5. Pindahnya Verrel

Comenzar desde el principio
                                    

"Ooo, aku harap kamu gak menyesal," ujar Crys.

"Tentu saja, tidak akan," ucap Verrel yakin.

"Rel, kamu beneran dipindahkan ke kelas ini?" tanya Ryan.

"Ya, kalau gak ngapain aku ada di kelas ini?" tanya Verrel balik.

"Kenapa kamu tiba-tiba jadi bodoh? Jadi di pindah ke kelas ini?" ejek Teddy.

"Atau kamu udah miskin sekarang?" ujar Yonathan.

"Malu aku punya temen kayak kamu, kita cabut!" ucap Patrick.

"Cabut sana, aku juga gak butuh temen kayak kalian!" ujar Verrel.

"Aku juga akan pindah ke kelas ini Rel, kita akan selalu bersama," ujar Ryan.

"Gak usah Ryan, nanti kamu juga ikut ditinggalin kayak aku," ujar Verrel.

"No problem, aku lebih memilih memiliki satu sahabat satu saja yaitu kamu. Daripada memiliki banyak sahabat, tetapi kamu gak ada berada diantara sahabat-sahabat aku." ucap Ryan.

"Kenapa?" tanya Verrel.

"Tanpa kamu, aku tak akan bisa jadi seperti sekarang. Kamu orang pertama yang mau berteman, bukan bersahabat dengan aku disaat semua orang menjauhi aku," jawab Ryan.

"Ya udah terserah, aku harap kamu gak menyesal. Aku tunggu, ambilah tasmu," ucap Verrel.

---

"Verrel? Ryan? Kok kalian ada disini?" tanya pak Marco.

"Lah ... bapak ketinggalan berita ya?" tanys Verrel balik.

"Bapak tahu, berita itu pasti palsu. Apa yang buat kalian pindah kelas?" tanya pak Marco tegas.

"Udah beri tahu aja yang sebenarnya, pak Marco ini udah tahu rahasia dari kita semua yang gak diketahu'i sama anak-anak diluar kelas ini," ujar Kero.

"Aku pindah, karena mau membuktikan ke seseorang pak. Bahwa cintaku untuknya adalah nyata apa adanya," ujar Verrel.

"Nyata apa adanya?" tanya Ryan.

"Hehe ... maksudnya aku beneran cinta sama dia, buka sekedar cinta monyet," jawab Verrel.

"Siapa nih yang dikejar Verrel?" tanya pak Marco.

"Crys pak," jawab sekelas.

"Seneng gak tuh, Crys ?!" ujar Karin.

"Cie ... Crystal, cie ...," ujar Keyra.

"Diamlah, kalian ini!" ucap Crys dengan pipi yang memerah.

"Wah ... ada yang malu-malu, tapi mau nih!" ujar Alvin.

"Lo Chipmunk diam aja!" ucap Crys.

"Sudah-sudah, kalau kamu Ryan kenapa pindah?" tanya pak Marco.

"Ikut sama Verrel pak," jawab Ryan.

"Ikut?"

"Iya pak, sebagai sahabat yang setia, baik hati, dan-" ucap Ryan.

"Baiklah, saya akan mengadakan kuis kitab suci hari ini," potong pak Marco.

"Yah pak, bapak belum beri tau kita kalau ada kuis hari ini," ucap Keiro.

"Iya pak, ntar kalau nilai kita hanya ada telor ceplok ditambah batang lidi gimana?" ujar Crys.

"Nilai telor ceplok dan batang lidi? Bapak ngasih nilainya dikelas ini kok aneh?" ujar Verrel.

"Tidak, bapak ngasih nilainya juga normal kok. Sangking merekanya yang gak normal, batang lidi itu angka satu dan telor ceplok angka nol. Jadi maksudnya nilainya 10. Ya kalian berusaha dong, biar nilai kalian gak 10. Kalian harus dapetin dua telor ceplok kalau gitu," ucap pak Marco.

"Yah ... pak, itu sama aja kayak bapak suruh kita bunuh diri!" ujar Rio.

"Inget perjanjian kita, bapak akan menjadi wali kelas kalian lagi saat kelas tiga kalau nilai kalian pada naik," ucap pak Marco.

"Bapak bisa jadi wali kelas kami, tapi kami tak akan sekelas lagi. Karenakan pembagian kelasnya disesuaikan nilai dan uang," ujar Eri.

"Kalian pikir kalian bisa bodohi saya, tidak ada guru lain yang tau tentang keluarga asli kalian selain saya dan kepala sekolah. Saya juga tahu kalau Rio, Alvin, dan Levin akan menggunakan kesempatan yang ada, yaitu menggunakan kekuasaan orang tua mereka yang jadi donatur untuk membuat satu kelas ini tetap dari kelas 10 ke kelas 11, memangnya mereka gak bisa melakukan hal yang sama untuk dari kelas 11 ke 12?" ujar pak Marco.

"Hehe ... kita kalah deh pak," jawab Keiro.

"Sudah, cukup keluarkan alat tulis kalian. Kalian bisa mengisi jawabannya langsung dilembar soal. Seperti biasa yang sudah nyerah bisa keluar, tanpa menganggu yang lain!" ucap pak Marco.

"Kok yang sudah nyerah, pak? Bukannya yang sudah selesai bisa keluar?" tanya Ryan.

"Kalau dikelas ini khusus, jadinya yang sudah nyerah," jawab pak Marco.

"Aduh pak, ini terlalu mudah pak. Hanya pilihan ganda kayak gini, aku mah bisa pak. Tinggal jawab 1A, 2B, 3C, 4D, 5E, 6A, 7B, dan seterusnya," ujar Viola.

"Wkwk ... lo beneran kreatif my twin, kalau aku pak jawabannya 1E, 2D, 3C, 4B, 5A, 6E, 7D, dan seterusnya," ujar Viona.

"Kalian berdua ini, kerjakan dengan benar!" ucap pak Marco.

"Pak aku udah selesai, aku ke kantin duluan ya, guys!" ucap Crys.

"Tunggu'i Crys, ini aku juga udah selesai. Aku juga ikut ke kantin!" ujar Trys.

"Pak kok setelah aku pikir jawabannya A semua ya?!" ujar Rio.

"Aku juga pak, jawabannya kok E semua ya?!" ujar Eri.

"Iya pak, aku juga merasa jawabannya B semua," ucap Karin.

"Kalau gitu aku ambil yang C semua aja pak!" ujar Levin.

"Karena yang D semua belum ada, biar aku aja yang pakai, pak!" ucap Alvin.

"Kalian benar-benar pasti gak belajar lagi!" ujar pak Marco.

I P ADonde viven las historias. Descúbrelo ahora