Part 1 - I See You

3.4K 206 15
                                    



"Semua karakter yang di mainkan hanyalah FIKSI! Tidak bermaksud meninggikan ataupun merendahkan, tak ada member Gb, hanya meminjam untuk pembuatan Covernya saja! " Happy Reading....





❤❤❤





"Min Suga!" Pekik Hyorin saat pria yang ia teriaki itu mengambil bekal makanannya.

"Araaght, si brandal." umpatnya lagi.

Melihat Suga yang sudah cukup jauh pergi, ia akhirnya berlari untuk sampai mencapai sahabatnya itu.




Braak..




Pintu gudang terbuka lebar, para pria disana hanya tertawa melihat gadis cantik itu marah.

"Mengambil bekalmu, lagi?" ucap Jimin ramah.

"Ya." kesalnya kemudian mendudukan dirinya yang cemberut di samping Jimin.

"Suga, berhenti menjahilinya." Namjoon tersenyum di balik buku yang sedang ia baca.

"Aku lapar." Hanya itu ucapan yang keluar dari mulutnya setelah menghabiskan bekal Hyorin.

"Kalian bisa-bisa jatuh cinta." ucap Jimin enteng.

"What The Fuck! Jatuh cinta? Padanya? Oh shit! Kau bergurau, Park Ji min." ucap Suga enteng.

Setelah ucapannya itu, Hyorin menjadi diam.


"Aku pergi dulu." Lanjutnya, meninggalkan gudang yang sudah disulap seperti sebuah kamar apartemen yang nyaman.


"Huh." Hyorin membuang nafas kasar setelah kepergian Suga dari sana.


"Kau masih menyukainya?" Kini Namjoon yang bertanya, menutup bukunya secara sempurna.


"Ya, dan akan selalu seperti itu." ucapnya tanpa ragu.


"Kau tau, kami seperti apa?" Namjoon masih menatap intens sahabatnya itu.


"Ya."


"Menjauh, atau kau akan menyesalinya. Rin-ah." ucap Namjoon pada akhirnya.


Namjoon keluar, menyisakan Hyorin dan Jimin.


"Cukup! Aku tau apa yang akan kau katakan." Sergah Hyorin saat Jimin baru saja membuka bibirnya.


"Oke, Fine." Jimin mengangkat tangannya, kemudian memilih tidur.


"Tapi kami, sudah memperingatimu." Lanjutnya sebelum benar-benar tidur.

***

"Cesi" Panggil Nyonya Ji.

"Baby, please. Buka pintunya, momy sudah mendapatkan Saem baru untukmu, Momy yakin kau takan bosan. Kali ini." Bujuknya.


Cklek..


Pintu kamar nya terbuka, Cesi melihat pakaian Mommynya sudah sangat rapih.

"Bolehkah, aku ikut?" ucapannya seperti sebuah permohonan.

"Sayang, jadwal hari ini sangatlah padat. Jadi, Mommy mohon. Tetaplah dirumah, dan belajar yang benar." Nyonya Ji mencium kepala putrinya lembut.

"Kau akan meninggalkan aku, dengan orang asing? Mom, dady sedang tak ada dirumah!" Cesi sedikit mendorong Nyonya Ji.

"Sayang, masih ada kepala pelayan. Kau sudah terbiasa dengan Ajhuma Lee, bukan." Kini suara Nyonya Ji sedikit meninggi.


MirrorWhere stories live. Discover now