Part 7 - Lost

1.8K 155 12
                                    

"Semua karakter yang di mainkan hanyalah FIKSI! Tidak bermaksud meninggikan ataupun merendahkan, tak ada member Gb, hanya meminjam untuk pembuatan Covernya saja! "

Happy Reading....

👣👣👣

Cesilya menatap nanar bayangannya sendiri, begitu menyedihkan dengan kantung mata yang menghitam. Rambut hitam legam yang terlihat kusam, badan yang semakin tak terurus.

Ketukan sepatu membuatnya menoleh, bahkan ia enggan menanggapi sang bayangan yang terus mengoceh.

Cesilya bangkit, kaki polosnya berlari ke arah ranjang. Ia kembali berbaring, menarik selimut tebalnya yang baru di ganti oleh pelayan Lee.

Hanya pelayan Lee yang bisa masuk, makanan silih berganti saat pagi menjelang siang, begitupun berikutnya.

Ceklek...

Pintu terbuka, benar saja! Pelayan Lee membawakan makan malam, dengan menu seperti biasa. Meskipun, Cesi jarang sekali memakannya.

"Sayang, ku harap kau benar-benar tidur." ucap Pelayan Lee seraya menyimpan nampan di meja.

Pelayan Lee kemudian duduk di tepi ranjang, mengusap lembut rambut sang gadis kecilnya. Bibirnya tersenyum, sebelum merapihkan selimut Cesilya.

"Huh, ku harap keputusanku benar. Aku ingin sekali kau bahagia, kuharap Suga benar-benar melakukannya." Pelayan Lee tertegun.

Cesilya membulatkan matanya di balik selumut, Suga? Apa maksudnya? Ia ingin sekali bertanya, namun lidahnya sangatlah kelu.

"Pergilah bersamanya, aku yakin dia takan membiarkanmu dalam kesulitan. Meskipun dia brandalan, namun ada ketulusan di matanya."

Cesi semakin tak mengerti, tak lama isakan pun terdengar dari wanita paruh baya itu. Cesilya mengigit bibirnya, ia ingin sekali bangkit dan memeluk wanita yang yang telah merawatnya itu, namun ia sungguh di buat tak berdaya.

"Bersiaplah, saat para pelayan tidur. Pergilah bersama Suga, dan makanlah."

Pelayan Lee keluar bersama nampan yang masih utuh, Cesi kembali tak memakan makanannya.

Ia terduduk gelisah saat pelayan Lee keluar, sungguh ia di buat tak mengerti dengan apa yang Pelayan Lee ucapkan.

Cesi segera berlari kearah cermin hiasnya, menatap penuh keraguan dan keingin tauan.

"Waeyo? Kau merasa bingung?"

"Ya, apa kau tau maksud ucapannya?" Cesi menatap serius.

Shin Young Be, bayangan itu hanya mengedipkan bahunya acuh, seraya memakaikan kutek di kukunya.

"Bisakah kau serius! Aku sungguh ingin tau!" Marahnya.

"Ck, kenapa kau tak bertanya tadi. Eoh."

"Oh! Astaga!" Cesi terlihat prustasi.

"Jangan bicara padaku! Pergilah, menyingkir dari hadapanku." Ketusnya.

"Young Be!" Geramnya.

"Belajarlah menerima kenyataan, tuan putri! Tak selamanya apa yang kau mau harus kau dapatkan." Young Be menatap bengis.

"Huh." Cesi hanya membeku.

Cesi menatap nampan yang berisi sup ayam di mangkuknya, susu dan potongan buah kiwi kesukaannya.

Matanya menangkap bingkai fhoto yang terpajang di dinding, fhoto keluarganya. Senyuman miris menguasai wajah cantiknya, bahkan ini sudah hampir sebulan penuh.

MirrorWhere stories live. Discover now