[6] Thanks

30 5 0
                                    

Inilah saatnya...

Waktu dimana semuanya akan terjawab

Mewujudkan mimpiku untuk melihat sakura berguguran di negeri asalnya

Mengetahui jawaban akan tanda tanya besarku dari seorang pria

Memikirkan kembali apakah aku akan hidup seperti sakura

Aku berjalan menyusuri trotoar dengan pakaian ekstra tebal

Kecuali rambutku yang terurai basah, pengering rambut di hotel tak dapat berfungsi dan sialnya aku tak membawa dari rumah

Waktu baru menunjukkan pukul tujuh tiga puluh, tapi aku sudah bersemangat saja untuk melihatnya berguguran

Atau mungkin karena tak ingin mati bosan setelah seharian hanya didalam hotel

Angin bertiup lebih kencang dari biasanya, mungkin inilah alasan mengapa sakura akan gugur malam ini

Langkahku berbelok menuju area pintu masuk taman

Namun, bunga itu sudah mulai menggugurkan kelopaknya

Apa aku terlambat?

Mungkin, karena ditempat yang sama pria itu sudah duduk termenung

Mengapa dia bilang pukul 8 kalau datang jauh lebih awal? Sudahlah

Aku langsung duduk disampingnya

Menatap wajahnya yang tengah menutup mata, terlihat damai...

"Kenapa kau datang sekarang?" Suaranya membuka percakapan antara kami, dengan mata yang masih tertutup

Dia lelaki yang terlalu peka dengan rangsang atau semacamnya, ya mugkin kecuali di bagian sikap dan perilaku

"Kau juga, kau memintaku datang pukul 8 tapi kau datang jauh lebih awal. Kenapa kau tidak memajukan saja janjiannya? Apa kau tau, betapa bosannya di hotel. Hanya tidur, bertelfon, tanpa melakukan aktifitas apapun. Ck, benar-benar kau ini..." Ocehku panjang lebar

Membuat dahinya mengernyit, mungkin karena tak tahan denganku

Perlahan kelopak mata itu terbuka, dan langsung memberiku tatapan yang tak dapat ku mengerti

"Gunakan ini..."

What the hell! Wajahnya begitu dekat saat ia melilitkan syal tebal di leherku

Ya, syal putih berbulu yang ia lepas dari lehernya

Mengapa begitu tiba-tiba? Arghhhh

Pertama, aku lupa cara bernafas, saat karbondioksida dinginnya menerpa wajahku

Kedua, aku lupa cara menggerakkan syaraf-syarafku

Ketiga, seluruh daraku naik ke permukaan, membuat pipiku agak memanas, dan aku harus mengalihkan pandangan untuk menutupinya

Untung saja detak jantungku tetap normal, dapat kupastikan bahwa sisa hidupku masih cukup lama

Hanya sesaat, kemudian pandangannya beralih lurus kedepan

"Eoh, ka-u mengabaikanku?" Tanyaku berusaha senormal mungkin

"Kau akan mati kedinginan dengan rambut basah begitu," Lagi, mengabaikanku untuk kesekian kalinya

Dan hanya menjawab dengan nada datar, sudah biasa

Tapi, apakah harus dengan cara begini ia menunjukkan rasa pedulinya?

Tuhan, tabahkan diriku...

"Terima..." Kalimatku...

"Berhenti berterima kasih," Potongnya cepat

Pink Blossoms [YT °nct]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora