TLFM#19

9.9K 857 16
                                    

Perempuan itu memang selalu menjadi Masalah dalam Hidupnya.

Anna menatapnya dengan pandangan menuduh.

"KAU PEREMPUAN KESERIBU YANG DATANG KESINI DENGAN ALASAN YANG SAMA!!"

"Mommy~ Colly " Aeron meminta digendong. Dengan suara imutnya itu Ia meminta maaf. Anna tersenyum tipis.

Anaknya ini sungguh pintar.

Terkadang juga mata kecilnya itu melirik Dua perempuan yang masih bertengkar. Ia mungkin Merasa Takut dengan Suara keras itu.

"Carrey" panggil Kay saat Aeron sudah berada dipelukan Anna, membuat Kedua perempuan yang Asyik bertengkar itu menoleh.

Perempuan itu Segera berlari kearah Kay. Berniat memeluk pria itu , Andai tak melihat Anna dan Aeron disampingnya.

"Kay.." Ucapnya Sambil mengeryit menatap Aeron. Kay menatapnya dalam Diam.

"Mommy~" panggil Aeron membuat Perempuan itu tersadar.

Deg.

"A-ana?"

"Apa Kabar Viola?"

Deg.

" Kau A-Anna?" Ucap Perempuan itu ragu ragu.

Anna mendengus Sinis.
"Lalu!?" Tanyanya jengkel. Entah kenapa ia merasa panas melihat perempuan didepannya itu. Apalagi saat ia bilang kalau ia pacar Kay?

Geez.

Rasanya Anna ingin sekali mengamuk.

" Kau Kaylo! Selesaikan urusanmu dengan Kekasih Tersayangmu itu!" Ucap Anna melirik sinis kearah Kay meninggalkan keduanya.

Ditinggalkan berdua dengan pria setampan Kay akhirnya membuat Viola lupa diri.

"Kay, aku kangen" Perempuan itu dengan tidak tau dirinya memeluk Kay.

Tap tap tap.

Entah dari mana Anna kembali, dengan sekali hentakan ia membuat Viola yang tadinya memeluk suaminya itu tersungkur.

"ANNA!" Viola meninggikan suaranya, merasa tak terima dengan perlakuan Anna.

Aeron tak ada dipelukannya, sudah ia titipkan disalah satu Pegawai.

"Jangan sentuh dia!" Desisnya garang. Seakan siap siap mengamuk jika saja Viola bersikap kurang Ajar.

Wanita itu bangkit perlahan sambil sesekali terkekeh.
"Uh, Anna yang lugu dan lembut itu sudah berubah rupanya" Wanita itu terkekeh menyeramkan membuat Anna makin mengangkat Alisnya meremehkan.

"Syukurlah Akhirnya topeng sok polosmu itu hilang" ucap Viola dengan Desisan seperti ular diakhir kalimatnya.

Anna tak bergeming. Menghadapi Ular kecil seperti Viola tak ada artinya. Ia bahkan pernah menghadapi Manusia Semacam Ular yang lebih berbisa dari Viola.

Mata Belo Viola melirik sekilas Kearah Kay yang menatap Anna dengan Khawatir. Wanita itu makin mengeraskan Rahangnya.

Viola tersenyum.
"Ah .. lama tidak bertemu ya" Wanita itu mengulurkan tangannya hampir menyentuh Wajah Anna . "Sahabatku Sudah berubah rupanya"

Plak!

Kay menepis tangan wanita itu dengan Kasar.
"Jangan sentuh dia!" Geramnya.

Anna terdiam menatap tajam Kearah Viola, begitupun Viola.
Tak lama kemudian wanita itu terkekeh lagi.

"Hahaha.. Ya Tuhan" Matanya melirik Kay disela sela tawanya. "Bahkan pangeranku sudah berubah" wanita itu menggeleng tak percaya.

Damn it! Pangeran!?

"Ck, pangeran!?"Tanya Anna dengan Raut wajah tak percaya ditambah mencela membuat Kay terdiam.

"Kau lupa Kay, kau pernah berjanji untuk selalu ada disisiku!? Kita akan bersama dan membangun keluarga bahagia dengan Anak Anak kita nantinya" Viola menatap Kay dengan pandangan Menuding " bukan malah menghabiskan Waktumu dengan Si Serigala berbulu domba itu!" Tunjuknya tepat didepan Mata Anna.

