Chapter 4 - Tak dapat Jujur

16.6K 1.2K 51
                                    

haiiii... ketemu lagi ama Kak Dhanni Nih... sedikit Note biar kalian nggak bingung.. Setting Waktu di sini adalah saat Beberapa Hari atau sekita 1 mingguan setelah Epilog The Lady Killer 1 yaa... jadi di sini Renno belom ketemu sama Allea, begitu pun Ramma yang masih asik dengan Zoya, okay.. itu aja, kalau ada yang perlu di tanyakan atau bingung, silahkan komen.. wakakakakakak

"Siapa Jonathan?"

Pertanyaan Dhanni membuat Nessa menghentikan kalimatnya. Rasa panik langsung menyerangnya begitu saja. Siapa Jonathan?? Tentu saja ia tidak bisa menjawab kalimat suaminya tersebut. Nessa tidak mungkin menjawab jika Jonathan adalah mantan kekasih sekaligus cinta pertamanya, Dhanni bisa membunuhnya jika ia menjawab seperti itu, mengingat sikap suaminya tersebut yang suka seenaknya sendiri. Dan di sisi lain, Nessa tidak mungkin berbohong dan menjawab jika mereka hanya teman, Dhanni tidak akan percaya. Ya, Nessa sangat tau itu. Dan ketika Dhanni tidak percaya, Nessa tau jika Dhanni tidak akan tinggal diam.

Chapter 4

-Tak dapat jujur-

"Siapa Jonathan?"

Nessa belum juga menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh Dhanni. Tubuhnya entah kenapa kaku seketika. Ia membatu masih dengan posisi membelakangi suaminya tersebut.

"Kamu nggak apa-apa kan Ness??"

Suaminya itu curiga, Nessa tau itu. Dhanni yang biasanya memanggilnya dengan panggilan sayang, kini berubah memanggilnya hanya dengan namanya saja.

Nessa membalikkan badannya yang masih terasa kaku, kemudian mencoba tetap tenang dan tersenyum sesantai mungkin. "Aku nggak apa-apa kok kak."

Dhanni menatapnya dengan tatapan menyelidik. "Jadi.. Jonathan itu siapa?"

Pertanyaan Dhanni lagi-lagi membuat tubuh Nessa gemetar. Entah kenapa bisa seperti itu, Nessa sendiri tak tau. Yang Nessa tau hanyalah, dia tidak ingin suaminya tersebut mengetahui masalalunya bersama dengan Jonathan.

Dhanni mendekat ke arah Nessa, tapi entah kenapa secara reflek Nessa mundur satu langkah. Ada apa dengannya?? Dhanni kembali menatap Nessa dengan tatapan menilainya.

"Ness.. kamu pucat."

Kemudian Nessa tak dapat mengingat apa-apa lagi ketika tiba-tiba pandangannya mengabur lalu menggelap bersama dengan kesadarannya yang ikut menghilang.

***

Dhanni tak berhenti berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Sesekali tangannya menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. Matanya menatap ke arah ranjang yang di sana masih terbujur tubuh Nessa yang lemah.

Nessa pingsan. Untung saja tadi Dhanni dengan sigap menangkap tubuh istrinya tersebut. Dokter pun tadi sudah di hubunginya dan sudah selesai memeriksa keadaan Nessa. Kata Dokter, tidak ada yang salah, semua baik-baik saja, mungkin Nessa hanya kelelahan dan juga banyak pikiran. Memangnya apa yang di pikirkan istrinya tersebut?? Apa ada hubungannya dengan lelaki yang bernama Jonathan??

Dhanni berpikir keras. Nessa pasti sedang menyembunyikan sesuatu darinya, dan ia harus mencari tau apa sesuatu tersebut.

Untuk saat ini, Dhanni tidak akan mengganggu pikiran Nessa dengan pertanyaan-pertanyaan menekan seperti tadi. Ia akan berusaha bersikap sesantai mungkin di hadapan Nessa, bersikap seolah sudah melupakan hal tadi. Tapi tentu ia tidak akan tinggal diam, ia akan mencari tau sendiri, siapa Jonathan dan apa hubungannya dengan istrinya tersebut.

***

Nessa mengerjapkan matanya ketika kesadaran mulai menghampirinya. Kepalanya masih terasa pusing, bahkan kini ia merasa sedikit mual. Apa yang terjadi dengannya?? Nessa mengedarkan pandangannya dan berakhir pada sebuah jam yang menggantung di dinding kamarnya.

The Lady Killer (After Marriage)Where stories live. Discover now