Part 8 - New Life

Start from the beginning
                                    

Suga membicarakan rencananya untuk menemui Seok Jin, dan usulnya di dukung oleh yang lainnya.

"Tapi, kau tak bermaksud membuangnya'kan?"  Jimin menatap Suga penuh selidik.

"Tentu saja Tidak!" Balasnya asal.

"Jika kau melakukan hal itu, sama saja kau menyuruhku pulang." Keluh Jiyeon.

"Dia akan tetap tinggal disini, kalian juga. Kita bisa membersihkan ruangan bekas studio, itu cukup luas untuk kita bermain dan bekerja." Suga menyeringai.

"Apa maksudmu?" Kini Nam Joon yang membuka suaranya.

"Kau akan memberikan kamar itu, khusus untuknya?" Jimin mengernyitkan dahinya.

"Tentu saja, Tidak!"

"Lalu?" Jiyeon menatap asal.

"Cesi akan tetap dikamarku, dia akan tidur bersamaku. Dan kamar biasa, kau boleh mengisinya." ucap Suga enteng.

Seketika semua mata melotot, mereka benar-benar tak menyangka. Suga? Si Pria Es berbagi kamar dengan gadis rumahan? Membiarkannya tinggal? Dia sudah tak waras, pikir mereka.

Namun, seperdetik kemudian raut wajah Jiyeon dan Nam Joon begitu berbinar, sedangkan Hoseok dan Jimin mendelik.

"Tsk! Jangan harap kalian akan terus 'Making Love'. Brengsek!" umpatnya.

Gelak tawa Hoseok dan Ji Min begitu menggema, di balas dengan raut wajah Jiyeon yang sebal.

"Mari kita pesta!" Nam Joon mengangkat kaleng Beernya.

"Sebaiknya kau tak minum, temani dia." Titah Jiyeon.

"Hanya sedikit." ucapnya cuek.

Entah berapa kaleng yang tergeletak di meja, Hoseok dan Jimin sudah terbang di alam bawah sadarnya, mereka kembali memakai barang laknat itu.

Sedangkan Jiyeon? Tentu ia sedang merasakan sentuhan-sentuhan Nam Joon, ia tak peduli dengan sekitarnya.

Suga yang begitu terganggu dengan desahan-desahan laknat itu, membuka matanya. Perlahan yang ia lihat Jimin dan Hoseok, kemudian melirik jam yang menggantung 02:15 wks.

Suga mengumpat tak jelas, ia bangkit dan langsung melihat tubuh telanjang Jiyeon dan Nam Joon.

"Fucking Shit!" Umpatannya terdengar prustasi, sesuatu di balik celananya mengeras.

**

Cesilya terlelap dalam tidurnya, baru beberapa menit yang lalu. Namun, telinganya harus mendengar langkah kaki yang semakin mendekat.

Rasa takutnya kembali, tangannya semakin erat menarik kemeja yang tak berkancing itu, lututnya semakin beringsrut.

Cklek..

Benar, seseorang membuka pintu. Dia, Suga.

Telinga Cesilya semakin menajam, mendengar pintu yang terkunci membuatnya semakin ketakutan, apalagi? Apalagi sekarang! Ia mengigit bibirnya, dan memutuskan untuk pura-pura tidur.

Damn! Seseorang duduk di tepi ranjangnya, menyentuh punggungnya sensual. Keringat dingin membasahi tubuh Cesilya, dan melihat itu Suga hanya menyeringai.

"Flo, aku tau kau tak tidur." Bisiknya, kemudian menjilati telinga Cesilya.

Gadis itu benar-benar ketakutan, apa yang harus ia lakukan. Pikirnya.

Sreeet...

Dengan kasar dan paksa, Suga menarik kemeja si gadis polos itu. Seketika Cesi terduduk dengan menekuk lututnya, bibirnya bergetar dan matanya menatap gelisah, rasa takut bersarang didirinya.

MirrorWhere stories live. Discover now