Part 18

649 58 0
                                    

"Aku akan cerita sekarang." Kata Frieska.

"Aku siap dengerin semuanya." Balas Naomi.

"Begini ceritanya."

Flashback

Disebuah sekolah tampak seorang murid wanita bertubuh mungil dan berambut panjang sedang berjalan sambil membawa tasnya dengan langkah santai. Para laki-laki tampak menatapnya dengan sorot mata memuja. Dan murid itu hanya tersenyum.

Sampai ada seorang murid laki-laki yang menghampirinya. Siswi itu semakin lebar senyumannya dan murid laki-laki itu menggandeng tangannya. Siswi itu dengan senang langsung berjalan beriringan dengannya. kedekatan mereka mengundang iri siswa dan siswi lain.

"Baru dateng Mel?" Tanya laki-laki itu.

"Iya. Kamu udah dari tadi ya Rish?" Tanya balik Melody.

"Aku ada jadwal kumpul sama klub pagi ini." Sahut Farish.

"Jadi sekarang kamu mau ke klub?"

"Rencananya sih. Tapi anak-anaknya belum ada yang dateng."

"Ya udahaku ke kelas dulu. Kamu ke kelas aja."

"Gak mau aku anter?"

"Apaan sih. Kayak ada apa aja."

"Iya deh sayang. Hati-hati ya."

"Iya sayang."

Farish langsung pergi menuju ruang klub. Sementara Melody kembali berjalan ke kelas. Sesampainya dikelas, Melody langsung duduk dan menaruh tasnya. Seisi kelas tampak menatapnya dengan pandangan tak suka.

Menyadari itu, Melody berusaha maklum. Dia tahu kalau hanya dirinya lah yang diistimewakan oleh Guru karena prestasinya. Dan tak jarang juga Melody harus mendapat makian dan bully dari mereka semua. Bahkan sampai wajah dan tubuhnya memar karena pukulan mereka.

Akhirnya Melody membuka tasnya dan membaca buku yang dibawanya. Walaupun sudah berusaha menenggelamkan diri dengan membaca, tetap saja dia mendengar ejekan dari teman-teman sekelasnya.

"Sok pintar."

"Cari muka."

"Anak kesayangan Guru mah selalu dibela."

Tak lama kemudian datang murid perempuan lain dan langsung duduk disebelah Melody. Melody mengalihkan pandangannya dari bukunya dan tersenyum saat melihat siapa yang datang. Siswi itu menaruh tasnya dan membenarkan kacamatanya.

"Pagi Mel." Sapanya.

"Pagi Stella." Sapa balik Melody.

"Tugas udah selesai?" Tanya Stella.

"Udah kok. Kamu gimana?"

"Udah. Dari kemarin sore."

Stella menoleh pada teman sekelasnya yang menatap Melody dengan tak suka.

"Ada masalah lagi Mel sama mereka?" Tanya Stella.

"Gak kok." Sahut Melody sambil tersenyum.

"Jangan tersenyum seperti itu. Aku tahu kamu sedih." Kata Stella serius.

"Aku gak apa-apa."

"Biar aku yang menghadapi mereka."

Dengan cepat Melody menahan tangan Stella. Stella menoleh dan mendapati Melody menatapnya dengan tatapan memohon sambil menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Stella.

"Jangan Stel. Aku gak apa-apa." Cegah Melody.

"Tapi aku gak bisa diam aja." Bantah Stella.

I'm Still Here (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang