Part 2-Affair

2.5K 172 9
                                    

"Semua karakter yang di mainkan hanyalah FIKSI! Tidak bermaksud meninggikan ataupun merendahkan, tak ada member Gb, hanya meminjam untuk pembuatan Covernya saja! " Happy Reading....

❤❤❤


Cesilya masih memeluk kaki Nyonya Ji, sedangkan Tuan Ji masih tetap tenang di depan tehnya.


"Dad, Please." ucap Cesi memohon, ia sangat berharap Lelaki itu dapat mengabulkan permintaannya.


"Baby." Hanya itu yang Tuan Ji ucapkan.


Mendengar hal itu, Nyonya Ji hanya tersenyum kecut.


Perlahan Cesilya melepaskan pelukannya, membiarkan kaki Jenjang milik Nyonya Ji berlalu begitu saja di depan matanya.


"Ayo, lanjutkan sarapannya." Bujuk Tuan Ji tanpa beranjak dari duduknya.

Para pelayan yang menyaksikan kejadian itu hanya merasa iba.

"I Hate you, Dad." ucap Cesilya kemudian berlari ke kamarnya.


"Huh." Tuan Ji menaruh Tehnya kemudian pergi.

Cesilya hanya dapat melihat mobil Tuan Ji dari jendela kamarnya.

"Aku hanya butuh kalian." ucapnya lirih.


👣👣👣


Suga sudah berada di perusahaan milik keluarganya 'Min Corp'. Pasalnya, hanya jika benar-benar penting Suga datang kesana. Semua orang membungkuk dan semakin terkagum-kagum dengan pesona putra bungsu dari Presdir Min Yonsang, pasalnya ia sangat lah berbeda jauh dengan kakaknya Min Yonju.


Brak..


Tanpa sopan santun ia membuka pintu ruangan Appanya, duduk di kursi kebesaran Appanya seenaknya. Namun bukannya marah, Tuan Min justru tersenyum senang.

Sejak kepergian Eomanya, Yoongi sangatlah jarang menemui Pria paruh baya itu.

"Jadi, apa yang membawa anak Appa kesini?" ucapnya lembut.

Yang di tanya masih terlihat acuh dan memainkan bolpoin milik Appanya.

"Appa harap, kau memutuskan untuk tingal di rumah." Lanjutnya.

Suga hanya menunjukan senyuman miringnya.

"Ah, kau semakin tampan dengan rambut hitammu. Akhirnya, kau mengembalikan rambut hitam yang menjadi kesayangan ku. Hyung mu juga pasti sangat senang." Tuan Min terus berceloteh.


Seperti kebiasaannya, ia akan membiarkan Appanya mengoceh terlebih dahulu.

"Dia masih di Paris, mungkin lusa baru akan kembali." Tuan Min benar-benar merasa bahagia dapat melihat putra bungsunya.

"Sudah selsai?" Suga membalikan kursinya, menatap Appanya dengan senyuman yang jarang sekali ia tunjukan.

"Masih banyak." ucap Tuan Min tersenyum.

Seperti biasa, ia akan membatalkan semua kegiatannya jika menyangkut Min Suga.

"Ya, lanjutkan." ucap Suga dengan menyimpan tangannya di atas kursi.

"Kau tak pernah meminta uang pada Appa, atau pun Hyung mu. Jadi, aku ingin tau. Dari mana, kau bisa berpoya-poya?" ucap Tuan Min, dan kali ini. Serius.

Suga menatap mata Appanya, kepalanya terus bergerak antara kiri dan kanan, mencari alasan yang tepat.

"Ayolah." Bujuk Tuan Min.

MirrorWhere stories live. Discover now