yang sedari tadi juga ikut terbenam akan hangatnya pelukan Sungjae.

"Bukan urusanmu." Jawab Sooyung ketus yang diikuti dengan kecupan Sungjae ditengkuk Sooyung yang membuat tubuh Sooyung seperti disengat semacam aliran listrik disekujur tubuhnya. Sungjae kemudian melepaskan pelukannya.

"Ya! Aku akan tidur disini." Sungjae berjalan menuju tangga tempat Ranjang Sooyung berada dan langsung merebahkan tubuhnya diatasnya.

"Apa-apaan kau. Untuk apa apartemen yang sudah kau beli disamping apartemenku hah?." Sooyung berlari menuju tempat tidurnya dan menarik kaki sungjae hingga lelaki tampan itu terjatuh ke lantai. Ya, dia memang tampan bahkan Sooyung mengakuinya walaupun dia begitu membencinya karena sudah menghancurkan sebagian dari kehidupan tenangnya.

"Apartemenku masih kosong sayang, jadi temani oppa tidur malam ini ya?" Sooyung bergeridik ngeri mendengar apa yang Sungjae katakan. Dia merasa Sungjae mengidap penyakit bipolar karena sikapnya yang selalu berubah-ubah secara tiba-tiba terus menerus.

"Kalau begitu tidur di sofa jangan disini! Enak saja menumpang di kasur orang lain."

"shiroe!." Dia merangkak kembali ke kasurku sambil menepuk-nepukkan tangannya ke ranjang tanda meminta Sooyung untuk ikut tidur disampingnya.

"Kalau begitu aku yang tidur di sofa. Satu lagi! Jangan berani macam-macam denganku." Sooyung melangkah turun menuruni tangga menuju ke lantai bawah tempat sofa hijaunya berada. Sungjae hanya menatapnya sambil tersenyum nakal ke arahnya yang membuat Sooyung semakin ngeri dibuatnya.

"Apa ini kehidupan yang harus aku jalani sehari-hari tuhan? Hidup dengan seseorang yang dapat mengancam hidupku sebagai wanita setiap saat." Gumamnya pada diri sendiri

~~~

3 A.M

Eommaaaaaaaaa!!!!!

Teriakan Sungjae membangunkan Sooyung yang tengah merajut ceritanya di alam mimpi miliknya. Sooyung mengerjap-ngerjapkan matanya sambil mengucek-nguceknya dengan kedua tangannya. Dilihatnya dari bawah Sungjae yang tengah terduduk di tepi ranjang sambil memegangi kepalanya dan meremas-remas rambutnya dengan kasar. Keadaannya sangat berantakan membuat dirinya memberanikan diri mendekatinya hanya untuk bertanya apakah dia baik-baik saja.

What Is Love?Where stories live. Discover now