Part 10; Love Heart

13.4K 750 17
                                    

Xavier menatap jalanan didepannya. Dia kesal hari ini, Sean sama sekali tidak bicara dengannya. Mereka satu kantor, sama-sama sebagai CEO yang memimpin perusahaan yang mereka dirikan sendiri. Tapi mereka tidak saling bicara satu sama lain, masalahnya apa? Tentu saja karena gadis bernama Cherisia itu.

"Sialan!!" Umpatnya kesal.

Posisinya yang berada didalam mobil hanya bisa menggebrak keras kemudi mobil mewahnya. Macetnya jalanan semakin membuatnya kesal. Matanya mengedar dan tanpa sengaja menangkap sosok gadis yang belakangan dekat dengan Sean. Ya benar, Cherisia Alyssa wanita muda itu sedang berjalan keluar dari Universitas Greates bersama dengan seorang pria yang entah siapa. Mungkin itu temannya? Atau teman kencannya yang lain? Xavier menyeringai. Setidaknya ia akan mulai mengorek lebih lanjut kehidupan Cherisia.

Xavier baru saja akan keluar dari mobilnya jika saja saat Robin Diesel tidak terlihat mengikuti Cherisia. Ck, Sean bahkan memerintahkan seorang bodyguard untuk mengawasi Cherisia.

"Yang benar saja.."

Xavier menarik pedal gas mobilnya dan kembali berkutat dengan kemacetan didepannya.

XOXO
-
XOXO

Cherisia menempatkan sebuah kamera diatas meja. Setelah dirasa pas wanita muda mensetting pengaturan kameranya sedekian rupa, lalu Cherisia segera mengambil saput tangan didalam saku celana hotpans yang ia kenakan. Cherisia menutup matanya dengan itu lalu ia mengambil remote yang sudah ia letakkan disampingnya.

Sebuah lagu girly dari salah satu girls grub Korea Selatan mulai mengalun indah ditelinganya. Bersamaan dengan itu, ternyata Sean datang membawa plastik putih berisi makanan dan langsung menatap heran dengan apa yang akan Cherisia lakukan.

Sean menaikan ujung bibirnya, ketika Cherisia mulai menari mengikuti alunan lagu sedang berputar. Sepertinya wanita itu masih belum sadar jika ada Sean yang sedang memperhatikannya. Sebenarnya tujuannya datang kemari adalah ingin memberikan hukuman pada Cherisia karena sudah mengabaikan peringatannya. Tapi sepertinya tujuannya berubah, Sean mengambil duduk santai diatas sofa.

Sean menahan tawanya saat melihat Cherisia menari dengan sangat ringan, terlihat sekali ia sudah hafal betul dengan semua koreografinya. Sean tidak berhenti melebarkan senyumnya saat Cherisia kadang melakukan gerakkan centil, manja ataupun girly. Astaga, itu lucu sekali.

Sean masih tersenyum saat ketika lagu yang Cherisia tarikan telah habis.

Cherisia melepaskan tutup matanya. Sangat terkejutnya ia ketika melihat Sean yang sudah ada didepannya seraya tersenyum aneh.

"Sejak kapan Om Sean disitu.." Tanyanya dengan nada sedikit tinggi.

"Sejak kapan? Sejak kau mulai menari.." Jawab Sean santai.

Cherisia berjalan menghampiri Sean, wanita itu duduk disamping Sean dan segera meraih kameranya yang berada diatas meja. Cherisia menyimpan videonya, lalu beralih menatap Sean.

"Kenapa kemari?"

"Menghukummu,.." Cherisia memundurkan tubuhnya. Ia memberikan jarak aman pada Sean.

"Aku salah apa Om?" Tanya Cherisia.

"Mengabaikan ucapanku, untuk tidak berteman dengan seorang pria.." Jawab Sean mendekati Cherisia.

"Tapikan Marc baik.."

"Aku tidak suka.." Balas Sean cepat. Sean menarik tangan Cherisia, hingga wanita Asia itu menabrak dada bidang Sean.

Wajah Cherisia memerah. Astaga, ia masih ingat betul saat sesi bercintanya dengan Sean untuk pertama kalinya. Jujur saja Cherisia sempat terbawa suasana saat itu, hingga ia sempat mencium beberapa kali dada bidang Sean. 'Arrggghh, apa yang kufikirkan..' Batin Cherisia menggelengkan kepalanya beberapa kali.

Cinta Rahasia (PART 1-21) [GOOGLE PLAY]Where stories live. Discover now