"Kau Gi--" Perkataan Kay terhenti saat Anna menatap Viola dengan pandangan membunuh.

"Kau mau menyingkirkan Tanganmu sendiri atau ku bantu hm?" Tanya Anna dingin. Bersiap menerjang Wanita tidak sopan didepannya ini.

Viola terdiam, ia Tau Anna tak main-main. Tapi, rasanya menurunkan Tangannya itu sama Artinya dengan Merendahkan Dirinya.

Anna terkikik geli.
"Well, " tangan Anna mulai membentuk gumpalan sedangkan Bibirnya menyunggingkan seringai tipis.

Kay menelan ludahnya.
IA BERSUMPAH DEMI NAMA TUHAN! IA DAPAT MELIHAT AURA AURA HITAM KELUAR DARI TUBUH ANNA!!

Ya Tuhan, Jangan sampai ada pertumpahan darah Disini!

"Sepertinya Kau memilih opsi kedua yaa" krek.

"Arhgg.." Viola meringis saat Jari telunjuknya diputar dalam gemgaman Anna.

Kaki Wanita itu berniat menginjak Kaki Anna jika saja Anna tak lebih cepat darinya.

Kay terkesiap. Tak menyangka kedua perempuan ini terlihat tidak waras.

Ahh untungnya lagi sekarang ini mereka sedang berada dilantai Khusus CEO sehingga tak Ada karyawan yang mondar mandir.

"Oh" Anna pura pura kaget dengan wajah yang kentara dibuat buat.

"Kau tau Violaku tersayang, Kemampuan Bela dirimu itu tak ada apa apanya!"

Plak!

Tamparan Telak mengenai pipi wanita itu. Membuatnya terdiam.

Begitupun juga Kay yang mendadak Tegang, ia Tak membayangkan bagaimana Jadinya setelah ini. Anna telihat begitu menakutkan, hingga rasanya mencicit saja Dapat membunuh.

"KAUU--"

"Ow ow sudahlah Vio! Sudah Hentikan sekarang!" Anna dan Kay mengeryit saat melihat Pria yang datang tiba tiba sambil memeluk Viola dari belakang. Menahan Perempuan sinting itu.

"Oh Hai Anna!" Sapanya sambil mengedipkan matanya Genit.
Anna terkesiap. Pria ini adalah sibrengsek yang Ia temui dulu saat magang hari pertama itu. Pria yang ia temui didekat jalanan yang Sangat Sok itu.

Kay mendelik tajam.
"Sibrengsek!" Desis Anna membuat Kay dan Pria itu melotot.

"Wow. Julukan yang bagus- oh hei Vio, Jangan Berontak lagi!" Bentak Pria itu Saat Viola mulai memberontak seakan ingin memusnakan Anna.

"Lepaskan saja dia. Aku juga ingin sekali membunuhnya, mencakar wajah Soknya itu, hingga membuatnya berlutut memohon Ampun Padaku!" Desis Anna penuh menekanan. Kay membeku, begitupun Viola dan Pria itu.

"Eh.. emm .. kenalkan Aku Christian Ronaldo" Anna dan Kay Mendelik Bersamaan.

"Oh oke Aku Justin Bieber" Anna sudah siap dengan Bogem mentahnya menghadapi pria menyebalkan ini.

"Er.. Aku Steven Wiliam"

"Damn! I kill you!" Desis Kay.

"Oh.. Aku Natasha Wil-- oke oke Aku Tian." Pria itu tertawa garing saat Anna dan Kay seakan siap menghajarnya. "Kalian punya Selera humor Yang buruk!"

YANG PUNYA SELERA HUMOR YANG BURUK ITU SIAPA HAH!?

"Iya Kan sepupu" Viola yang sedari Tadi Diam Mendelik.

"Oh Waktunya Pulang. Sampai Jumpa Anna." Ia mengedipkan Matanya lagi. "Kau terlihat sangat Cantik dengan Pakaian Tipismu itu" Ia membuat Gerakan Kiss Bye .

"SIALAN KA--"

Eh?

Tap.

"Ka-kay apa Yang kau laku-"

"Diam!" Desis Kay sambil mengacingkan Jasnya ditubuh Anna.

"Hei-"

"Diam Anna!" Perintahnya dingin membuat Anna terdiam.

Hei.. Harusnya dia yang Marah disini kan? Dia!

[4]Thank You For Loving MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang