Chapter 26 ENDING

Start from the beginning
                                    

"KENAPA KAU MEMBIARKANNYA PERGI DASAR BRENGSEK!!!"
"Maaf nona. Tapi Yoongi bersikeras ingin pergi"
"sudah hentikan!!! Lebih baik sekarang kita pergi ke kantor polisi. Chang Wook,urus administrasi. Katakan Yoongi akan berobat jalan dirumah Mulai hari ini".

"Apa sih yang mereka katakan?". Tanya Seokjin. "entahlah ? Aku tak bisa mendengarnya dengan jelas". Jawab Jungkook. "Aaah kalian sih berisik sekali". Protes Taehyung. Taehyung mencondongkan tubuhnya dan menempelkan telinganya dipintu saat pintu terbuka menampilkan Namjoon dan Suzy yang berwajah angkuh.

Suasana jadi canggung dan aneh. Mereka tertawa canggung dan membungkuk minta maaf kecuali Jimin. "Sejak kapan kalian menguping kami?". Tanya Namjoon. "Hehehehe sejak terdengar suara tamparan". Jawab Taehyung gugup. Namjoon mengangguk dan pergi dengan acuh bersama Suzy. Jimin mencengkram pergelangan tangan Namjoon. Namjoon menoleh. "Kau ingin ikut bocah?". Tanyanya. Jimin mengernyit,"Dimana Yoongi?". Suzy menghentakkan tangan Jimin kasar guna melepas cengkramannya pada Namjoon. "dia sedang diinterogasi polisi di kantor. Ayo Namjoonie jangan buang buang waktu". Ucapnya sambil menyeret tubuh Namjoon. "Aku akan ikut?!!!". Ucap semuanya kompak. "kami membawa motor. Dan akan lebih cepat sampai kesana". Ucap Taehyung menyakinkan. Namjoon hanya mengangguk.

---

Yoongi menunduk. Tangannya saling tertaut kuat menandakan ia sedang gugup. "Bagaimana inspektur?". Tanya salah seorang polisi. "dia diam saat ditanya kenapa ia membunuh Yixing. Aku tidak bisa membuatnya bicara". "Lakukan saja gertakan ?". "tidak mungkin. Ia sedang sakit". Polisi itu menghela nafas.

"Biar aku saja yang bertanya padanya". Ucap namja yang baru saja datang. Ah itu suara Jungkook.
Jungkook menunjukkan lambang keluarga dari dompetnya,"Aku cucu menteri pertahanan negara dan aku juga temannya. Mungkin jika aku yang bertanya ,ia akan jujur". "Maaf Tuan muda ini menyalahi aturan". "bukankah sedari tadi dia terus saja bungkam?".

Kedua polisi itu saling tatap lalu menghela nafas. "Satu jam secara rahasia". Jungkook menyeringai,"Terimakasih". Jungkook menarik tangan Jimin dan menyuruhnya masuk ke ruangan interogasi.

--

Yoongi menutup matanya erat saat pintu terbuka lagi. Ia bosan sungguh ia ingin menangis saja. Ia yang disakiti disini. Tapi kenapa ia tak diberi perlindungan?. Yoongi membelalakkan matanya saat dirasa sebuah tangan mengusap pipinya lembut. Yoongi mendongak dan terkejut.

"Ji-jimin?". Jimin tersenyum,"Lama tak berjumpa,sayang". Ucapnya lalu membungkukkan badannya mensejajarkan dengan Yoongi yang tengah duduk dikursi roda. Yoongi memeluk Jimin erat lalu menangis kencang didada Jimin. Jimin juga menangis sambil menciumi dan membelai surai Yoongi. "Kau aman sayang kau aman". Yoongi menjerit didada Jimin. Ia benar-benar merindukan lelakinya ini. Akhirnya ia bisa bertemu dengannya lagi. Ia sangatlah bersyukur.

Sekitar 20 menit menangis akhirnya Yoongi berhenti. Yoongi menjauhkan wajahnya dari dada Jimin lalu mengusap wajah dan matanya. Matanya bengkak sekarang. Jimin mencium kening Yoongi lalu bibirnya. Yoongi terhanyut. Ia benar-benar merindukannya.

"Kenapa kau tak bicara jujur saja sayang,hm?". "kau sudah tahu ya?". Jimin tersenyum lalu mengusap wajah Yoongi. "Bukan aku yang membunuhnya Jimin-ah aku berani sumpah. Dan Taehyung juga tidak bersalah. Kumohon lepaskan aku dan Taehyung". Jimin mengangguk lalu mencium pipi Yoongi. "Jujurlah pada mereka sayang". Yoongi menggeleng,"Aku tak mau Taehyung dalam bahaya. Keluarkan aku dari sini. Aku lapar,aku pusing". Jimin tersenyum lalu mengangguk. "Baiklah kita keluar". Jimin mendorong kursi rosa Yoongi keluar dari ruangan pengap itu.

---

"YOONGI??!!!" Semua orang yang ada disana memekik senang. Jin dan Hoseok segera memeluk Yoongi dan menangis berbagi kerinduan.

Lost Star (MinYoon)Where stories live. Discover now