Bagian 7

431 27 0
                                    

Ini Sudah satu bulan. Melodi menghilangkan begitu Saja Bagai ditelan Bumi.

Dirga Sudah menggerakan semua orang kepercayaannya untuk mencari Wanita Itu, tapi tetap Saja. Dia tidak menemukan Nya.

Apa Dirga mulai menyukai nya ? Oh tidak. Dia hanya khawatir dengan istrinya Itu. Terlebih Lagi Nasib anaknya.

Jika Anak Itu Sudah pergi, lalu dimana pemakamannya ? Itu lah yang Ingin Dia tanyakan pada istrinya

Tapi sekarang Apa ? Bahkan dia Sudah mencarinya keseluruh rumah sakit Dan pelosok negeri Namun hasilnya tetap nihil. Wanita Itu sangat pandai bersembunyi. Mungkin Dia Sudah membenci suaminya sekarang.

"Apa Sudah Ada perkembangan ?"

Dirga duduk diatas meja kerjanya membaca seluruh hasil perkembangan istrinya. Namun nihil, Ini hanya Kertas Sampah. Mereka masih Belum bisa menemukan istrinya

"Kami Sudah mencari Sampai kesudut Kota terkecil tapi Nona Melodi masih Belum ditemukan, Tuan" Jawab Albert, kaki kanan Dirga selama menjadi president direktur Di Imannuel Group

"Terus Cari istri ku Sampai ketemu, Dan mulai perluas Daerah pencarian Hingga keluar negeri. Aku Akan bayar mahal untuk mereka yang berhasil menemukannya" Jelasnya Lagi

Albert hanya menunduk patuh Dan berlalu pergi keluar ruangan.

Dirga menyenderkan tubuhnya diatas kursi kemegahannya. Sebelah Tangannya diletakan diantara wajahnya mencoba memejamkan Mata. Selama sebulan Ini Dia tidak bisa tidur tenang. Rasa bersalah Terus menghantui dirinya.

Harus Nya Dia bisa menahan diri. Harus Nya Dia mendengarkan penjelasan istrinya. Harus Nya Dia tidak meninggalkan wanita itu sendiri. Hasilnya ? Anak mereka Harus menjadi Korban keegoisan dirinya.

Kemeja Nya kusut, rambut nya berantakan, Belum Lagi lingkaran Hitam disetiap area matanya membuat penampilannya tidak sewibawa dulu. Bahkan dia menjadi Lebih emosi Dari sebelumnya. Tak Jarang Dia memaki beberapa staff yang berani mengganggu dirinya.

Tooookk... Toookk... Toookk....

"Apa Aku mengganggumu ?"

Ganggu ?

Dirga kembali membuka Matanya melihat Seseorang yang Datang menemui Nya.

Ternyata Benar. Dia disini

Matanya terbelak kaget mendapati Seorang pria tua yang Sudah menyadar ditiang pintu.

"Apa Kau merindukanku, ANAKKU ?"

"Ccckk... Menjijik-an. Kau Bahkan tak pantas menjadi ayahku"

Dirga memutar bola Matanya merasa muak menatap pria didepannya. Bahkan, rasanya dia Ingin melempar Pria keparat Ini kenerka jahanam sekalipun

Abram Salomo Imannuel, mantan president direktur Imannuel Group sebelum Digantikan putra bungsu nya, Dirga Imannuel. Setelah jabatannya berpindah alih pada putra Nya, dia pergi menetap Di Belanda Dan Baru kembali setelah 5 Tahun meninggalkan Negara Ini.

Wajahnya semakin terlihat tua dengan lekukan keriput disana. Tapi percayalah, Pria Ini selalu terlihat hebat karena kharisma dirinya yang tak pernah hilang.

"Bagaimana pernikahanmu ? Apa Kau Sudah menjadi suami yang baik untuknya ?"

Kini Salomo Sudah duduk didepan meja kerja anaknya diikuti sorot Mata tak suka Dari putranya. Bukan hal asing Baginya melihat Sorot Mata Itu. Bahkan dia selalu melihatnya setiap Kali harus berhadapan dengan putra bungsu nya Itu

"Kenapa Kau kembali ? Apa uang mu Sudah habis disana ?" Dirga tersenyum licik menatap remeh kearah ayahnya. Bahkan sejujur Nya Dia muak menganggapnya sebagai ayah. Hanya DNA lah yang memaksa nya mengakui Pria Ini sebagai ayahnya

TIRED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang