PART 6

168 12 0
                                    

Keluarga Xi dan keluarga Im telah berkumpul di bandara. Ibu Luhan berpesan agar Luhan menjaga Yoona dengan baik.

"Sampai jumpa jaga diri kalian baik-baik" ucap orang tua Yoona.

"Iya, jangan khawatir" ucap Luhan.

"Tidak usah mengkhawatirkanku" kata Yoona tersenyum.

Yoona dan Luhan berada di mobil yang sama untuk menuju ke rumah Luhan. Tapi mereka hanya melihat keluar jendela saja, mereka akhirnya tiba tanpa ada pembicaraan. Yoona keluar mobil lebih dulu kemudian Luhan. Pak Kim mengeluarkan barang-barang Yoona dari mobil, Yoona berusaha membawa barang-barangnya tapi ternyata itu terlalu berat. Melihat hal itu Luhan pun mengangkat koper Yoona, pak Kim sebenarnya ingin membantu tapi ketika melihat tuan mudanya sudah menganngkat koper itu jadi ia mengurungkan niatnya.

"Ini kamarmu" ucap Luhan.

"Yak! Buka pintunya, ini berat tahu" lanjutnya.

Yoona pun membuka pintunya cepat, Luhan meletakkan koper Yoona.

"Apa aku harus membantumu merapikannya?".

"Ah? Tidak usah, terima kasih" ucap Yoona tanpa melihat Luhan.

Luhan pun keluar, Yoona melihat-lihat kamar yang akan ditempatinya. Kamarnya sangat besar untuk ukaran seorang tamu, ia berjalan mendekati jendela dan membuka gordennya "Wahh..." itulah kata yang keluar dari mulutnya ketika melihat pemandangan yang sangat cantik di depannya itu. Setelah merapikan barang-barangnya Yoona menuju ke kasur untuk tidur karena tenaganya telah habis setelah merapikan barang-barangnya. Tanpa sadar Yoona tertidur sampai pagi. Dengan malasnya Yoona membuka matanya tapi ketika melihat jam yang tergantung di dinding ia pun segera bangun dan bergegas mandi.

Di meja makan Luhan telah berkali-kali melihat jam tangannya, karena Yoona tidak kunjung keluar dari kamarnya.

"Maaf, aku terlambat bangun" ucap Yoona kemudian mengambil dua roti kemudian berpamitan pergi.

"Kau sudah membuatku menunggu dan meninggalkanku begitu saja?".

"Ayo berangkat ke sekolah bersama" ucap Luhan kemudian membukakan pintu mobil untuk Yoona.

"Kenapa tidak diantar oleh pak Kim?".

"Kenapa memang".

Mereka menuju ke sekolah untuk ke dua kalinya bersama namun tetap saja tidak ada yang berubah Yoona tetap meminta diturunkan agak jauh dari sekolah karena tidak ingin ada yang tahu bahwa mereka ke sekolah bersama. Baru saja Yoona turun dari mobil Luhan langsung melajukan mobilnya.

"Aisshh... dia..." ucapnya kesal tapi juga sedikit kecewa.

Yoona berjalan ke sekolah tapi sebuah mobil menepi di sampingnya dan membunyikan klakson Yoona berhenti dan berbalik orang yang di dalam mobil menurungkan kaca mobilnya dan memperlihatkan seseorang yang sangat dikenalnya, orang itu tersenyum kepadanya sangat manis dan keluar dari mobil dan menghampiri Yoona.

"Ayo ikut denganku" ajak Suho.

"Tidak usah sudah dekat kok".

"Kau ingin membuatku menjadi pria yang buruk" ucapnya dengan nada sedih yang dibuat-buat. Yoona berjalan ke mobil Suho dan berkata "jadilah pria yang baik" Suho tersenyum dan membukakan pintu mobil untuknya "Silahkan masuk tuan putri".

Luhan telah tiba di sekolah tapi ia tidak masuk ke kelasnya karena ia ingin melihat Yoona tiba di sekolah. Tak lama kemudian ia melihat mobil Suho lewat di depannya dan betapa kecewanya ketika ia melihat Yoona berada di dalam mobil. Dia kesal karena Yoona tidak ingin diantar olehnya tapi malah ingin diantar oleh Suho.

Love RainWhere stories live. Discover now