3

82.2K 2.3K 28
                                    

Keesokan paginya aku datang 10 menit lebih awal. Sampai kantor seperti biasanya aku masuk ke ruangan Mr Allen.

Mejanya penuh dengan kertas kertas. Aku menekan tombol agar tirainya naik. Sinar matahari sudah memancarkan sinarnya.

"Apakah ini sudah pagi?"

Aku berbalik dan terkejut Mr Allen tidur di kursi malas lalu merenggangkan tangannya keatas.

"Pagi Mr. Allen apakah anda tidak pulang tadi malam?"

"Masih banyak yang harus aku selesaikan. Kembali lah ke mejamu" dia berdiri dan kembali duduk didepan komputernya.

Aku melihatnya 2 kancing kemejanya ia lepas. Rambutnya yang biasanya rapi kini berantakan tapi masih mempesona. Aku kembali kemeja dan melihat bekal makan yang aku bawa tadi pagi.

Aku mengetuk pintunya kembali, tapi dia tak memperhatikanku. Aku membuatkannya kopi dan menaruhnya di mejanya. Dia melihatku.

"Cavanna masih tutup jadi aku tak ingin anda bertanya lagi tentang kopi dan kalau tidak keberatan anda bisa memakan sandwich punya saya"

Dia menunjukkan wajah binggung dan aku tak ingin salah paham langsung menjelaskan.

"Anda tidak pulang semalam pasti anda lapar. Anda tidak bisa berfikir jika perut anda kosong"

"Baiklah. Aku akan memakannya nanti" Dia kembali fokus ke kertas kertas yang menumpuk di mejanya.

"Saya akan mengganti perban anda" aku melihat tangannya yang terkena air panas kemarin.

"Nanti saja Megan. Aku sedang sibuk" teriaknya.

"Maaf Mr Allen boleh saya berbicara"

"Daritadi kamu bicara Megan" katanya datar.

Aku berbicara panjang mengenai masalah pekerjaan yang ia kerjakan. Aku bisa mempelajari itu saat di CC factory. Awalnya dia tidak serius memdengarkannya tapi lama lama Dia mendengarkan dengan serius.

"Bagaimana ide itu tak terfikirkan olehku. Kamu sangat mengesankan Megan" dia melihatku seperti ada cahaya dimukanya yang tadi suram.

"Terima kasih mau mendengarkan. Semoga beruntung Mr. Allen" aku memberi senyuman sebelum keluar dari ruangannya.

****

Pukul 6 sore Aku sudah bersiap akan pulang. Aku tak perlu laporan ke Mr. Allen langsung meninggalkan kantor pagi tadi.

Aku mengangkat kepalaku memandang langit ketika sudah melangkah agak jauh dari kantor. Sepertinya akan hujan, Aku lupa tak bawa payung mungkin kalau aku berlari menuju halte segera aku bisa sampai rumah tanpa kehujanan.

Aku sudah siap akan berlari tapi suara klakson mobil mengangetkanku sehingga aku menengok ke arah suara itu berasal.

Mobil sport porshe berhenti di pinggir dan aku melihat Mr Allen berada di kursi pengemudi.

"Masuklah" perintahnya.

Aku hanya berdiri seperti patung. Kenapa tiba tiba dia memintaku untuk masuk ke mobilnya.

Dia keluar dan membuka pintu sisi penumpang, "Maaf aku lupa membukakan pintu. Wanita akan senang jika pria melakukan ini"

Dan Aku tersenyum kecil, berusaha untuk tidak terlalu terpengaruh oleh pernyataannya. Dia memegang tanganku untuk membantuku masuk kedalam mobil, dan ketika dia meluncur ke belakang kemudi, dia
menyandarkan kepala di kursinya lalu tersenyum padaku.
"Apa rencanamu malam ini?"

"Malam ini? Tidak ada"jawabku.

"Aku ingin mengajakmu makan malam sekarang. Sebagai balasan sandwich mu tadi Dan kuharap tidak ada penolakan"

Over YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang