Inilah saatnya...
Waktu dimana semuanya akan terjawab
Mewujudkan mimpiku untuk melihat sakura berguguran di negeri asalnya
Mengetahui jawaban akan tanda tanya besarku dari seorang pria
Memikirkan kembali apakah aku akan hidup seperti sakura
Aku berjalan menyusuri trotoar dengan pakaian ekstra tebal
Kecuali rambutku yang terurai basah, pengering rambut di hotel tak dapat berfungsi dan sialnya aku tak membawa dari rumah
Waktu baru menunjukkan pukul tujuh tiga puluh, tapi aku sudah bersemangat saja untuk melihatnya berguguran
Atau mungkin karena tak ingin mati bosan setelah seharian hanya didalam hotel
Angin bertiup lebih kencang dari biasanya, mungkin inilah alasan mengapa sakura akan gugur malam ini
Langkahku berbelok menuju area pintu masuk taman
Namun, bunga itu sudah mulai menggugurkan kelopaknya
Apa aku terlambat?
Mungkin, karena ditempat yang sama pria itu sudah duduk termenung
Mengapa dia bilang pukul 8 kalau datang jauh lebih awal? Sudahlah
Aku langsung duduk disampingnya
Menatap wajahnya yang tengah menutup mata, terlihat damai...
"Kenapa kau datang sekarang?" Suaranya membuka percakapan antara kami, dengan mata yang masih tertutup
Dia lelaki yang terlalu peka dengan rangsang atau semacamnya, ya mugkin kecuali di bagian sikap dan perilaku
"Kau juga, kau memintaku datang pukul 8 tapi kau datang jauh lebih awal. Kenapa kau tidak memajukan saja janjiannya? Apa kau tau, betapa bosannya di hotel. Hanya tidur, bertelfon, tanpa melakukan aktifitas apapun. Ck, benar-benar kau ini..." Ocehku panjang lebar
Membuat dahinya mengernyit, mungkin karena tak tahan denganku
Perlahan kelopak mata itu terbuka, dan langsung memberiku tatapan yang tak dapat ku mengerti
"Gunakan ini..."
What the hell! Wajahnya begitu dekat saat ia melilitkan syal tebal di leherku
Ya, syal putih berbulu yang ia lepas dari lehernya
Mengapa begitu tiba-tiba? Arghhhh
Pertama, aku lupa cara bernafas, saat karbondioksida dinginnya menerpa wajahku
Kedua, aku lupa cara menggerakkan syaraf-syarafku
Ketiga, seluruh daraku naik ke permukaan, membuat pipiku agak memanas, dan aku harus mengalihkan pandangan untuk menutupinya
Untung saja detak jantungku tetap normal, dapat kupastikan bahwa sisa hidupku masih cukup lama
Hanya sesaat, kemudian pandangannya beralih lurus kedepan
"Eoh, ka-u mengabaikanku?" Tanyaku berusaha senormal mungkin
"Kau akan mati kedinginan dengan rambut basah begitu," Lagi, mengabaikanku untuk kesekian kalinya
Dan hanya menjawab dengan nada datar, sudah biasa
Tapi, apakah harus dengan cara begini ia menunjukkan rasa pedulinya?
Tuhan, tabahkan diriku...
"Terima..." Kalimatku...
"Berhenti berterima kasih," Potongnya cepat
ESTÁS LEYENDO
Pink Blossoms [YT °nct]
FanficSaat itu, bersamaan dengan hembusan angin Kelopak pink sakura berguguran menerpa wajah gadis itu 'Apakah kau serapuh itu? Tapi, mengapa sampai detik ini aku masih menyukaimu?'