Chapter 4

17.8K 1K 9
                                    

Sky's Apartment

Sunday

6:00 AM

At Leo's Apartment

~...............................................................................................~

TING TONG

TING TONG TING TONG

TING TONG TING TONG TING TONG

Bell berbunyi.

DAMN IT!! Who's coming? Gerutu Leo, ia terbangun dari tidurnya. 

Seingatnya ia tidak ada janji dengan siapapun. 

Sudah berapa hari belakangan ini Leo tidak bisa tidur. 

Sebenarnya sudah lama ia tidak bisa menikmati salah satu karunia Tuhan yang dinamakan 'Tidur' ini. Semenjak bocah kecil menyebalkan, licik dan keras kepala itu masuk dalam hidupnya.

Dan ini makin parah setelah kejadian seminggu yang lalu.

Hari ini hari libur, jadi ia ingin menikmati waktu ini dengan baik.

Leo tetap berbaring, ia menutup matanya kembali berniat untuk melanjutkan tidur.

TING TONG TING TONG

Bell berbunyi lagi.

ARGGHH! Geram Leo. Tidak perduli, Leo berbalik tengkurap dan menutup kepalanya dengan bantal, ingin meredam suara Bell tersebut.

(Siapa sih yang mengganggunya di pagi santai seperti ini?) Geram Leo dalam hati.

Tiba-tiba,

Terdengar jelas suara seorang wanita, menggunakan pengeras suara.  

"CHECK CHECK", wanita itu seperti sedang mengetes microphonenya berfungsi atau tidak.

"Nonaa.. nonaaaa.. ini tidak boleh". Kemudian terdengar suara seorang laki-laki yang bermaksud menghentikannya. 

"Shuhh... diaamm!!" Sahut perempuan itu dengan nada kesal.

"TEST TEST", Ucap suara perempuan itu lagi.  

"EHEMMM.."

Leo tersentak, sesaat ia berfikir keras, sepertinya ia mengenali suara tersebut. Leo tidak percaya, tapi Leo yakin ia tidak salah dengar. 

(GOD PLEASE.. I hope is not her) Leo berdoa dalam hati.

"LEOOOOOOO... BUKA PINTUNYA! YOUR LOVELY FIANCE IS COMING". Wanita itu sengaja mengayunkan sedikit nada suaranya pada bagian akhir.

"OWHH SHITT!" Umpat Leo. Leo yakin semua penghuni Apartemen ini sekarang tau kalau tunangannya adalah perempuan gila.

TING TONG TING TONG  

TING TONG TING TONG  

"BRENGSEK!" Teriak Leo sambil melompat dari tempat tidur. Dan berlari keluar setelah Bell kembali berbunyi lagi.

Leo membuka pintu.

~...............................................................................................~   

"Leeoooo.. Surpr-..."

Kata-kata Be langsung terhenti, setelah ia melihat mahluk mempesona di hadapannya.

Be membeku, nafasnya seketika tercekat, matanya membesar, mulutnya membentuk huruf 'O', wajahnya terasa panas, jantungnya seakan meloncat keluar!

Be kaget setengah mati melihat Leo tidak memakai busana sehelai pun. Ia memang mau memberi kejutan buat Leo, tapi sekarang ia yang malah terkejut.

Be mengabaikan tatapan mematikan Leo. 

Saat ini ia sedang menikmati siaran langsung dan bukti nyata ciptaan Tuhan yang menurut Be adalah yang terindah. 

Leo berdiri memegang pinggiran pintu, ia terlihat sangat sexy dan.. 

(GOD! Please... Ia ibarat musim panas yang bisa membuatku seketika mencair. SO HOT!) Pikir Be dalam hati.

Bentuk tubuh Leo sangat mengagumkan, otot tubuhnya terletak di tempat yang sangat tepat, di dadanya, di perutnya, tangan dan... Aahhh...  sepertinya para lemak nakal tidak mau menempel di tubuhnya.

(Ouuhhh... roti sobek) Air liur Be seakan mau menetes melihat maha karya di hadapannya saat ini.

Leo sangat sempurna. Bulu-bulu halus di dadanya terlihat sangat menggoda, dan membentuk seperti jejak yang turun kebawah menuju...

"Aaakkkhh..." Be menjerit kecil sambil menutup mulutnya, tapi matanya semakin membulat dan berbinar-binar.

Leo Albraham Junior! Kenapa kamu tidak jujur saja...! Kalau kamu menginginkan aku?! Kata Be dengan yakin, sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

~...............................................................................................~   

The Beast is Mine! <OPEN PRE ORDER!>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang