Chapter 12 (End) - Kebahagiaan Baru

14.3K 1.2K 137
                                    

Chapter 12 (End)

-Kebahagiaan Baru-


Nessa merasakan jemari Dhanni menggenggam telapak tangannya. Lelaki itu mengemudikan mobilnya hanya dengan sebelah tangannya, sedangkan sebelahnya lagi sibuk menggenggam tangan Nessa. Nessa sendiri bukannya risih, tapi malah senang karena suaminya itu begitu perhatian kepadanya. Brandon sendiri kini sudah tertidur pulas di atas pangkuannya, sesekali Nessa mengecup kening putera pertamanya tersebut penuh dengan kasih sayang.

"Kamu capek?" Tanya Dhanni yang pandangannya masih lurus ke depan.

"Enggak, aku baik-baik saja kak."

"Kita mampir cari minum dulu, ya?"

Nessa hanya menganggukkan kepalanya. Akhirnya Dhanni mengemudikan mobilnya menuju ke sebuah kafe.

Sesampainya, dengan cepat Dhanni keluar dari dalam mobilnya, kemudian menuju ke arah Nessa lalu mengambil alih Brandon hingg kini dalam gendongannya.

Mereka berdua masuk ke dalam sebuah Kafe tersebut, tapi ketika sampai di dalamnya, keduanya melihat sepasang kekasih yang tengah asik berbicara di sudut ruangan kafe tersebut.

Itu Renno dan Allea.

Nessa dan Dhanni memang sudah mengenal Allea sejak beberapa bulan yang lalu. Ahh, ternyata wanita itu yang mampu membuat Renno bertekuk lutut di hadapannya. Nessa sendiri sangat mengenal Allea dengan baik, karena keduanya beberapa kali bertemu bersama. Bahkan saat itu, ketika Allea memiliki masalah dengaan Renno, wanita itu memilih kabur ke apartemennya.

"Kalian di sini?" Tanya Dhanni yang kini sudah berdiri tepat di sebelah Renno.

"Hai, kalian juga di sini?" Renno tampak sedikit terkejut dengan kedatangan keduanya.

"Tadi kami dari bandara." Jelas Dhanni.

"Ayo, duduk di sini saja." ajak Allea, akhirnya Dhanni dan Nessa sepakat untuk duduk di sana dan mengobrol bersama.

Renno dan Allea ternyata sedang sibuk menyebarkan undangan pernikahan mereka yang akan mereka laksanakan minggu depan. Nessa menyambut baik pernikahan Renno dan Allea, Nessa pikir, Allea memang orang yang sangat pantas mendapatkan Renno mengingat Renno sudah pernah setengah gila ketika Allea meninggalkannya saat itu.

"Bagaimana persiapan pernikahanya?" tanya Nessa.

"Hampir selesai." Allea menjawab dengan lembut. "Kalian benar-benar akan datang, bukan?"

"Ya, tentu saat aku akan datang." Janji Nessa.

"Aku senang punya teman baik seperti kamu."

"Kamu juga sangat baik." Nessa kembali memuji Allea dengan senyuman lembutnya. Ahh, ternyata Tuhan benar-benar mengbulkan do'anya saat itu. Do'a ketika Renno meninggalkannya karena dirinya lebih memilih hidup bersama dengan Dhanni. Do'a supaya lelaki itu mendapatkan wanita yang seribu kali lebih baik dari pada dirinya. Tuhan benar-benar sudah mengabulkannya.

Mereka berempat akhirnya saling mengobrol bersama sesekali melempar candaan bahagia satu dengan yang lainnya.

***

Malam itu, Dhanni terbangun dalam tidurnya. Ia mendengar seseorang yang sedang menangis terisak. Dhanni mengerutkan keningnya ketika melirik kearah Nessa yng sudah meringkuk memunggunginya dengan punggung yang bergetar. Kenaa dengan istrinya itu?

"Sayang? Kamu nggak apa-apa kan?" tanya Dhanni dengan menepuk pundak Nessa.

Ternyata Nessa menangis. Secepat kilat Dhanni membalik tubuh Nessa untuk menghadapnya. Ada apa dengan istrinya tersebut? Kenapa tiba-tiba istrinya itu menangis.

The Lady Killer (After Marriage)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora