1

88 6 0
                                    

Tiba-tiba angin dingin berhembus di tempat mereka berada. Rosephi menjadi waspada. Seolah-olah ada yang memperhatikan mereka. Rosephi agak cemas.Mungkinkah...

ɷɷɷ

'Apa ada binatang buas? Apa benar?' Pikir Rosephi.

" Tidak mungkin." Ucapnya tanpa sadar.

"Apa yang kau katakan?" Salah satu siswamenatap kearahnya dengan heran.

Rosephi menggelengkan kepalanya sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

'Kenapa aku harus mengatakannya dengan keras. Bagaimana jika semua orang jadi panik.' Ucapnya dalam hati.

Setelah bercakap sebentar dengan teman-temannya, ia teringat dengan perasaan diintai. Ia berpaling ke segala arah. Namun tidak ada binatang atau apapun di sekitar selain rombongan mereka. Kemudian Rosephi kembali fokus dengan semua rangLyonan acara.

"Karena sudah mulai larut, kita akan mengakhiri acara malam ini. Semuanya segera kembali ke tenda masing-masing dan segera istirahat. Kita ada kegiatan penting besok. Selamat malam." Mr. Gin segera membubarkan semua orang.

Seluruh siswa segera ke tenda masing-masing dan bersiap tidur. Rosephikembali teringat dengan perasaan aneh tadi. Apa mereka diintai harimau? Tapi tempat ini masih dekat dengan perkampungan dan aman jadi kemungkinan serangan binatang buas sangat kecil. Lalu apa itu tadi?

'Jangan-jangan bandit.' Pikirnya. Ia menggelengkan kepalanya.

'Berhenti berpikiran negatif.'
Karena hari terlalu melelahkan ia memilih memejamkan mata daripada berpikir lebih jauh. Kegelapan perlahan menariknya semakin dalam dan tidur nyenyak menyambutnya.

▬ⱷ▬


Makhluk itu masuk jauh ke dalam hutan. Matanya yang menyala menyapu jalanan di hadapannya. Hingga tiba di sebuah gua di tepi sungai yang airnya memantulkan cahaya bulan sabit. Tak lama keluar sosok lain dari dalam gua.

" Anda sudah kembali, tuan." Sambutnya sambil memberi hormat.

"Hn."

"Apa sesuatu terjadi?"

"Hari ini aku melihat sesuatu yang menarik." Seringai terpampang di ajahnya yang masih belum terlihat jelas.

"Apa itu, tuan?" sosok lain seolah-olah ikut penasaran.

"Aku menemukan sekumpulan makanan di hutan terluar." Ucapnya.

"Makanan?" Alis bawahanya mengernyit seolah tidak percaya.

"ya. Lebih dari 50 ekor. akan sangat mengenyangkan." Ucapnya.

“ Lalu anda pasti sangat kenyang sekarang.”

“Aku belum memakan apapun. Ada hal yang menggangguku. Aku mencium sesuatu yang sangat manis dan memabukkan. Nanti pergi dan cari tahu.”

“Baik.”

Kedua sosok itu segera masuk ke dalam gua. Sosok pertama duduk di atas batu yang menyerupai kursi dan berhadapan dengan sang bawahan.

Cahaya obor menerangi seluruh gua dan nampaklah wajah dari sosok itu.

Wajah yang tampan dan berwibawa. Tampaknya ia masih muda. Tapi matanya merah darah dan tajam. Siapapun yang memandang akan merasa sangat ketakutkan.

"Jadi apa yang akan kita lakukan, tuan?"

"Itu tugasmu untuk mencari tahu." Sosok itu menjawab dengan misterius.

"Aku?"

“Jadi itu tugasku?”

“Tidak tuan. Itu tugasku, aku akan segera mencari tahu.” Wajah bawahannya memucat dan segera berlalu.

Sosok itu hanya menyeringai lalu memejamkan matanya yang menakutkan. Apa yang akan terjadi?

Tbc...

The Nine Tails (Revisi)Where stories live. Discover now