7 - Lagi

2.8K 162 2
                                    

Pagi hari ini adalah hari senin, ya sekolah lagi, aku bersiap siap untuk pergi ke sekolah dengan penuh semangat. Ya semangat untuk ketemu doi.

Ya doi.

doi.

Bukan kok, niatku kesekolah itu mau belajar dan ketemu doi.

"Lishaaaa" teriak seseorang dari luar pagar yang tak lain adalah Miska.

Akupun langsung berlari keluar untuk membukakan pagar.

"Iyaa sebentar, kakak gue masih sarapan, lu mau ikut sarapan ngga?" tawarku kepada Miska.

"Eh ngga usaah, gue udah sarapan tadi dirumah" katanya sambil nyengir.

"Okey, wait yak"

"Kak Ario ayokk buru nanti telat, hari senin jadwalnya upacara"

"Iyaa sabar kakak ambil tas dulu"

Setelah mengambil tas, kak Ario langsung mengunci pintu dan masuk kedalam mobil diikuti oleh aku dan Miska.

.
.
.

"Ayooo cepetan kalian ini masih aja dateng mepet waktu, upacara sebentar lagi dimulai ayolah cepat anak anak" suara guru killer itu terdengar sampai koridor. Hih, dia selalu saja marah marah.

Akupun berlari ke lapangan dan berbaris sesuai kelas dan mengikuti upacara sampai selesai.

Di kelas

Kali ini ku lihat wajah Miska yang sangat senang itu seperti sedang menunggu seseorang, aku pun bingung kenapa dia, apa dia obatnya habis ya.

"Lu ngapain sih Mis senyum senyum gitu?lu lagi nungguin kak Reza ya?" tebakku kepada Miska.

"Tau ajaa lu haha, tapi kok dia lama banget yaa"

"Kesasar kali, udah tau ini sekolah luas banget, mungkin nyasar ke kelas cewe yang lain.Eh" ledekku.

"Ish lu mah kok gitu sih, mana mungkin dia nyas..."

Tiba tiba saja ada dua orang cowo memasuki kelasku, dan akupun tidak bisa mengalihkan pandangan pada satu orang cowo itu.

Dia ...

Kak Reza sama

Kak Andre!

Hah?kok bisa?!

Dia ngapain kesini ikut si kak Reza?

"Hai Miska" ucap kak Reza.

"Eh hai kak hehe, oh ada ka Andre juga sini masuk kak" ucap Miska lembut. Ewh.

Tapi mata kak Andre langsung tertuju ke mataku, dia tersenyum padaku dan aku balas senyumannya. Masyaallah.

"Hai kak Andre, kok kakak kesini?ada apa?"

"Iyah Lisha, oh ga ada apa apa kok cuma tadi ini diajakin ama Reza kesini"

Ya ampun kak Reza tau aja ih.

Tiba tiba saja Miska beranjak bangun dari bangku bersama kak Reza, langsung saja aku tarik lengannya.

"Eh lu mau kemana?"

"Mau kemana aja boleh, haha gue tinggal dulu ya, gue ama ka Reza mau jalan jalan" ucapnya diikuti tawanya kak Reza.

"Ih sini aja kek, masa..."

"Udah yaa, daahhh"

Miska dan kak Reza pun berlalu.

Seketika semua teman sekelasku melirik aku dan kak Andre.

Muncullah suara yang sangat berisik.

"Cieee kan Lishaa"
"Cieee cieee ahayy"
"Cieee kan mainnya ama ketua osis ih serem"
"Ya ampun Lishaa ternyata yaa"
"Acie cieee"

"Berisik lu semua, ngga sopan banget deh ada kakak kelas juga" ucapku refleks.

"Behh galakk"
"Iyadaaa lanjutinn sanaa cie cie eak"
"Yaudaa yok temen temen kita diem ajaa jan gangguin orang pedekate"

Lalu tidak ada suara lagi dari mereka, karena mereka melanjutkan pekerjaannya masing masing. Aku pun nyengir dihadapan kak Andre, begitupun juga kak Andre.

"Maaf kak temen temen saya emang suka begitu, ga jelas emang"

Kak Andre pun tertawa.

"Hahaha, gapapa kali dek"

Duh, salting begini sih aku, buru kek bel masuk bunyi. Batinku.

Kami pun melanjutkan obrolan kami, sampai akhirnya pun bel masuk berbunyi disusul Miska dan kak Reza datang ke kelas.

"Yuk ndre ke kelas, duluan yaa Miska, Lisha"

Aku dan Miska pun mengangguk.
Kak Reza dan kak Andre pun berlalu.

"Yeeee kemana aja sih lu, tega banget ninggalin gue ama kak Andre disini" ketusku.

"Hahaha sorry, gue lagi liat liat sekolah ini, kan gue belum tau semua fasilitas disini"

"Ya lu ajak gue kek, lagipula kan ada kak Andre juga yang lebih tau semua fasilitas disini dibanding doi lu"

"Ya gue sengaja biar lu berduaan ama kak Andre juga"

"Ya tapi kan ngga disini juga kelles, udah tau anak anak kelas kita mulutnya ember semua"

Seisi kelas yang mendengar perkataanku langsung tertawa sangat kencang begitu juga dengan Miska. Hih dasar.

Tapi yang terpenting, aku cukup bahagia disini, ngobrol dan ketawa bareng dia aja udah seneng banget.

My Lovely Ketua OSISDär berättelser lever. Upptäck nu