PART XIII. MAAF DAN TERIMA KASIH (BAG.1)

3.1K 130 4
                                    

Tristan masih menunggu diluar ruang operasi. Tadi saat sedang rapat tiba-tiba dia dihubungi dengan nomor Shilla dan diberitahukan jika Shilla mengalami kecelakaan dan saat ini berada di rumah sakit Sindunata. Mereka menghubunginya karena kontak Tristanlah yang terakhir dihubungi oleh Shilla.

"Maafin gue Shil. Seharusnya gue nganterin lo tadi." Ucap Tristan lirih sambil mengusap wajahnya frustasi. Dia benar-benar sangat menyesal dan merasa bersalah sekarang. Dia merasa dia telah gagal menjaga Shilla.

"Tristan. Gimana keadaan Shilla?" tanya Natasha panik yang datang bersama Suaminya. Tristan langsung mendongakkan kepalanya dan langsung berdiri begitu melihat Pratama bersama Natasha yang kini menatapnya menanti jawaban darinya.

"Gimana keadaan Shilla sekarang Triatan?" tanya Pratama mengulangi pertanyaan Istrinya. Tristan menundukkan kepalanya sedih.

"Dia masih didalam Om, Tante. Shilla harus segera dioperasi karena luka yang cukup parah dikepalanya." Natasha langsung lemas begitu mendengar penjelasan Tristan. Pratama masih setia merangkul dan menenangkan Istrinya.

"Tenang ya Ma. Papa yakin Shilla pasti akan bertahan. Putri kita anak yang kuat Ma." Kata Pratama menenangkan.

"Maafkan saya Om. Seharusnya tadi saya mengantar Shilla kebandara." Kata Tristan menyesal. Prataman mendongakkan kepalanya menatap Tristan yang menundukkan kepalanya.

"Ini bukan salah kamu Tristan. Ini takdir. Kita berdoa saja semoga Shilla baik-baik saja." Tristan mendongakkan kepalanya dan menatap Pratama yang menganggukkan kepalanya meyakinkan.

_____

Ify, Rio, Via dan Alvin langsung bergegas kerumah sakit begitu mendengar kabar kecelakaan Shilla dari Tristan. Untung saja Shilla dibawa kerumah sakit Sindunata. Jadi Alvin bisa langsung memantau keadaan Shilla. Dan mereka tau setelah Alvin mengkonfirmasi tentang keadaan Shilla dirumah sakit jika Shilla saat ini sedang menjalani operasi karena luka yang cukup serius dikepalanya.

Tadi Ify juga sudah menelpon Iel untuk memberitahu Kakaknya itu. Dan yang Ify tau Kakaknya itu langsung kerumah sakit. Sedangkan Via juga sudah menelpon Agni sekalian memintanya untuk mengabari Cakka juga. Mungkin mereka juga sedang dijalan sekarang.

Oh iya. Baby Darren dan juga Baby Al mereka tinggalkan dirumah RiFy karena tak mungkin jika mereka membawa kedua Baby itu kerumah sakit dalam keadaan darurat seperti ini.

Mereka langsung menuju ruang operasi karena memang operasi Shilla belum selesai. Mereka bisa melihat disana ada Tristan dan kedua Orangtua Shilla sedang menunggu didepan ruang operasi. Tristan langsung berdiri begitu melihat kedatangan mereka berempat.

"Gimana keadaan Shilla Tris?" tanya Ify langsung. Tristan hanya menunjuk lampu ruang operasi yang masih menyala. Ify menghela napasnya dan mengalihkan pandangannya pada Orangtua Shilla dan menatap mereka sedih.

"Gimana ini bisa terjadi Tris?" tanya Ify lagi.

"Shilla kecelakaan saat akan menuju kebandara." Ify mengerutkan keningnya.

"Bandara?" tanya Ify heran. Tristan menganggukkan kepalanya pelan.

