ㅡ08. Hatredㅡ

22K 1.8K 56
                                    

Kedua insan yang tengah di landa nafsu itu semakin menikmati apa yang mereka lakukan, suara decapan dari lidah yang bertaut bertukar saliva semakin membuat libido keduanya memuncak.

'Ini gila, aku pasti sudah gila, bagaimana bisa aku membalas ciuman nya, bahkan tubuhku tak bisa menolaknya' Batin Hana.

Ciuman Baekhyun semakin turun menuju dagu, rahang dan berakhir di leher jenjang Hana, mengecup, menjilat, mengigit gigit kecil kulit putih mulus Hana yang tanpa cacat itu, tangan Baekhyun tak tinggal diam, mengerayangi menelusup ke dalam kemeja , merasakan lembut nya punggung Hana dengan telapak tangannya, mengelusnya naik turun menambah sensasi gila yang Hana rasakan.

Hana yang merasakan kecupan dari Baekhyun di lehernya semakin menggeliat memeluk erat leher Baekhyun, jemari lentik Hana menelusup di anak rambut Baekhyun membuat rambut Baekhyun semakin berantakan, bahkan area sensitivnya sudah berdenyut meminta sesuatu yang lebih.

Tanpa aba-aba Baekhyun mengangkat tubuh Hana, melingkarkan kedua kaki jenjang Hana di pinggangnya, dengan bibir yang telah berpindah kembali menyecap bibir Hana rakus seolah itu akan habis sewaktu waktu.

Hana terkesiap saat Baekhyun mengangkatnya, bukan itu yang membuat Hana terkesiap namun sesuatu yang keras dan menonjol di balik celana pria itu yang bersentuhan dengan miliknya, walau terhalang kain namun itu semakin libidonya berpacu, dan sepertinya Baekhyun juga merasakan nya, terlihat dari geramannya yang tertahan di sela sela ciuman panas mereka. Terutama saat Hana bergerak gelisah karena ciuman yang semakin panas, membuat sesuatu di bawah sana saling bergesekan.

Baekhyun berjalan menuju tangga tanpa menghentikah ciuman panas nya, membuat Hana melenguh merasakan milik Baekhyun semakin bergesekan di bawah sana membuat pusat tubuh nya semakin berkendut hebat. Setelah bersusah payah menaiki tangga yang lumayan panjang akhirnya Baekhyun sampai di depan kamar nya, membuka pintu dengan yang berada di punggung Hana, kembali menutupnya dengan satu tendangan kaki.

Baekhyun menghempaskan tubuhnya, menindih Hana yang berada di bawah nya, berada di antara paha Hana yang terbuka lebar. tanpa melepaskan tautan bibirnya Baekhyun melepas kemeja Hana dengan satu tarikan, persetan dengan kemeja yang robek ia hanya ingin segera menuntaskan hasratnya yang semakin menggila.

Dengan tergesa, Baekhyun melepas asal kemeja yang melekat di tubuhnya. Melemparnya lalu kembali menautkan bibirnya pada bibir merah Hana, kedua tangannya ikut bergerak lincah menyentuh setiap jengkal titik sensitif Hana. Melepas satu per satu pakaian yang melekat pada Hana.

Sepertinya memang ada yang tidak beres. Baekhyun maupun Hana merasakan hasrat yang begitu tidak biasa. Bahkan keduanya tidak juga merasa puas setelah berjam-jam saling menyentuh dan mendapatkan pelepasan.

---

Hana mengerjapkan matanya pelan, mencoba mengumpulkan seluruh kesadaran. Setelah seluruh kesadarannya kembali Hana merasakan seluruh tubuhnya pegal terutama di area sensitif. Ini bukan di kamarnya jelas bukan. Ini kamar Baekhyun, dan Hana teringat kejadian semalam tentu Hana dalam keadaan sadar namun sepertinya tubuhnya tidak dapat dikendalikan, membuat Hana meringis ketika mengingatnya.

Hana melirik pada pria di sebelahnya yang terlelap dengan tengkurap dan selimut yang menutupi punggung polosnya. Keadaannya sama berantakan seperti Hana, ranjang yang sudah jauh dari kata rapi, seperti terkena gempa, bau khas bercinta menguar di penciuman Hana.

Lalu, apakah kejadian semalam pantas di kategorikan bercinta, Hana bahkan tak pernah berniat untuk menyukai Baekhyun sedikitpun, dan Baekhyun juga tak menyukai nya, bahkan Baekhyun sudah memperingati Hana.

Hatred [ one ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang