part 5 - Untrue

2K 161 13
                                    

"Semua karakter yang di mainkan hanyalah FIKSI! Tidak bermaksud meninggikan ataupun merendahkan, tak ada member Gb, hanya meminjam untuk pembuatan Covernya saja! "

Happy Reading....

****

Gelapnya malam, derasnya hujan tak membuat getar ketakutan dalam diri Cesilya. Ia menangis, menangis dalam getar pilu kedua orang tuannya yang amat sangat ia banggakan tak mengakuinya, lalu siapa dia sebenarnya.

Seolah belum puas, kini Pria yang ia cintai menghianatinya. Kenapa orang-orang yang ia percayai begitu tega mempermainkan dirinya, pikirnya.

Ia menatap bangunan megah di hadapannya, hatinya bergemuruh. Kemana ia harus pergi, saat tak ada satupun yang ia percayai di dunia ini.

Apakah mati, pilihan yang tepat saat ini? Apa pergi menjauh, adalah jalan satu-satunya? Dan, apa bertahan akan membuanya membaik seiring berjalannya waktu? Siapa dia sebenarnya?.

Wajah pucatnya membuat sang Pelayan menatap penuh khwatir, saat ini ia menolak pelukan yang selalu membuat ia nyaman.

Pelayan Lee, ia tau kejadiaannya. Ia dapat menontonnya, wanita tua itu hanya mampu meraung menatap putri kecilnya yang amat rapuh.

Blam..

Pintu tertutup rapat, Cesi menguncinya. Gadis itu hilang arah, tujuan hidupnya tidak pasti, siapa dirinya? Itu yang selalu terngiang dalam pikirannya.

Kamar mandi, perlahan ia membukanya, menatap bayangan dirinya di hadapan cermin yang membentang. Ia mendekat, meremas penuh nafsu amarah wastafel itu.

"MOM, DAD! MILK, WHY...!" Pekiknya.

"Aaaraaaght."

Prang..

Brak.. Braaak..

Seluruh alat kecantikan dan alat mandiya jatuh berserakan, dan pada akhirnya dirinya menangis pilu, meraung teredam guyuran air.

"Kenapa menangis?"

Dia datang lagi, bayangan itu.

"Pergi, jangan menggangguku." ucap Cesi dingin.

"Jangan menangis, kau bisa membalasnya." ucapnya menyeringai.

"Aku tak tertarik."

"Lalu? Kau hanya akan meraung, tanpa ada yang peduli? Menyedihkan." Ia melipat tangannya.

Cesi hanya diam, sebelum akhirnya bicara kembali.

"Jangan pernah bicara dengan siapapun, mereka hanya berdusta, mereka hanya baik di depan, mereka mengejekmu, menertawakanmu, mereka tak peduli padamu." Bayangan itu mencondongkan tubuhnya.

Cesi menggeleng, ia tak percaya itu.

"Bohong! Kau berbohong." Pekiknya.

"Benarkah? Kau bilang, aku berbohong padamu? Dimana? Dimana letak kebohannya, kau hanya menutup matamu." ucapnya dengan nada mengejek.

"Kau lihat! Kau bisa lihat apa yang kedua orang tuamu lakukan, dan Yoongi mu? Ah, bukan! Suga? Diapun sama."

Pikirannya sekarang kacau, ia tak tau harus berbuat apa. Ia memilih menutup matanya, memeluk lututnya di bawah air shower.

****

Jiyeon sedang mengupas buah apel, ia begitu asik dengan dunianya bahkan sampai tak menyadari jika Suga sudah duduk dengan lemas, bahkan tak peduli bajunya yang basah.

MirrorWhere stories live. Discover now