"Dia akan ke Bali untuk mengecek proyek disana. Dia bilang dia ingin liburan. Karena itu dia meminta supaya dia yang pergi kesana. Gue pikir itu bagus untuknya. Tadi pagi waktu gue menjemputnya dari rumah kediaman Umari dia kelihatan kacau banget." Ify terdiam. Rumah Umari? Ify mengalihkan pandangannya pada Tristan.

"Rumah Umari?" tanya Ify ragu. Tristan menganggukkan kepalanya pelan.

"Tapi gue nggak tau ngapain dia disana pagi-pagi." Ify kembali terdiam. Dia tau. Dia tau pasti apa yang mungkin dilakukan Shilla dirumah Keluarganya. Apa mungkin sudah terjadi sesuatu disana? Dia harus cari tau apa yang sudah terjadi. Pandangan Ify langsung teralihkan saat mendengar derap kaki. Terlihat disana Iel yang datang bersama Nayra disampingnya. Ify menghela napasnya lelah. Ada apa lagi ini?

_____

Mereka semua masih menunggu operasi Shilla yang belum juga selesai sampai saat ini. Disana juga sudah ada Cakka dan Agni yang datang paling akhir. Sedangkan Alvin ada diruang pantau operasi untuk melihat secara langsung proses operasi Shilla. Bagaimanapun juga dia sudah menganggap Shilla sebagai Adiknya sendiri. Jadi sudah pasti dia khawatir dan cemas jika sesuatu yang buruk menimpa gadis itu.

Lampu ruang operasi baru saja mati dan pintu ruang operasi terbuka membuat semuanya berdiri dan langsung mengerubungi Dokter yang baru saja selesai mengoperasi Shilla.

"Bagaimana keadaan Anak saya Dok?" tanya Natasha langsung. Dokter itu menatap Natasha sedih.

"Dokter Danny." Panggil Alvin yang membuat Dokter bernama Danny itu mengalihkan pandangannya pada Alvin dan sedikit menunduk memberi hormat.

"Operasinya lancarkan Dok?" tanya Alvin. Dokter Danny mengangguk lalu kembali mengalihkan pandangannya pada Orangtua Shilla.

"Bapak dan Ibu tenang saja. Operasinya berjalan lancar. Kami berhasil menghentikan pendarahan yang terjadi dikepala Pasien. Namun sekarang pasien sedang dalam kondisi koma. Kita berdoa bersama untuk kesadaran dan kesembuhan pasien sesegera mungkin." Kata Dokter menjelaskan secara umum kondisi Shilla agar bisa dimengerti.

"Pasien akan langsung dipindahkan keruang perawatan. Kami akan terus memantau kondisinya. Kalian bisa menemuinya setelah Pasien dipindahkan. Permisi." Setelah mengatakan itu Dokter Danny langsung meninggalkan mereka semua yang kini bisa sedikit bernapas lega karena setidaknya mereka tau Shilla akan baik-baik saja.

"Om bisa bawa Tante Natasha pulang. Masalah Shilla, kami yang akan mengurus dan menemaninya." Kata Alvin prihatin melihat keadaan Natasha yang terlihat sangat kacau.

"Enggak Vin. Tante nggak akan pergi dari sini." Kata Natasha.

"Ma. Alvin benar. Lebih baik kita pulang dulu dan menyiapkan segala kebutuhan Shilla disini. Kita serahkan Shilla pada Alvin dan yang lainnya. Lagipula Alvinkan pemilik rumah sakit ini Ma. Kita bisa percaya sama mereka." Kata Pratama meyakinkan Istrinya. Natasha menganggukkan kepalanya pelan.

"Kalo gitu Tante titip Shilla ya Vin. Tolong kalian jagain dia." Pinta Natasha dengan tatapan memohon.

"Pasti Tante. Kami akan menjaganya." Jawab Alvin yakin.

_____

LOVE GREET Seri 3 : Please Feel My Love #P.F.M.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang