[5] Heol!

26 6 2
                                    

Seperti biasa, pagi yang cerah dan dingin tentunya

Aku bangkit dan mengambil sekotak banana milk yang kubawa dari Korea di tasku

Mengikat tali sepatu, lantas segera melenggang mengunci kamar

Aku berdiri di depan lift, menunggunya terbuka

Namun, ide bagus muncul di otakku, tak seperti biasanya

Aku melangkah cepat menuju tangga darurat, ayolah Yu Ra ini lantai 12, apa kau ingin mati?!

Ya, aku ingin mati dengan melewati tangga ini menuju lantai dasar, haha...

Kusumpal indra pendengaranku dengan sepasang headset, mulai terbawa suasana musik

Kulanglahkan kaki santai meniti tiap anak tangga

Mungkin jika tak ada musik, aku akan merasa ketakutan karena disini benar-benar sepi

Ide lain muncul, aku segera mengeluarkan ponsel dari saku jaketku

Ku scroll-up layarnya guna mencari sebuah nomor

"Halo, apa kau sibuk?" Tanyaku dengan nada ceria

"Biasa saja..." Jawabnya singkat, seperti biasanya bukan?

Dan aku pun sudah mulai terbiasa dengan sikapnya

"Tunggulah di taman sakura, aku akan..."



























Prak.....! DEP

Gelap, tak ada yang dapat kulihat lagi!

Hanya terasa hawa hangat khas pemanas ruangan

Aku ingin membuka mataku, tapi terasa begitu berat

Kenapa denganku? Apa yang terjadi?

Kupaksakan untuk membuka mata

Memisahkan kedua kelopak yang saling melekat dengan perlahan

Namun, 'aaahhh' ringaku saat merasakan denyutan luar biasa di daerah kepala belakang

Aku berhasil membuka mata

Mencoba mengingat kembali apa yang terjadi padaku sebelumnya

Namun nihil, tak ada sebesit kejadianpun yang muncul dalam ingatanku

"Apa aku hilang ingatan? Baiklah, siapa namaku? Kim Yu Ra. Aku dari mana? Korea. Kekasihku? Lee Tae Yong. Kakakku? Kim Yoo Na. Baiklah, kurasa aku tak amnesia."

Agak gila memang, bertanya dan menjawab sendiri

Sudahlah, lagipula tak ada orang disini

"Lalu kenapa aku tak ingat?"

Hingga seorang dengan jas putih khas dokter berjalan menghampiriku

"Kau sudah siuman?" Tanyanya dengan bahasa Jepang

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban, dan dia tersenyum

"Tadi kau terjatuh dari tangga dan pingsan, seorang office boy hotel yang menemukanmu. Apa kau ingat?" Ia kembali bertanya

"Kurasa aku benar-benar tak sadarkan diri tadi, aku tak mengingatnya..."

"Baiklah, kau bisa mengambil hasil lab sore nanti, sementara kau boleh kembali. Seorang pria menunggumu di luar," dokter itu semakin melebarkan senyumnya, kemudian berjalan keluar ruangan

Hasil lab? Sudahlah, aku ikuti saja perintahnya

Seorang pria? Tapi siapa?

Pria itu masuk kedalam ruanganku, dan sukses membuat mataku membulat

Pink Blossoms [YT °nct]Where stories live. Discover now