Friendzone 15 ~ pengungkapan rasa

7.9K 300 15
                                    

Ada alasan mengapa kita dipertemukan dengan seseorang? Ada alasan mengapa kita harus terjatuh? Ada alasan mengapa Tuhan mematahkan hati?
Alasannya adalah agar kita bertemu dan terjatuh pada orang yang tepat.

















★ FRIENDZONE ★




Cassie membuang nafas lega.



"Fyuh, hampir saja ketahuan, " Matanya melirik kanan dan kiri. Berharap tidak ada orang yang melihatnya. "Mending aku buang aja nih kado."

Plung. Cassie membuang kado itu ditempat sampah berbentuk drum. Kemudian ia menghampiri menuju pesta yang akan dimulai sebentar lagi. Acara buka kado spesial. Acara yang sudah ditunggu-tunggunya. Cassie sudah tidak sabaran. Ingin melihat situasi dan kondisi yang spektakuler dan membuatnya terpukau.

Ugh....


"Hadirin yang berbahagia. Saya, Dilo sang kembaran Dilan, "

Mendengar Dilon menyebutkan mirip dengan Dilan. Membuat semua yang ada di pesta ulang tahun Alza enek mendengarnya. Semua orang menyuraki Dilon.


"Najong dah mirip Dilan, "

"Engga lepel lo mah sama Dilan, "

"Lo mah mirip budi anduk, Lon!"

"Anjir, Budi anduk mah masih ganteng kelles. Si Dilon mah mirip eyang subur."

"Oh yang mengganda uang itu yah?"

"Lah iya, yah."

"Bukan bego! itumah Dimas kanjeng."

"Oh iya, ya."

"Poho urang. Kok bisa banyak gitu ya uangnya?"

"Beritanya sih kursinya ajaib dan bisa mengeluarkan uang."

"Kok bisa gitu ya?"

"Ya bisalah. Namanya kursi ajaib."

"Tuh kursi ada penunggunya kali."

"Bisa jadi tuh."

"Gue jadi pengen menggandakan uang seribu. Siapa tau jadi dolar."

"He'eh. Mantep tuh."

"Nanti ah gue minta pinnya."

"Nanti bagi-bagi lu!"

"Oke-oke. Kalem aja. Nanti gue bagi-bagi pinnya."

"Gue juga coy. Tapi gue mah bukan mau menggandakan uang."

"Lah terus mau menggandakan apaan dong?"

"Mau menggandakan cewek."

"Hah?"

"Kan kalo cewek gue pergi dan kalo gue punya cadangan. Jadi gausah susah move on."

"Lah, pinter juga lo, Tak?"

"Yaiyalah. Si botak kan kepala kinclong gitu. Udah kaya emas batangan yang di ampelas."

Tiba-tiba Dilon menepuk tangannya berulang kali. "Perhatian-perhatian. Ngapa jadi ngomongin Dimas kanjeng, sih?" Dilon menggaruk-garuk kepalanya. "Saatnya kita buka kado spesial." Ucap Dilon. Semua yang berada di acara pesta itu bersorak gembira.

Dilon menyerahkan mikrofon pada Alza.

"Sebelumnya terimakasih atas kedatangan kalian dan kado yang teman-teman sekalian. Sungguh membuat gue terharu pada malam kali ini, " kata Alza sambil tersenyum. "Pertama-tama saya akan memilih kado yang ini dari banyaknya kado yang ada." Alza mengambil kado yang sudah dipisahkan. Kado terspesial dari yang spesial. Kado berwarna biru polkadot dan dihiasi oleh pita hitam. Tentunya Alza mengetahuinya. Kado itu adalah kado dari sahabatnya.

FriendzoneOnde histórias criam vida. Descubra agora