"Rose ... Rose hamil."

Emily terkejut dengan kalimat yang dinyatakan oleh Logan.

"Ya Tuhan, apakah ...." Emily menggantung kalimatnya tidak sanggup melanjutkan kata-katanya.

"Ya Emily, apa yang harus kulakukan?" Logan mengenggam tangan Emily.

"Kau bisa melaporkan hal ini ke polisi dan meminta pertanggung jawabannya."

Logan menggelengkan kepalanya dan memeluk Emily.

"Aku sangat mencintai Rose seperti adikku sendiri, tidak mungkin bagiku menyerahkannya kepada lelaki yang telah melukainya dan aku tidak bisa membiarkannya menjadi seorang single parent."

Emily melepaskan pelukkan Logan dan menjaga jarak, ia berusaha menahan tangisannya karena ia mengetahui keputusan seperti apa yang ingin Logan ambil.

"Apa kau ...." Emily kembali menggantungkan kalimatnya.

"Aku sungguh minta maaf, Emily. Aku ... memutuskan untuk menikahinya. Sekali lagi maaf dan jangan berfikir bahwa aku meninggalkanmu." Logan menggenggam tangan Emily erat.

"Apa kau mencintaiku?"

"Kau sudah tau jawabannya, Emily."

Emily mengusap air matanya yang hampir membasahi pipinya dan berusaha mengontrol  dirinya agar tetap terlihat tenang dihadapan Logan, ia menghembuskan nafas panjang dan melepaskan tangannya dari genggaman Logan.

"Ikutlah denganku." Emily segera bangkit memunggungi Logan dan Logan pun berdiri di belakangnya.

Mereka berjalan kaki menuju rumah Emily dalam keadaan membisu dan Logan hanya bisa memandang punggung Emily tanpa berani mengucapkan sepatah katapun. Sudah cukup baginya untuk melukai Emily dengan keputusan yang ia buat untuk melindungi harga diri Rose adik sepupunya dan mengorbankan perasaannya kepada Emily.

"Masuklah, ibuku sudah tertidur."

Emily mempersilahkan Logan untuk masuk ke dalam rumahnya dan menuju kamarnya. Emily mengambil gaun pengantin yang terbungkus rapi di dalam lemari pakaiannya dan kemudian memberikannya kepada Logan. Logan bisa melihat bahwa gadis itu menangis sepanjang perjalanan.

"Berikan ini kepada Rose, masalah ini biar aku yang bicara pada ibu. Buatlah Rose bahagia dan kau berbahagialah, menikahlah besok dengan acara pernikahan yang telah kita siapkan."

"Emily ...."

Logan merasa berat untuk menerima pakaian pengantin milik Emily yang akan ia gunakan saat Emily menikah dengannya besok.

"Ambillah, Rose beruntung memiliki seorang kakak sepertimu."

"Emily, i'm so sorry."

Logan pergi mendekati Emily dan memeluknya erat, Emily hanya bisa menangis di bahu Logan tidak mampu membalas pelukkan Logan tangannya hanya mampu memegang gaun indah yang dulu akan ia gunakan untuk pernikahannya bersama dengan Logan.

Emily melepaskan cincin di jari manisnya dan memberikannya pada Logan, saat ini ia sungguh tidak bisa menahan kesedihannya begitu pula Logan yang terlihat sangat sedih menyaksikan kekasihnya yang merasa sangat terluka akibat keputusannya ini.

"Pergilah, aku butuh waktu sendiri."

"Aku mencintaimu Emily, maafkan aku."

"Berbahagialah."

***

"Emily! Kau tidak bersiap-siap untuk per ...."

Mrs. Kenny terkejut dan tidak mampu melanjutkan kalimatnya saat ia membuka pintu kamar Emily dan melihat putrinya sedang terduduk menghadap jendela dengan tatapan kosong.

"Honey! Apa yang terjadi denganmu? Dan lihat keadaanmu, apa kau menangis semalaman dan tidak tidur?"

Mrs. Kenny segera menghampiri Emily dan Emily secara refleks langsung memeluk ibunya dan menangis kembali dipelukkannya.

"Aku tidak butuh bersiap-siap untuk hari ini."

"Kuatlah, Sayang."

Mrs. Kenny membalas pelukkan Emily dan mengusap punggung putrinya, ia melihat kearah lemari Emily dan tidak menemukan gaun pengantin di lemarinya. Mrs. Kenny membawa Emily untuk berbaring di tempat tidurnya dan segera keluar kamar untuk menghubungi Logan.

***

"Mrs. Kenny ... saya sungguh minta maaf, semua ini sungguh-sungguh diluar rencana kami dan bahkan kami tidak menyangka dengan keputusan yang diambil oleh Logan," ucap Mr. Lerman dengan nada penuh penyesalan.

"Emily dan Logan telah memutuskan jalan kehidupan mereka masing-masing. Semoga pernikahan kalian berjalan lancar dan selalu dipenuhi keberkahan, Tuhan memberkati kalian semua," ucap Mrs. Kenny

"Kami sungguh minta maaf atas permasalahan ini."

Mrs. Kenny menutup telepon dan segera pergi menghampiri Emily yang saat ini terlihat berbaring dan kembali menangis, Mrs. Kenny paham betul mengenai seberapa dalam kepedihan yang dirasakan Emily dan Logan di mana keduanya sangat menantikan hari ini.

My Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang