Bagian 3

587 34 1
                                    

Luka dibayar Luka. Air Mata dibayar air Mata. Jangan biarkan mereka menyakitimu , Melodi. Tikam mereka bila perlu

Ucapan ayahnya selalu terngiang ngiang dikepala nya.

Ini sudah hari ke-2 setelah insiden perkelahian nya dengan sellena. Selama itu pula, sellena tidak pernah menampakan batang hidung nya disekolah. Tak jarang sorot tatapan tak suka mengarah kearahnya. Selama 2 hari belakangan ini pula satu kelas sengaja mendiakamkan selama proses belajar hingga pulang sekolah. Secara tak kasat mata dia sedang dikucilkan disekolah

"Woii mba, jalan pake mata"

Dahi melodi mengernyit rapat menatap pria didepannya. Jelas jelas dia yang menabrak tapi dia juga yang marah marah

"Jalan pake kaki bego, kalo pake mata susah. Otak lo dipake kalau mau ngomong" Balas melodi dengan ketus nya

"Ngomong pake mulut bukan pake otak. Udah SMA masih aja dongo" Balas pria itu tak mau kalah

"Terserah"

Melodi menyerah tak memperdulikan ucapn pria didepannya. Tubuhnya sedikit membungkuk mengambil beberapa buku miliknya yang tengah tergeletak dilantai

"Ini" pria itu memberi salah satu buku melodi yang sempat dipungut nya tadi

Dengan cepat melodi merampas buku itu lalu beranjak pergi

Krrriiinng... Krriinngg...

Ponselnya berdering hebat didalam saku seragamnya. Sebuah nomor Tak dikenal muncul disana membuat melodi enggan mengangkatnya. Namun tak lama, ponsel miliknya kembali berdering hebat membuatnya terpaksa menjawabnya

"Halo..."

".........."

"Serius ?"

"........."

"Lo dimana ?"

".........."

"Tunggu. Gua otw kesana"

Senyum manis tercetak kuat disudut bibirnya. Wanita itu tak jarang berteriak kencang membuat beberapa orang di sekitarnya bergedik ngeri menatapnya.

Setelah mendapat telpon tadi, melodi memutuskan pulang sebelum jam sekolah selesai. Dia sengaja memanjat pagar belakang sekolah yang sangat tinggi demi menemui pemilik nomor yang baru menelepon nya tadi.

Matanya menelusuri setiap pengunjung restoran. Matanya kembali terhenti menatap seseorang yang tengah melambai lalu tersenyum padanya. Dengan sigap melodi mendekatinya dengan senyum manis yang tak kunjung pudar disana

"Gua kangen"

Tubuhnya menghambur terbang menabrak tubuh kekar pria didepannya.

"Apa kabar, princess ?" Sebuah suara bariton kembali menyeruak masuk memenuhi Indera pendengarannya. Suara yang sudah tidak didengarnya selama 3 tahun

"Aku baik. Kamu kapan datang, darl ? Jahat ga kabarin aku" kali ini melodi meninju pelan tubuh pria itu membuatnya tersenyum manis. Senyuman yang mampu menggoyahkan iman kaum hawa

"Aku baru nyampe kemarin malam. Maaf baru hubungin kamu, princess" Ucapnya lagi

"Terus kamu sampai kapan disini, darl ?"

"Satu minggu, princess"

"Gak.. Gak boleh. Pokoknya kamu tetep disini temenin aku, darl " Melodi kembali memeluk pria itu dengan manja nya. Meluapkan seluruh rasa rindu nya disana

"Hey. Aku ga akan ninggalin kamu. Aku bak-"

"JANGAN SENTUH ISTRIKU"

Brrruukkk...

TIRED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang