[7] Real Him

19 3 0
                                    

"Apa kau ada di cafe?" lengkingan dari pita suaraku mengudara

Memulai percakapan dengan seseorang diseberang sana

"Kenapa?"

"Aku hanya ingin bersenang-senang," jawabku enteng

"Datanglah," seperti biasa, dingin dan datar

Oh ayolah, misiku sekarang adalah menjadi gadis sakura

Dan membuatnya bebas dari kehidupan monoton yang membosankan

Aku pun segera memutus sambungan

Beranjak mengambil tas lengan dan sebuah paper bag,  kemudian melenggang keluar secepat kilat

Senyumku perlahan berganti dengan kernyitan bingung di dahi

'Mengapa tempat ini sangat sepi?' itulah pertanyaan pertama yang muncul dalam benakku

Aku kembali melangkahkan kaki, menaiki tiap anak tangga menuju pintu masuk

Kudorong pintu kaca dihadapanku, namun nihil, pintunya tak bergerak sedikitpun

Tiba-tiba ponselku berdering singkat, memampangkan 'Strange Boy' dilayarnya

Pintu belakang

Eoh? Apa maksudnya? Aku harus masuk melalui pintu belakang?

Aku berbalik, kakiku melangkah asal mengelilingi cafe, berharap sampai di pintu yang ia maksudkan

Hanya ada 1 pintu di samping cafe ini

Kuedarkan pandangan, menyisir seisi cafe mencari sosok pria dingin itu

Ah, ternyata dia duduk dan menatap pintu ini dari jarak yang tak begitu jauh

Dia menungguku? Menunggu gadis yang akan mengganggunya? Hanya perasaanku saja,

Tatapan kami bertemu, namun ia tak bergeming sedikitpun dari tempatnya

Alisku menyatu, ekspresi wajahku seolah berkata 'bukakan pintunya,' tapi ia masih tak merespon

Ia bangkit dari duduknya, namun...
What the hell?! Dia justru masuk ke dalam, membiarkanku tetap diluar tanpa membukakan pintu

"Yuta-ssi open the door, please!" sebuah lengkingan lolos begitu saja dari pita suaraku

"Gunakan tanganmu," jawaban dingin mengudara dari dalam sana

Gunakan tangan? Aku pun mendorong pintu kaca itu, dan...

Yah, memalukan karena ternyata pintunya tak dikunci seperti pintu depan

Kakiku melangkah masuk, entahlah tapi langkah ini terus saja mengikuti pria dihadapanku

"Yuta-ssi, kusarankan gunakan pintu geser otomatis," kataku sembari terus mengekorinya

Dia hanya menjawabnya dengan dehaman, dehaman, dan dehaman

"Mengapa cafe sangat sepi? Tak ada seorangpun pelanggan disini? Dan..." kuedarkan pandangan ke seluruh sudut ruangan

Dapur. Tak terasa aku telah mengekorinya hingga tempat privat seorang pelayan cafe ini

Kesadaranku kembali, benarkah apa yang kurasakan ini? Kita hanya berdua?

"Kemana semua orang?" tanyaku kemudian

Pink Blossoms [YT °nct]Where stories live. Discover now