#17 mood vs unmood

6.4K 544 5
                                    

Note : baca saja ❤

"Oppa..." suara Soojung yang lemah membuat Jongin dengan sigap menatap mata Soojung.

Soojung baru saja sadar dari pingsan nya setelah satu jam. Jongin selalu berada disisi Soojung. Dia tidak melepas genggaman tangan Soojung. Raut wajah Jongin mancarkan kesedihan dan kesakitan. Ia khawatir dengan Soojung. Ia takut sesuatu yang buruk akan terjadi.

Soojung mencoba membalas genggaman tangan Jongin walaupun susah. Mencoba tetap mancarkan senyum indahnya walaupun sedikit menahan rasa pusinnya.

Ia bahagia ada Jongin disampingnya saat ia susah.

"Syukurlah sayang kau sudah sadar, aku saㅡ"

"Lupakan oppa, yang penting aku sudah menatap mu saat ini"

Soojung mencela ucapan Jongin. Ia tahu pasti sebenarnya kalimat itu sangat panjang jika tidak ia potong. Ia mencoba berbicara dengan pajang walaupun tenggorokannya butuh air saat ini.

Kai tersenyum mendengar suara Soojung saat ini. Ia senang. Soojung mengembangkan senyumnya begitu juga dengannya.

"Terima kasih oppa"

Dahi Jongin mengkerut. Bingung. Kenapa Soojung berterima kasih kepadanya? Jangan bilang untuk ...

"For what?"

"Karena sudah berada disisi ku saat aku sakitㅡ"

"Soojung aku ini suami mu sayang. Sudah beharusnya aku berada disisimu dalam keadaan apapun. Jangan berterima kasih. Itu sudah kewajibanku"

Soojung tersenyum mendengar ucapan panjang Jongin. Suaranya benar - benar terdengar sexy untuknya. Uh!

"Arraseo"

Jongin mengacak rambut Soojung dan mendaratkan kecupan di kening Soojung. Membuat Soojung memejamkan matanya. Hangat.

"Oppa.."

"Apa? Kau ingin apa?"

Soojung haus dan ia butuh minum. Tapi ia sedang menginginkan ice tea. Kenapa tiba - tiba.

"Ice... tea. Aku ingin itu oppa"

Soojung berucap ragu. Takut jika Jongin tidak memberikannya. Sebenarnya ia sudah tahu. Kemungkinan besar Jongin akan memberinya air putih saja.

"Tidak sayang..."

Nah benar kan? Jongin tidak memberikan keinginannya saat ini.

"Kau harus minum air putih dahulu."

Jongin sudah menuangkan air putih digelas yang sudah ada di nakas. Tapi dokter berpesan agar setelah sadar Soojung diberi air putih dan makan bubur ini. Dan tidak diperbolehkan meminum ice terlebih dahulu.

Jongin membantu Soojung duduk menyandar di dashboard walaupun sedikit susah.

Soojung tidak bisa berbuat apa apa lagi. Ia pasrah. Soojung yakin, ini semua demi kebaikannya dan bayi mereka.

Jongin memberi gelas berisikan air dan Soojung menerimanya. Ia meminum dengan pelan dan matanya tidak terlepas dari Jongin.

"Sudah?"

"Hm" Soojung mengangguk. "Oppa aku lapar"

Jongin baru saja akan memberikan Soojung makan, malah sekarang Soojung udah meminta terlebih dahulu.

"Oppa suapi bubur. Jangan protes! Tadi dokter yang menyuruh oppa"

Sebelum Soojung melayangkan protesnya, Jongin terlebih dahulu memberi arahan. Ia tahu pasti Soojung sedang ingin hal yang aneh aneh lagi. Jadi lebih baik begini saja.

"Menyebalkan!"

Soojung sedikit merajuk dan itu membuat Jongin menyinggungkan senyumnya lagi. Soojunh sangat lucu saat merajuk. Bukannya takut, tapi Jongin semakin suka.

"Cha! Sekarang kita makan"

Jongin tidak meladeni ucapan Soojung. Ia malah menyuapi Soojung. Dengan berat hati dan wajah kesal Soojung membuka mulut saat sendok bubur yang tidak ada rasanya itu tepat di depan mulutnya.

Suapan demi suapan sudah Soojung terima. Ia bahkan menghabiskan semangkuk bubur yang tadi ia tolak mentah - mentah.

Jongin mengambil air dan memberikan pada Soojung. Ia juga mengelap bibir Soojung menggukan tissue basah.

'Apa mood orang hamil begini? Tadi Soojungnya baik. Tapi setelah sedikit saja keinginannya tidak terpenuhi ia merajuk dan itu sangat lucu. Ah! Aku semakin cinta kepada nya. Istri ku'

TBC

VOTEMEN SAYANG❤❤

Possessive Soojung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang