1

120K 2.5K 40
                                    

Aku berlari setelah turun dari bus. Jalan menuju perusahaan itu dari halte bus ini lumayan memakan waktu.

Kalau saja tadi malam aku tak menerima permintaan Brenda aku takkan mengalami malam yang pahit. Dan kalau saja aku memakai sepatu converse mungkin aku sampai disana sekarang tanpa tersiksa sakitnya berlari memggunakan highheels.

Tinggal belokan itu dan sudah tidak jauh lagi aku pasti sampai. Dengan kecepatan yang bertambah aku langsung berbelok tanpa menyadari ada sepeda berlawanan menuju arahku.

Brraakkk

Owww aku meringis kesakitan dan mencoba terbangun tapi tubuhku tertindih sepeda. Seorang pria membantuku untuk mengangkat sepeda itu agar aku bisa bangun.

"Hei Kamu baik baik saja kan?" Tanyanya.

Aduh sial banget aku hari ini. Aku berdiri membersihkan bajuku yang terkena debu jalan.

"Aahh Rokku robek" aku melihat belahan samping kiri rok yang kupakai robek sehingga secara tidak langsung memperlihatkan pahaku sedikit.

"Aku minta maaf. Sepertinya rem sepedaku rusak" pria itu menjelaskan  tanpa rasa bersalah.

"Aduh gimana ini? Kamu pemilik sepeda ini?" Tanyaku kesal.

"Iya. Kenapa?"

"Kenapa aku tak melihatmu jatuh?"

"Sebenarnya aku tadi melompat setelah tahu sepeda itu remnya rusak"

"Apa?!" Kepalaku langsung cenut cenut tidak habis fikir. Tampangnya lumayan diatas rata rata tapi kufikir dia terlihat aneh.

Aku melirik jam yang ada di tangan kiriku. 5 menit lagi waktu interview. Kalau waktuku masih banyak aku pasti akan meminta ganti rugi.

"Ahhh sudahlah" Aku segera berlari kembali. Tapi pria itu berteriak teriak tidak jelas. Aku tidak peduli. Pekerjaan ini lebih penting daripada memarahi orang yang sangat tidak jelas seperti itu.

Aku sudah sampai di depan kantor. Segera ku rapikan bajuku dan kupakai highheelsku kembali. Aku menuju meja resepsionis dan disambut oleh wanita muda cantik berambut pirang."Bisa saya bantu?"

"Saya ada janji dengan Mr Ethan Dusky"

"Ow anda sudah datang. Mr Dusky sedang tidak ada ditempat tapi beliau sudah memberitahuku anda akan diinterview langsung oleh Mr Allen. Silahkan duduk Akan kupanggil jika anda dipersilahkan keatas"

"Terima kasih. Uhm boleh aku tahu tolietnya dimana?"

"Tentu. Berjalanlah kesebelah kiri disana pasti terlihat papannya"

Aku mengikuti arah ucapan wanita itu. Segera aku memperbaiki riasan yang hampir luntur kena keringat dan memperbaiki rambut panjang yang aku urai. Kakiku sepertinya terkilir karena kecelakaan barusan. Ini bukan saatnya untuk bermanja manja. Sakit ini akan hilang jika aku mengkompresnya setelah nanti aku pulang.

Aku melihat bayanganku dikaca. Aku membayangkan dulu waktu di CC factory aku tak perlu melamar pekerjaan karena Crissan yang membawaku. Sekarang tanpa siapapun aku harus mampu.

Aku harus melupakan masa lalu, segala kemewahan dan jabatan di CC factory hanya sementara. Aku menyemprotkan sedikit parfum kurasa menghilangkan bau keringat yang kuhasilkan dari lari tadi.

Aku kembali ke ruang tunggu dan 10 menit kemudian aku diajak wanita itu untuk mengikutinya naik lift, Akupun mengekori kemana ia pergi. Kantor kontraktor ini cukup besar.

"Berhati hatilah dengan pria itu. Dia sangat galak"

"Hhm, aku tak mengerti maksudmu" aku sebenarnya kurang mengerti apa yang dikatakan karena dia mengucapkannya dengan pelan.

Over YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang