TLFM#12

10.6K 884 40
                                    

FLASHBACK~

Keduanya Tau , bahkan keluarga mereka pun Tau pernikahan keduanya hanya karena terpaksa akibat suatu 'insiden Kecil' . Tapi.. bukankah seharusnya Kay memperlakukan Anna Layaknya seorang Istri . Err Tidak.. Menghargainya sebagai seorang perempuan saja sudah cukup.

"Minggir" Ketus Kay saat Anna ingin menyambutnya didepan Pintu.

Anna menyingkir lalu menunduk dalam.

Kay berjalan lurus tanpa memperdulikan Anna yang berstatus sebagai Istrinya.

Anna mengutuk dirinya Sendiri yang Ia anggap Tidak Becus.

Ia mengikuti Kay kekamar mereka. Dapat Ia lihat Kay yang sedang mengeluarkan Bukunya . Sepertinya Pria itu ingin Belajar.

Tunggu- Belajar!? Err ya. Mereka masih Pelajar. Bahkan usia mereka mungkin belum genap 17 tahun.

Pernikahan ini juga karna paksaan dari Keluarga Welter yang merasa bertanggung Jawab atas apa Yang menimpa Anna.

Mereka merasa Perbuatan Kay merupakan kesalahan mereka yang tidak becus menjadi orang Tua.

Sebenarnya ini bukan salah siapa siapa. Ini salah Teman teman Brengsek mereka yang berani mencecok Anna dan Kay dengan Alkohol tinggi saat sedang ikut kegiatan khusus pelajar lalu meninggalkan keduanya dalam Kamar hotel berdua. CATAT. BERDUA!

"Kay mau Kubantu?" Tanya Anna dengan suara Lembutnya.

Kay menoleh. Andai saja Wanita itu tidak menjebaknya dalam pernikahan sialan ini, mungkin Ia akan menyayanginya seperti Adiknya Sendiri.

"TIDAK!" Bentaknya membuat mata Anna berkaca Kaca.

"BISAKAH KAU KELUAR! AKU MUAK MELIHATMU!"

"Ka--"

"Keluar sebelum aku benar benar marah Brianna"

Anna mengalah. Ia memilih keluar.

Anna menutup pintu kamar mereka.

Brianna? Ia merasa Layaknya orang asing. Ia rindu Saat Kay memanggilnya 'Darlene atau Darl ' Ia merasa lebih disayang.

Ya Tuhan Ia rindu Kay-nya. Ia Rindu Orang yang Ia cintai itu.

Meskipun Anna pernah Menyatakan perasaannya pada Kay dan ia ditolak. Hubungan Keduanya tetap membaik. Bahkan keduanya Akrab layaknya Sahabat.

Anna menghela Nafas lalah.

Ini sudah sebulan pernikahan mereka dan sikap Kay tak kunjung melunak. Bahkan pria itu tak segan membentaknya lagi.

Ahh..
Andai saja, Kejadian Malam itu tidak Terjadi mungkin Kay tidak Akan membencinya.

'Tidur Anna. Besok kau harus sekolah. Dan Kau harus menjaga Kae' Gumam Anna mengelus perut Ratanya.

Kae.. panggilan untuk Janinnya. Yang saat ini belum ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya.

***

"Annaaaaaaaaa" Teriakan membahana Badai itu terdengar saat Anna berjalan Dikoridor sekolah .

"Vio" sapa Anna dengan senyum tipisnya.

"Ehm. Itu Kay " Viola menyeret Anna kearah Kay yang sedang Duduk dibawah Pohon.

"Eh Aku--" Anna tak sempat menolak.

"Pagi Kay" sapa Viola dengan Senyum Cerianya.

Kay mendongkak.

"Pagi Vio" Kay tersenyum Tipis. Anna merasa jantungnya diremas saat Itu juga.

[4]Thank You For Loving MeWhere stories live. Discover now