Shopkeeper-2

51 11 2
                                    

Aku tidak bisa tidur malam ini karena kejadian tadi sore. Tugas yang lebih berat dari sebelumnya dan aku tidak ingin melakukan kesalahan yang sama.

Aku memunculkan sebuah buku hanya dengan satu petikan jari. Buku ini sangat bermanfaat karena ini adalah buku panduan para penyihir.

Dilihat-lihat, dari aura hitam orang itu, dia terlibat dengan 7 dosa mematikan yang terkenal di dunia manusia. Tak tau pasti dari ketujuh itu, tapi aku yakin pasti itulah akar permasalahannya.

Aku berpikir keras mencari ide Sampai jam menunjukkan tepat pukul 12 malam. Mataku berusaha untuk tetap terjaga. Ini demi para manusia juga.

***

"Kau mau pergi kemana Lami?" Tanya Taku ketika melihatku pergi pagi.

"Aku ingin membeli makanan di minimarket dulu, dah!" Aku langsung menyudahi pembicaraan karena aku  tidak ingin berlama-lama.

Hari libur ini kuisi dengan menyelesaikan tugas. Setidaknnya tidak dengan belajar, pelajaran manusia itu sangat sulit ya.

Ketika aku sampai di depan gerbang, aku memunculkan sapu terbangku.

Gypocta sticku!

Dalam sekejap sebuah sapu terbang ada dalam genggaman tanganku. Aku pun langsung menaiki nya dan terbang dengan lumayan pelan. Aku mengendarainya lebih tinggi tetapi dengan jarak yang S supaya tidak terlihat oleh manusia.

Aku memasuki toko tersebut setelah menaruh sapu terbangku balik.

Ternyata petugas itu tidak sendirian. Dia bersama petugas perempuan yang lain. Untunglah Petugas Toko itu belum memunculkan aura jahatnya sama sekali.

"Aku mau beli sapu, ada tidak?" Tanyaku asal bertanya karena mengingat sapu terbangku.

"Tentu saja ada, ini." Dia mengantarku ke sudut minimarket. Memang ada Sapu dan beberapa benda yang lain yang mirip dengan sapu terbangku.

Aku memilihnya dengan amat sangat lama karena itu bukan tujuan asliku. Lagipula aku tidak bawa uang sepeser pun.

Akhirnya aku memutuskan keluar toko setelah kuhabiskan beberapa jam disana. Dan lebih menyebalkannya lagi, tidak ada aura jahat yang muncul dari penjaga toko tersebut.

Aku parsah.

***

Hari sudah mulai larut. Aku melihat Taku yang sedang mencariku di dekat minimarket. Untungnya dia tidak melihatku. Jika iya, bisa gagal rencana (aneh) ku.

Prang!!

Terdengar seperti suara kaca yang pecah. Spontan aku berjalan ke arah toko tersebut.

Aku mendengarnya lewat dinding luar toko. Jangan salah, penglihatan, penciuman,dan pendengaran penyihir jauh lebih kuat dari manusia. Aku pun bisa mendengar jelas sampai sejarak 400 m. Hebatkan?

"Kau.. ing..in..a..pa?"
Rintihan seseorang membuatku panik. Suara perempuan, pasti penjaga toko perempuan tadi.

Kulihat dari depan pintu toko, penjaga toko itu mengeluarkan aura hitamnya. Semua rak sudah jatuh berantakan. Sepertinya perempuan itu disuruh berdiam diri.

"Yah..aku memang haus tentang segalanya. Aku ingin kekayaan. Aku ingin uang-uang ini menjadi milikku."

Suaranya yang berat dihiasi dengan perasaan jahat.

Gawat!!

Aku cepat cepat berlari dan memecahkan kaca pintu toko.

Aku pun menendang kepalanya sebelum penjaga toko perempuan itu dicekik olehnya.

"Kau ternyata orang yang serakah dan rakus ya?" Kataku membuat petugas toko itu hampir jantungan.

Penjaga perempuan itu terlihat sangat panik. Dia mengeluarkan ponselnya tak tahu untuk apa. Yang pasti, aku tetap membuatnya terasa aman.

"Kau mau melaporkan ku ke polisi? Silahkan. Tapi tak akan pernah!"

Kata-katanya yang membuatku merinding. Orang ini gila ya?

Petugas toko itu mengarahkan senjata tajam.Aku langsung menghalangi serangannya dengan kekuatanku.

Jelas dia terseret. Dia mulai bertindak gila.

Aku sudah menyiapkan tanganku untuk menyegelnya. Ku buat dia terikat dengan seranganku.

Manusia seperi mu harus dimusnahkan. Manusia serakah yang tak pernah bersyukur dengan takdirmu sendiri. Kau tidak akan pernah puas seperti aura hitam yang menggeluti tubuhmu ini. Tak kubiarkan kau berbuat lebih banyak lagi!

Aku mulai mengeluarkan mantra-mantra sihir. Aku sudah bersiap menangkapnya.

GRAAAA!!

Dia mulai tak terkendali.
Aura hitam itu menyerang kekuatanku.

Aku tak bisa menahannya lebih lama..dia terlalu kuat. Sial sekali!

Aku hanya merintih kesakitan dan keringat yang mulai bercucuran di mukaku. Aku tahu tidak ada yang bisa menyelesaikan ini selain aku sendiri.

Duar!!!

Ledakan hebat dari serangan seseorang membuat ku terseret kebelakang. Penjaga Toko itu terpental keluar. Alangkah kagetnya ketika aku melihat aura hitamnya sudah menghilang dan pejaga Toko itu pingsan seketika.

Aku mendapatkan aura hitam yang sudah  tersegel di depanku. Segelannya lebih hebat dariku. Penyegel level atas!

Aku melihat-lihat sekitar. Aku tak bisa melihat penyihir yang membantuku tadi. Tak ada tanda-tandanya sekalipun di dekatku. Padahal bisa gawat jika dua penyihir mengincar aura yang sama.

Polisi pun berdatangan mengerubungi Penjaga Toko itu yang masih pingsan di jalan. Penjaga Toko perempuan itulah yang menelponnya. Terlihat, dia menjelaskan semua kejadian tadi ke para polisi dan aku hanya menyaksikannya dari atas. Mungkin penjaga toko perempuan itu akan mencariku. Tapi tak apalah, mereka juga bakal lupa denganku.

Yah setidaknya aku berhasil menyimpan sedikitnya satu bagian dari 7 dosa mematikan.

Ngomong-ngomong.jam berapa ini?

Sebagai bonus, Saya tambahkan beberapa Info penting di chapter ini:

7 Dosa besar/mematikan di Bumi atau bisa disebut 7 deadly sins ada:

1 Sombong.
2 Iri hati.
3 Hawa nafsu.
4 Kemarahan.
5 Keserakahan.
6 Malas.
7 Kerakusan.

Jangan lupa pendapatnya + Vote kalau suka:).

Broom Stick [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang