Wanita itu mengangguk, "Ya, tentu saja. Karena itu Nyonya Lee sangat mempercayai saya mencari tahu informasi tentang anak-anaknya."

"Korea utara tak akan tertarik dengan Hana, tapi mereka pasti akan tertarik dengan Kim Taehyung. Aku ingin berbincang dengan seseorang yang berkaitan dengan kejadian ini, seseorang yang bisa ku ajak kerja sama."

"Itu cukup sulit nona, tapi saya akan berusaha"

.

.

.

Kesalahan terbesarku adalah mencintaimu terlalu dalam.


__The Bridge To Dreams Chapter 13 "Suffer"__


Sinar matahari telah beranjak dari peraduannya. Gadis berponi yang masih berjibaku dengan kegiatan paginya itu tampak tergesa-gesa. Dengan sepotong roti yang masih ia gigit, tangannya sibuk menguncir rambut panjang miliknya.

Ia berjalan menuju ke depan cermin memastikan bahwa keadaannya tak begitu berantakan.

"Bisakah kau menungguku sedikit lebih lama lagi?"

Perkataan lelaki itu kembali terngiang di telinganya, ia menarik napas pelan lalu menarik sepotong roti yang sedari tadi berada di mulutnya. Mengunyahnya perlahan.

"Selama apapun itu, aku akan menunggu. Bahkan jika aku mati saat ini, aku akan menunggumu di kehidupan selanjutnya."

Tangan Sujeong bergerak naik, ia menatap pergelangan tangannya mengamati benda yang terus menggerakkan jarumnya.

"Sial, aku terlambat!"

.

.

.

Mata itu mengerjap pelan dan perlahan terbuka, pupilnya mencoba menetralisir bias-bias cahaya hingga akhirnya penglihatannya semakin jelas. Kedua mata itu melihat sekitarnya, ia mengenali kamar yang ia tempati namun ia merasakan suasana yang berbeda saat ini.

"Kau mengkhianatiku dan itu berarti kau harus siap kehilangan segalanya. Sahabatmu, kekasihmu bahkan Ibumu. Aku dengar sahabatmu Park Jimin akan segera mati, kau ingin tahu bagaimana aku tahu tentangnya? Lagipula ceritanya panjang, akan ku ceritakan lain kali. Lalu, soal kekasihmu, aku fikir aku tak perlu bersusah payah, sepertinya banyak yang mengincarnya. Informasi yang aku terima bahwa ada yang menginginkan kematian Yerim dan mereka akan menyingkirkan orang yang melindunginya, tapi jika orang itu tak berhasil menyingkirkan Sujeong, akulah yang akan membereskannya. Mudah, kan? Dan soal Ibumu, kau fikir dia masih hidup? Wanita sialan itu fikir bisa menggantikan Ibuku? Mimpi saja!Tapi untukmu, tenang saja. Selama aku bersamamu, kau akan baik-baik saja. Kita akan hidup bahagia!"

"Bae Joohyun sialan!" ia mengumpat kesal, dan saat dirinya hendak bergerak. Ia baru merasakan dirinya terikat oleh sesuatu. Ia meneliti dirinya sendiri, ujung tangan bajunyanya menyilang terikat ke belakang dan kakinya terlilit oleh tali kasar. Ia tersenyum miris karena dirinya bahkan terlihat seperti pasien rumah sakit jiwa yang sangat berbahaya.

Pintu perlahan terbuka menampilkan gadis ber-apron merah muda tersenyum manis seperti orang yang sama sekali tak bersalah. Taehyung mengumpat dalam hati, ia sekarang harus mengakui bahwa gadis itu memiliki gangguan mental. Psychopat yang tentunya sudah berada pada taraf akut level tinggi.

"Selamat pagi, Hansung-ah!"

"Namaku, Kim Taehyung!"

Joohyun hanya kembali tersenyum, "Aku memasak omurice hari ini. Hari ini aku akan menyuapmu karena aku tak akan melepasmu. Aku akan mengambilnya, tunggu sebentar yah!"

The Bridge To Dreams [Jilid II] ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin