Chapter 11 - Merelakan

15.2K 1.1K 47
                                    


Banyak Typo!!!

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Banyak Typo!!!


Chapter 11

-Merelakan-

Jonathan melepaskan pelukannya pada tubuh Nessa. Menatap Nessa dengan tatapan lembutnya, lalu mengusap sisa-sisa air mata yang jatuh di pipi wanita tersebut.

"Sudah, jangan nangis lagi, ayo kita masuk, kita temui mereka."

Nessa menganggukkan kepalanya, lalu mengikuti Jonathan masuk ke dalam kamar Erly. Di sana, Erly sudah dalam posisi terbaring setengah duduk, wajahnya masih terlihat sendu bahkan sesekali masih terdengar isakan.

"Kak." Panggil Jonathan pada Erly.

Erly mengangkat wajahnya hingga dirinya bertatapan dengan wajah adiknya tersebut. Lalu tanpa banyak bicara lagi Jonathan menghambur ke arahnya, memeluknya dengan erat.

"Maafin aku, maafin aku Jo." Ucap Erly kembali menangis.

"Kakak nggak salah."

Nessa sendiri kembali berkaca-kaca menatap pemandangan di hadapannya. Tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan menggenggam telapak tangannya. Nessa melirik ke arah tangannya tersebut, ternyata sudah ada tangan Dhanni di sana yang sudah menggenggamnya erat-erat. Nessa menatap ke arah Dhanni lalu tersenyum manis terhadap suaminya tersebut.

Pun dengan Dhanni yang tampak menyunggingkan senyumannya pada Nessa. Tampak kelegaan di wajah keduanya. Apa memang akan berakhir seperti ini? Atau akankah ada babak baru di antara mereka berempat? Nessa dan Dhanni sendiri tak tahu.

***

Pulang dari rumah Jonathan, keduanya masih saling berdiam diri. Tadi Dhanni memang sempat ke kantor sebentar, dan meninggalkan Nessa di rumah Jonathan. Lalu Dhanni kembali menjemput Nessa dan kini mereka pulang bersama.

Ada sebuah kecanggungan diantara keduanya. Seakan ada sesuatu yang menghalangi keduanya untuk saling bicara satu sama lain. Meski begitu Nessa merasa sangat nyaman mengingat sejak tadi telapak tangan Dhanni tak berhenti menggenggam telapak tangannya. Suaminya itu bahkan sesekali mengecup lembut punggung tangannya meski hingga kini tak mengucapkan sepatah katapun terhadapnya.

Masuk ke dalam apartemen, Dhanni lantas berjalan tepat di depan Nessa, sedangkan Nessa sendiri memilih mengekor di belakang Dhanni sembari menundukkan kepalanya. Hingga Nessa tak menyadari jika kini mereka sudah berada di dalam kamar mereka.

Dhanni menghentikan langkahnya dan itu membuat Nessa yang tepat di belakangnya menubruk tubuhnya karena tak tahu jika Dhanni tiba-tiba berhenti.

"Maaf." Hanya itu yang di katakan Nessa sambil menundukkan kepalanya.

Dhanni membalikkan tubuhnya hingga kini menatap Nessa sepenuhnya. Ia sedikit menyunggingkan senyuman khasnya, tangannya lalu terulur mengangkat dagu Nessa, membuat Nessa menatap seketika ke arahnya.

The Lady Killer (After Marriage)Där berättelser lever. Upptäck nu