16. Tante Amora

1.8K 96 3
                                    

"Lama banget dah telfonannya, ngga panas tuh kuping?haha" ledekku saat ka Ario balik setelah selesai telfonan entah dengan siapa itu.

"Orang sebentar doang kok, tadi lama diluar sambil.. eh itu apa namanya itu bersihin taman itu tadi ada tikus mati" jawabnya namun terlihat gugup.

"Ohh gitu yaa" kataku sambil berfikir.

Kok kak Ario jawabnya gugup gitu ya, kenapa ya dia, atau ada masalah sama temennya?sikap dia aneh semenjak kemarin kemarin. Apa aku harus nyelidikin kali ya?tapi ngapain juga.

"Yaudah kak aku ke kamar dulu yaa mau ngerjain pr" ucapku sambil berjalan ke kamar.

Kak Ario pun hanya berdehem menjawab perkataanku.

Saat ingin menaiki tangga, bel rumahku pun berbunyi.

"AAAA PASTI TANTE AMORAA"
sontak aku langsung teriak dan berlari menuju pintu rumah untuk membukanya.

"Assalamualaikum anak anak tante"
Salam tante Amora

"Waalaikumsalam tante" jawab aku dan kak Ario.

Langsung aku dan kak Ario memeluk tante Amora. Yah kami sangat senang jika tante Amora datang, karena dia dan juga om Firman adalah orang yang membiayai hidup kami semenjak orang tua kami meninggal (di part sebelumnya belum dikasih tau) ia juga yang membiayai bibi yang bekerja dirumah aku dan kak Ario.

"Bibi kemana?kok sepi banget?" tanya tante Amora.

"Bibi lagi pulang kampung tante, soalnya anaknya sakit, udah lama sih dari seminggu yang lalu mungkin" jawab kak Ario.

"Yaampun, kok kalian ngga bilang toh?kan tante bisa nganter dia sekalian ikut jenguk anaknya" ujar tante Amora

"Kata bibi jangan bilang bilang ke tante, soalnya kalo bilang nanti malah ngerepotin" ujarku.

"Huft yasudahlah, nanti tante hubungin dia deh, kalian ngga kenapa kenapa kan semenjak ditinggal bibi?"

"Ngga kok tante, ayo tante duduk dulu aku ambilin minum sama makan" suruhku kepada tante Amora.

"Siap dengg, eh kamu teh Rio kok makin ganteng yo?dah punya pacar yo?" tanya tante Amora ke kak Ario.

"He eh makasih lho tanteku, belom hehe masih single haha" ucap kak Ario

Dari dapur aku mendengar percakapan mereka, langsung saja aku sambung.

"Idih tante si kak Ario ganteng darimana dah?kalo ganteng kenapa gapunya pacar hahaha" celotehku.

"Ye sirik aja, awas aja kalo kakak punya pacar, ntar ngeluh mulu dijadiin nyamuk haha" ledek kak Ario

"Ish tuhkan tante, liat aja tuh" aku mengadu ke tante Amora.

Iyasih bener juga, maka dari itu, sejak dulu aku melarangnya untuk pacaran, karna kalo dia pacaran, aku akan kena akibatnya, yaitu jadi nyamuk. Dan juga aku gamau kasih sayangnya itu dibagi jadi dua, ih ogah banget dapet separuhnya doang, fix itu gaboleh terjadi!!

"Hus udah udah kalian ini, udah ayuk makan bareng bareng" lerai tante Amora.

Aku, kak Ario dan tante Amora pun makan bersama diruang keluarga sambil menonton TV, untuk kali ini tidak diruang makan.

.
.
.

Hari hari semenjak tante Amora disini, sangatlah indah, aku bisa curhat tentang kak Andre, tentang sahabatku disekolah yaitu Miska dan Firda, juga aku memperkenalkan Miska dan Firda saat aku mengajak mereka datang kerumahku untuk berkenalan dengan tanteku yang alay itu. Dan kemarin adalah hari terakhir tante Amora tinggal dirumahku, karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan dan begitu juga ia tidak harus meninggalkan rumah dan suaminya terlalu lama.

.
.
.

Semalam kak Ario terlihat mencurigakan, ia meminta izin kepadaku untuk menginap dirumah temannya, tumben sekali dia berani, padahal dia pernah bilang padaku kalau dia tidak akan pernah meninggalkan aku sendirian dirumah. Aku sempat berdebat dengannya, namun dia bilang sekali ini aja, dan dia meminta Miska untuk menemaniku dirumah untuk 2 hari. Aku sempat curiga, aku jadi kesal dengannya, tetapi aku tidak marah, mungkin dia ingin bermain dengan teman temannya itu.

"Gue jadi curiga sama kak Ario Mis, gue merasa ada yang disembunyiin ama dia, gue takut dia kenapa kenapa" aku mengeluh kepada Miska.

"Lu ama kakak sendiri yang baiknya banget banget malah dicurigain, ya wajarlah kayak kita kita aja, pengen ngeluangin waktu banyak ama temen temen" ucap Miska.

"Iya juga sih, tapi dia itu sekarang kalo diajak ngobrol pasti malingin muka dah, au dah kenapa, terus malem malem suka keluar rumah sendiri, tapi pas pulang dia suka bawain gue makanan, kesambet apa gimana dah, aneh banget kan" ucapku sambil mengambil kaset untuk ditonton dikamarku.

"Dia lagi banyak duit kali ya atau dia kerja sambilan Lish?, mungkin juga dia punya temen rumah deket sini kali" kata Miska.

"Ah masa iya? huft yaudahlah bodo amat, kalo dia pulang gue mesti nanya ke dia deh"

Aku membanting tubuhku ke kasur dan melanjutkan acara menonton film bersama Miska hingga esok.

Padahal, dalem hati aku sangat peduli, aku takut kak Ario bertindak yang macem macem, aku cuma punya dia dirumah, aku gamau dia kenapa kenapa, ya Allah, semoga tidak ada masalah yang terjadi. Besok, aku harus menyelidiki kak Ario kerumah temennya sendirian. Harus!

Supaya cepat dilanjut, jangan lupa vote dan comment yaa!! hehe,terimakasih😊

My Lovely Ketua OSISWhere stories live. Discover now