Part 4 - Obsesion.

2.1K 160 7
                                    

"Semua karakter yang di mainkan hanyalah FIKSI! Tidak bermaksud meninggikan ataupun merendahkan, tak ada member Gb, hanya meminjam untuk pembuatan Covernya saja! "

Happy Reading....

👣👣👣

"Oppa."

Nam Joon langsung melepaskan pelukanya, Hyorin hanya berdesis tak suka saat Jiyeon datang.

"Hei, maaf membuatmu menunggu." Nam Joon membelai pipi Jiyeon lembut.

"Lepaskan! Jin Oppa bisa melihatnya." ucap Jiyeon setengah berbisik.

"Kau takut ketahuan Hyung, atau kau marah dan cemburu?" Bisik Nam Joon tepat di telinga Jiyeon.

"Brengsek." umpat Jiyeon.

"Kajja." Ajak Nam Joon pada sahabat-sahabatnya.

"Jiyeon, apa bocah itu sudah pulang?" Tanya Hyorin pada akhirnya.

Mereka memang tak akur, entah bagaimana awalnya. Jiyeon gadis yang tak banyak tingkah, ia berada satu kelas dengan adiknya Hyorin, 1 tingkat di bawahnya.

Jiyeon memiliki tubuh yang mungil, namun mereka memiliki kesakitan yang takan terduga oleh siapapun.

"Oh, itu." Tunjuk Jiyeon.

Mereka saat ini mengikuti jari telunjuk Jiyeon saat melihat orang yang Hyorin tanyakan, tiba-tiba semuanya menjadi menegang.

Key dan Suga, bertemu.

***

"Oh, Hyung. Apa kabar?" Pria itu adalah Key, panggilan Key adalah pemberian Suga padanya.

"Cih, minggir dari hadapanku." ucap Suga datar.

"Hyung, maafkan aku." ucapnya tulus.

"Enyahkan wajah busuk dan mulut besar mu itu, Bajingan!" Suga menubruk pundak key cukup keras. Kemudian, berlalu dimana Jin sudah menunggunya.

"Huh, kau masih membenciku rupanya." ucapnya Seraya menyeringai.

***


"Haish, dia berulah lagi." Desis Hoseok.

"Yaak, tak bisakah kau menasehati adikmu itu." Jiyeon menatap tajam Hyorin.

"Yaak, beraninya kau membentakku. Jalang."

Plak...

Tanpa segan Nam Joon menampar pipi Hyorin, ia takan melihat siapapun jika itu menyangkut Jiyeon. Ia takan melihat siapa lawannya, menyakiti ataupun menghina Jiyeon itu sama saja menyakiti dirinya.

"Joon-ah." Lirih Hyorin.

"Dengar! Sudah berulang kali aku katakan padamu, ubah sikapmu. Brengsek." Nam Joon menarik tangan Jiyeon, mereka meninggalkan Hyorin, Ji Min dan Hoseok.

"Huh, ada apa denganmu. Rin-ah." ucap Hoseok kemudian berlalu diikuti Ji min.

Hyorin menangis dalam diamnya, hingga ia tak menyadari jika Key sudah bersandar di sampingnya.

"Dicampakan lagi, Noona. Ckck." ucap Key dengan nada penuh ejekan, seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Huh, Kenapa? Kenapa kau melakukan semua ini, bukankah dulu tak begini." Lirih Hyorin.

"Karna kalian selalu mengabaikanku, kalian tak pernah menganggapku ada." Pekiknya.

"Bukan! Bukan, kau bukan merasa terabaikan. Tapi kau, terobsesi dengan apa yang Suga miliki." Pekik Hyorin tak kalah nyaring, ia berlari meninggalkan Key sendirian.

MirrorWhere stories live. Discover now