In The Sky

101 20 37
                                    

Aku masih mengikuti Axie dari belakang. Menikmati angin kencang yang tiada duanya. Sampai-sampai kuncirku terlepas.

"Kenapa bisa sekencang ini sih!" Kataku berteriak ingin mendengar jawaban Axie.

"Pelankan sapu terbangmu. Angin luar memang sangat kencang. Kalau kita tidak hati-hati, kita bisa tertabrak dengan yang lain dan berakhir ditelan angin ini." Jawab Axie menjelaskan.

Terdengar sangat menyeramkan. Perlahan aku pelankan sapu terbangku. Begitu juga Axie. Rasanya aku ingin cepat sampai ke bumi daripada menderita seperti ini.

Aku melihat kearah sekitar. Banyak sekali murid yang menaiki sapu terbang dangan gayanya masing-masing. Bahkan aku sempat khawatir, bisa saja mereka celaka jika dibiarkan seperti itu. Tak peduli junior atau senior.

"LAMI AWAS!"

Teriakkan dari Axie membuat aku spontan merunduk. Tepat seperempat detik kemudian ada sebuah batu melayang di atas kepalaku. Untung nya aku tidak memakai topi dan kuncirku sudah terlepas. Dua benda itu bisa saja membuat rambutku tersangkut di batu tersebut.

"Apa-apaan ini?" Tanyaku heran.

"Tetaplah fokus Lami. Kalau saja aku tidak melihat ke arahmu, kau pasti sudah tertabrak." Jawab Axie tegas.

Aku sadar jika aku masih kurang mampu untuk pergi ke bumi. Ini salah para master yang seenaknya memutuskan para murid untuk bertugas.

Aku kesal!

***

Sudah lama sekali Aku dan para murid lainnya berada di langit luar. Tak terhitung berapa menit yang kami habiskan.

Setelah mengendarai sapu terbang cukup lama, aku melihat benda putih yang sangat besar disertai dengan angin yang kencang.

"Apa itu blackhole?" Tanyaku ketakutan. Aku tak ingin tersedot oleh blackhole tentunya. Musuh paling menyeramkan di luar sini.

"Bukan..menurutku ini adalah awan." Jawab Axie mengira-ngira. Kami makin memperlambat sapu terbang kami.

Wussh..

Ada penyihir yang terbang berlawanan dari arah tujuan kami. Sontak membuat kami kaget.

"Ah kita sudah sampai di bumi!" Sahutku girang.

"Darimana kamu tahu?" Tanya Axie sambil menjajarkan sapu terbangnya dengan ku.

"Itu para senior Axie, lihat! Mereka memakai topi para senior dan mereka terlihat sedang bertugas." Kataku menjelaskan.

Ah..rasanya seperti mimpi bisa sampai ke bumi. Kami pun mulai melewati awan-awan yang menari di angkasa.

"Kalau ini bumi kita harus waspada dengan.." belum sempat Axie melanjutkan, aku dan Axie merasakan hawa yang aneh. Aku merasa ditarik sesuatu.

Apa ini yang disebut dengan gravitasi?

Kyaaa!!!

Aku pun berteriak. Axie pun juga. Kami tidak bisa melihat satu sama lain lagi karena tekanan dari tarikan gravitasi.
Aku pun tak sadar jika aku terus tertarik dan terpisah dengan Axie.

Sampai aku merasakan bau rumput di hidungku. Perlahan aku membuka kedua mataku.

Aku melihat hamparan rumput yang luas beserta dengan cahaya matahari yang menyilaukan. Aku mengangkat sapu terbangku dan mengucapkan mantra sihir.

Luspito sticku!!

Dengan cepat, sapu terbangku menghilang. Aku harus menaruhnya untuk berwaspada. Siapa tahu ada manusia jahat melihatku dan mencoba menculikku.

Aku pun mulai berjalan sendirian.

Euhh aku tak sengaja menginjak coklat lengket yang berada di rumput basah ini.

Ada binatang aneh menghampiriku. Bentuknya seperti sapi. Ya sapi. Tunggu dulu berarti yang kuinjak tadi adalah kotoran sapi.

Tidakk!! Sial..

Aku berteriak penuh kekesalan. Segera aku mencium sepatuku. Baunya memang tidak enak. Menjijikkan.. siapa pun yang memiliki peternakan sapi ini adalah yang terburuk! Kataku dalam hati.

Tak kalah, para sapi bersuara seperti menyambut kedatanganku. Sangat berisik sampai membuat seorang manusia menghampiriku.

"だいじょうぶ ですか?"

Kata laki-laki tadi yang menghampiriku.

Bahasa apa itu? Bisikku heran. Aku mulai panik tapi berusaha menenangkan diri.

Ah iya penerjemah! Segera aku aktifkan alat penerjemah yang berada di telinga kiriku.

"Apa kau seorang cosplayer? Kenapa kau berada disini nona?"

Yes! Aku sekarang mengerti apa yang diucapkan lelaki itu. Tunggu..apa itu cosplayer? Penerjemah ini sama saja tak ada gunanya! Kataku kesal.

Terpaksa aku harus menjawab iya.  

"はい!"

Jawabku walau tidak yakin.

Orang itu mengantarku ke sebuah rumah yang terletak dekat dengan peternakan ini.

Disaat seperti ini aku sangat ingin bertemu Axie.

Kuharap aku bisa cepat bertugas!

Fun Fact in In The Sky

-Batu kecil yang hampir ditabrak oleh Lami adalah sebuah Asteroid. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa kerajaan para pesihir berada melebihi planet Jupiter.(karena Asteroid terletak diantara Mars-Jupiter)

-Lami memakai kuncir:v

Sejauh ini hanya Lamilah yang penampakan fisiknya bisa terbayang:v.
Lami berambut kuning panjang lurus sampai  ke punggung. Karena Lami merasa tidak nyaman, akhirnya Lami memutuskan untuk menguncir rambutnya.

Jangan lupa Vote dan Comment~
Sekian:vvvvv

Broom Stick [Slow Update]Where stories live. Discover now