"Oke, masuk akal. Tapi aku gak bisa menerima kamu gitu aja, karena image kamu sudah terlalu jelek di mata aku. Kalau kamu beneran cinta aku, kamu bisa ikut persyaratan yang aku berikan tadi!" ujar Crys.

"Kita lihat aja besok Senin saat kita masuk, apa yang aku lakukan," ujar Verrel.

"Hmmm ... ya udah, aku balik ke mereka dulu!" ucap Crys lalu meninggalkan Verrel sendirian.

---

"Mana Verrel?" tanya Varrel.

"Lagi merenung di ruang keluarga," jawab Crys.

"Memangnya merenung apaan?" tanya Varrel.

"Aku menantang dia untuk pindah kekelasku," jawab Crys.

"Kenapa?" tanya Varrel.

"Aku gak suka dengan pergaulannya, kembarannya aja yang satu darah di sekolah diajak bertengkar cuma untuk membela temannya yang belum tentu tulus berteman dengannya. Gimana nanti yang status aku cuma tunangannya, aku diputusin kali!" jawab Crys.

"Hehe ... tenang aja, aku yakin kok kalau Verrel pasti akan milih kamu daripada teman-temannya itu," ujar Varrel.

"Kamu hangat, Verrel dingin," cetus Crys.

"Dari dulu pertama kali aku ketemu dia, dianya juga sudah dingin," ucap Varrel.

"Maksudnya?" tanya Crys.

"Aku dan Verrel bukan keluarga kandung, Verrel anaknya kembaran mami yang akhirnya di adopsi sama mami. Karena kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan yang direncakan musuhnya, sementara entah kenapa gue dan Verrel bisa mirip. Mungkin karena mamiku dan maminya masih kembaran kali, sementara kata mami nama kita sengaja dikembarkan agar musuh-musuh orang tua Verrel gak sadar, so ... aku dan Verrel anak kembar berbeda orang tua," jawab Varrel.

"Kamu maukan bantu aku agar Verrel bisa senyum?" lanjut Varrel.

"Entahlah, kita lihat aja. Kalau Verrel nanti pindah ke kelas aku, aku anggap dia mau berjuang untuk aku setidaknya. Dan aku akan menerima perjodohan ini, aku juga akan berusaha membuat dia tersenyum. Tapi kalau Verrel gak mau pindah ke kelas aku, aku anggap dia tidak mau memperjuangkan aku. Maka, aku akan membatalkan perjodohan ini, karena buat apa aku memperjuangkan orang yang gak mau memperjuangkan aku. Aku hanya mau memperjuangkan orang yang mau diajak berjuang bersama-sama. Selain itu, juga karena pada hakikatnya perempuan dikejar bukan mengejar," ujar Crys.

"Ya kamu benar, semoga aja my twin gak sebodoh itu untuk melepaskan kamu," ujar Varrel.

"Panggil kembaran kamu, ajak dia kemari. Sebentar lagi kita akan melepaskan lampion sebagai penutupan acara barberquean," ujar Crys.

"Iya," ucap Varrel lalu beranjak pergi.

"Guys, ayo kalian sudah siap dengan alat tulis dan kertas, kan?" tanya Crys.

"Sudah dong," jawab mereka.

"Ayo kita tulis harapan kita," ucap Crys.

"Ayo Varrel dan Verrel, kalian juga ikut tulis harapan kalian untuk persahabatan kita," ujar Trystan menghampiri mereka sambil memberikan secarik kertas dan sebuah alat tulis.

"Untuk apa?" tanya Verrel.

"Tulis harapanmu di kertas itu, nanti ambilah lampion dan gantungkan. Kita akan terbangkan lampionnya bersama-sama," jawab Trys.

"Guys, kalian sudah tulis harapan kalian dan menggantungkannya dilampion?" tanya Crys.

"Sudah!" jawab mereka serentak.

"Oke, kita mulai hitung mundur dari 10!" ujar Crys memberi instruksi.

"10"
"9"
"8"
"7"
"6"
"5"
"4"
"3"
"2"
"1"

Duar ... 🎆 Duar ... 🎇 Duar ... 🎆

Keluarlah kembang api berbagai warna menghiasi gelapnya langit malam di pergantian tahun, bersamaan dengan mereka melepaskan lampion yang telah berisikan harapan-harapan mereka.

"Bagus ya," ucap Billy.

"Iya, semoga aja kapan-kapan kita masih bisa ngerasain seperti ini lagi!" ujar Karin.

"Tentu, kita akan mereyakannya lagi bersama-sama!" ucap Lian.

"Udah malem guys, ayo kita tidur!" ujar Trys.

"Udah subuh kali, my twin!" ucap Crys.

"Iya juga sih, ayo kalian yang laki-laki gue antarkan ke kamar tamu," ucap Trys.

"Yang perempuan ikut aku, aku yang mengantarkan kalian," ujar Crys.

"Tempatnya beda?" tanya Kezia.

"Iya, karena kamarnya gak ada. Satu lorong hanya ada 5 kamar, jadi kami memutuskan lorong kanan pertama dan kedua untuk anak laki-laki. Dan lorong kiri pertama dan kedua untuk anak perempuan." ucap Crys.

"Rumah kamu banyak sekali kamarnya?" tanya Alvin.

"Hehe ... biasanya kalau keluarga besar kumpul, mereka kumpulnya disini," jawab Crys.

"Pantesan banyak banget kamarnya, rumahku aja kamarnya gak sampai sebanyak ini," ujar Alvin.

"Wkwk ... iya, ini karena rumahnya sering di buat acara keluarga," ucap Crys.

---

Formasi kamar di setiap lorong.

🚪🚪
🚪
🚪🚪

I P AWhere stories live. Discover now