Ayo VOTE dulu biar bacanya makin berfaedah dan berkah.
***
Playlist: Dua lipa - Thinking bout you
***
Hari ini Meghan terbangun kesiangan karena tidur terlalu larut semalam. Ia juga tidak memakan makan malamnya karena terlalu fokus pada tugas-tugasnya yang menumpuk meminta untuk diselesaikan.
Dan seperti inilah dia sekarang, penampilan acak-acakan ala pegawai kantoran yang terkena lembur dan menyantap dua potong roti sekaligus.
Alexia yang melihat kelakuan putrinya itu hanya mendengus kecil. Sudah sering Meghan bertingkah seperti ini, walaupun ini yang paling parah. "Pelan-pelan makannya, kau ingin ibu antar ke kampus?" tanya Alexia.
Meghan menoleh cepat ke arah sang ibu yang terlihat masih cantik diumurnya yang sudah mulai menua.
"Tidak usah, lagipula ibu mau membeli bunga untuk orang istimewa itu bukan?" ucap Meghan yang di jawab senyum oleh Alexia.
"Seharusnya aku membawakan mereka lebih dari itu," ucap Alexia sedikit merenung. "Mereka.. Lebih dari apapun." ucap Alexia.
Meghan menghentikkan aksi makan rotinya, ia sudah sangat hafal dengan kebiasaan ibunya yang setiap tahun dibulan-bulan tertentu Alexia akan membeli bunga entah untuk siapa itu, ia selalu berhasil menyembunyikan sesuatu dari Meghan. Ketika ditanya siapa orang tersebut Alexia hanya menjawab mereka adalah 'orang istimewa' tentu itu akan membuat Meghan malas untuk bertanya lagi.
"Ibu bilang akan membawaku bertemu mereka kan? aku akan menunggu hari itu terjadi," ucap Meghan tersenyum. Ia langsung mengecup kedua pipi ibunya dan melambaikan sebelah tangannya ke arah Alexia.
Ia segera berangkat ke kampus menggunakan taksi.
Semenjak ia dilahirkan kedunia tidak sekalipun Alexia menceritakan tentang ayahnya kepada Meghan. Setiap kali Meghan bertanya tentang ayahnya, sebisa mungkin Alexia langsung mengelak ia hanya mengatakan bahwa kedua orang tuanya itu sudah bercerai saat Meghan baru berumur satu tahun.
Banyak masalah yang tidak diketahui oleh Meghan, terkadang ia sering menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga wanita kesayangannya itu ketika ia sedang bersedih. Sebenarnya Meghan hanya bingung apa yang harus ia lakukan, ia bahkan tidak mengerti apa yang membuat Alexia bersedih.
***
Meghan berjalan dengan mengendap-endap ketika memasuki kawasan kampus. Ia menengok kearah kanan dan kiri untuk memastikan keadaan sekitarnya. Bukan tanpa alasan ia berjalan seperti ini, hanya saja ia sedang menghindari si patung hidup itu sekarang.
Mengingat kejadian kemarin yang membuat Meghan kehilangan rasa percaya dirinya terhadap Ryan, tentu sekarang ia berusaha agar tidak dipertemukan oleh patung hidup itu hari ini. Setidaknya hanya untuk mengembalikan rasa percaya dirinya walaupun hanya sekedar menatap mata hijau safir laki-laki itu.
Bukan hal mudah melupakan kejadian kemarin, bahkan Meghan harus mati-matian menyibukkan diri untuk melupakan kejadian memalukan itu. Ia merutukki kecerobohannya karena terlalu bersemangat menjahili Ryan, sehingga ia tidak sadar ia sedang mempermalukan dirinya sendiri di hadapan kedua laki-laki itu kemarin.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
MORE (New Version)
Любовные романыRyan Dirgantaraz adalah pemuda yang menciptakan neraka untuk dirinya sendiri lewat berbagai peristiwa buruk yang terjadi di dalam hidupnya, berambisi membalaskan dendam masa lalunya ia malah bertemu wanita yang akan mengubah masa depannya. Meghan An...
