Extra Chapter 1.2

6.3K 366 13
                                    

Kim Jongin POV

Bayi kembar kami sudah lahir kedunia. Wajahnya sangat mirip sekali dengan istriku, hanya warna kulit Sooye saja yang hampir menyerupai ku ㅡsedikit lebih gelap, tapi tidak dengan wajahnya. mereka menyerupai Soojung. Persis. Kalian tahu bagaimana rasanya menjadi aku? Mempunyai tiga Soojung sekali gus. Sangat menyenangkan, sepertinya aku orang paling tampan di sini. Dikeluarga kecil ku tentunya.

Jika ada kata yang lebih dari kata 'bahagia' aku rasa itu aku. Perasaan ku sangat - sangat bahagia. Melihat wanita ku sudah berhasil mengeluarkan malaikat kecil. Dua. Berselang waktu delapan menit. Bukankah wanita ku wanita yang hebat?

Iya. dia sangat hebat melebihi apapun. Aku rasa bagaimana jika aku yang berada diposisinya? Ia bahkan menahan sakit itu. Genggaman tangannya yang begitu berat dan menyakitkan ㅡkurasa ia merasa begitu. Aku selalu menyemangatinya. Wajah lelahnya, keringatnya dan teriakannya sangat membuat ku sakit. Tapi setelah suara tangis bayi mengisi ruangan. Rasa sakit itu hilang. Senyum mengembang dibibirnya. Walaupun peluh nya bercucuran dan nafasnya masih tersengkal, ia masih bisa tersenyum.

Tapi, teriakan wanita ku datang lagi. Kali ini tidak terlalu kuat, tapi genggaman tangannya masih sama seperti tadi. Ia berjuang untuk yang kedua kalinya. Mengeluarkan malaikat kecil kami yang satu lagi.

Ia berhasil, dua malaikat kecil lahir dengan selamat. Nafasnya masih terengah kala itu, kukecup keningnya sangat lama. Ia menikmatinya. Kulihat ia meneteskan air mata. Ya. Air mata bahagia. Sambil ia menyinggungkan senyum manisnya.

Tentu saja aku mengucapkan terimakasih kepadanya sehabis bayi kedua keluar. Kata 'i love you' juga ku ucapkan. Tak lupa aku mengucap syukurku kepada Tuhan. Karena ia masih memberi kami kesempatan untuk menjaga titipan-Nya. Dia ㅡyang sudah kami berinama Sooye dan Soona.

Aku masih ingat betul bagaimana manjanya Soojung ku saat kami masih menyandang status pacaran. Ia begitu manis kepadaku. Mengeluarkan jurus aegyo nya yang membuatku terbahak lalu ia segera memukuli ku. Tapi aku selalu suka dengan sikapnya.

Soojung ku selalu ada masa - masa ia sangat emosi dan mudah marah. Ya. Aku rasa para wanita tahu ini. Masa dimana ia menstruasi. Sedikit saja aku salah bicara, ia langsung marah dan hanya mau bicara dengan satu tindakan ku yang selalu aku lakukan. Menciumnya. Ya. Menciumnya dimana pun saat ia marah. Bukan ciuman nafsu atau ciuman panas, hanya menempelkan bibirnya dengan bibir ku selama dua detik. Aku rasa itu jurus yang ampuh. Setelah itu ia langsung cemberut dan wajahnya memerah, lalu ia menyambar kepelukan ku. Bukan kah Soojung ku sangat manis?

Tapi setelah kami menikah, ia menjadi lebih dewasa ㅡwalau kemanjaannya masih ada. Aku rasa itu wajar. Terlebih saat hamil. Ia menjadi super duper manja. Tapi aku suka itu. Apapun yang membuatnya bahagia. Akan aku lakukan. Mati sekali pun. Karena rasa cintaku padanya tidak berkurang malah bertambah menjadi lebih banyak dan besar.

Sekarang keluarga KIM sudah bertambah dua personel yang masih sangat suci. Rencananya, aku menginginkan satu bayi laki - laki lagi yang nantinya akan melanjutkan perusahaan keluarga kami. Tentu saja harus bukan? Dan aku akan membicarakannya nanti dengan istri ku.

Oh! Tidak! Melihatnya menggendong Sooye dengan menyusuinya dengan Soona yang belum tidur ㅡtapi sepertinya Soona sedang mengompol. Soojung terlihat kerepotan. Ia juga tidak menginginkan baby sister. Karena katanya ia ingin memberikan kasih sayang lebih kepada Sooye dan Soona.

Kembali aku urungkan niatku meminta anak laki - laki saat melihatnya seperti ini. Aku memasuki kamar dan ia tersenyum kepada ku seolah meminta bantuan mengganti popok Soona. Tentu saja akan aku lakukan. Karena aku sudah belajar hal ini dengan eommaku seminggu yang lalu dan saat ini aku sudah ahli.

"Perlu bantuan sayang...?"

END

Possessive Soojung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang