Bagian 11

26.3K 2.5K 121
                                    

Bagian 11


“Dia- pacar lo? Kok bisa?”

“Iya bisa.”

“Tapi...”

“Prilly, ini Dhera. Kakak kelas aku di sekolah yang lama,” aku menganggukkan kepalaku. Dia masih menatap aku dan Ali seperti orang kebingungan.

“Sudah berapa lama kalian pacaran?”

“Baru, kok.”

“Berapa bulan?”

“Hampir lima bulan, Kak,” dia menatap Ali kaget saat aku menjawab pertanyaannya.

“Brengsek! Dan lo percaya kalau dia...”

“Dhe, sudah lah! Jangan ikut campur masalah gue! Gue sudah mau balik nih sama cewek gue. Duluan, ya!” Ali menarik tanganku pergi. Kenapa buru-buru, sih? Katanya ingin quality time.

“ALI! LI!”

“Nggak usah terlalu dipikiri. Dia cuma kaget aja kalau aku sudah punya pacar.”

“Dia suka sama kamu?” Ali mengangkat bahu acuh. Semakin lama aku semakin bingung dengan orang-orang yang baru aku temui. Kenapa mereka selalu kaget saat melihatku bersama Ali?

“Kamu mau langsung pulang atau ke mana dulu?”

“Mau nonton.”

“Lain kali, deh.”

“Kenapa sih, memangnya? Dia mantan kamu, ya?”

“Apa sih! Bukan.”

“Ya terus, kenapa kamu buru-buru pergi waktu lihat dia? Kalau nggak ada apa-apa, nggak masalah dong,” Ali menghela napas dan mengunci tatapan mataku. Kedua tangan dia memegang bahuku erat.

“Dengar, ya! Apa pun yang nanti akan terjadi, kamu jangan pernah pergi dari aku. Apa pun,” memangnya apa yang akan terjadi setelah ini?

Dan memangnya aku ada pilihan lain selain menjawab, “iya, Ali. Aku nggak akan tinggalin kamu.”

Sepertinya, tidak ada. Dia akan tetap menahan aku untuk selalu bersamanya. Dan aku yakin, kalau aku pergi darinya, maka hidupku tidak akan tenang mulai hari itu juga.

•••

“PRILLYYYYKUUUUUU!!!”

“VITAAAAAA!!!!” Aku dan Vita berpelukan di koridor sekolah. Setiap hari bertemu, tapi jarang sekali mengobrol seperti dulu. Aku selalu dimonopoli oleh Ali setiap hari. Sampai terkadang, tidak ada waktu untuk sekadar makan bersama di kantin dengan teman-teman.

“Sombong, deh! Lo benaran sudah lupa ya sama gue!”

“Maaf! Gue sibuk tahu!”

“Sibuk pacaran sama Ali!” Aku melirik Ali yang ada di sebelahku. Dia memberiku kode untuk ke kelas lebih dulu. Aku hanya mengangguk dan dia berlalu.

“Nggak begitu, Vita Sayang! Gue kangen tahu!”

“Pokoknya hari ini lo nggak boleh sama Ali! Hari ini Prilly Alsha Putri adalah milik kita bersama!” Aku menoyor kepalanya pelan.

Psychopath Boyfriend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang