PART VIII (BAG.3)

2.7K 129 17
                                    

Shilla langsung masuk ruang UGD begitu Cakka membawanya kerumah sakit Sindunata. Cakka menunggu diruang tunggu yang ada di UGD. Shilla sedang diperiksa oleh Dokter didalam sana.

"Wali Nona Ashilla." Panggil seorang perawat yang mendatanginya dan berdiri didepannya. Cakka langsung beranjak dari duduknya.

"Gimana keadaan Shilla Sus?" tanya Cakka tak mampu menutupi kepanikannya.

"Silahkan ikut saya! Dokter ingin bicara dengan Anda." Kata Perawat itu lalu segera melangkahkan kakinya dan diikuti oleh Cakka dibelakangnya.

_____

"Nona Ashilla hanya kelelahan. Dia kekurangan cairan dan kurang tidur. Dia juga sepertinya memiliki masalah yang sangat berat sehingga membuatnya stress dan akhirnya tubuhnya tak bisa menahannya dan berakhir pingsan seperti tadi. Anda tidak perlu khawatir. Nona Ashilla hanya perlu istirahat intensif 2 hari ini dirumah sakit. Dia akan segera dipindahkan keruang rawat." Kata Dokter yang langsung membuat Cakka bernapas lega.

"Kalo gitu boleh saya menemuinya Dok?" tanya Cakka.

"Tentu saja. Dia masih ada diruang UGD sekarang. Anda bisa melihatnya sebelum dia dipindahkan keruang rawat." Jawab Dokter itu. Cakka mengangguk mengerti lalu beranjak dari duduknya.

"Kalo begitu saya permisi dulu Dok." Pamit Cakka sambil membungkukkan badannya.

_____

Iel langsung masuk begitu saja kedalam rumah sakit tanpa memarkirkan mobilnya. Dia benar-benar sangat panik sekarang. Dia sangat khawatir dengan gadis itu. Tadi dia datang kekantor gadis itu untuk menemuinya, namun salah seorang Karyawan Perusahaan itu mengatakan jika Direktur mereka dibawa kerumah sakit karena pingsan.

Iel langsung tau jika Shilla dibawa kerumah sakit ini karena selain rumah sakit ini adalah rumah sakit sahabat mereka, juga rumah sakit ini adalah rumah sakit besar yang paling dekat dengan kantor Shilla. Dan Iel yakin Shilla tak akan dibawa kerumah sakit kecil.

Iel langsung masuk kedalam ruang UGD dan bertanya kepada resepsionis dimana Shilla. Iel melangkahkan kakinya pelan dan berhenti tepat didepan sebuah tirai yang menutupi ranjang pasien UGD rumah sakit. Perlahan Iel membuka tirai itu. Dilihatnya gadis itu sedang tertidur pulas dengan wajah yang sangat pucat dan jarum infus yang menancap ditangannya. Iel memandang sedih pemandangan didepannya ini.

Iel duduk perlahan dikursi yang ada disamping ranjang Shilla. Dia menatap wajah damai yang sedang tertidur pulas itu.

"Apa sakit Shil? Dimana yang sakit? Katakan padaku Shilla!" gumam Iel sedih. Dia tak bisa membohongi hatinya jika dia sangat khawatir saat mendengar gadis ini masuk rumah sakit. Bahkan dia sampai melupakan tujuannya datang kekantor Shilla untuk meminta kerjasama dengan Perusahaan Shilla yang juga merupakan Agensi Artis. Dia juga lupa jika dia datang dengan Laras dan juga kepala bagian produksi Perusahaannya tadi. Dia langsung meninggalkan mereka begitu saja.

Shilla membuka matanya secara perlahan. Dia menetralkan penglihatannya pada ruangan terang disekitarnya. Dia masih merasa pening sekarang.

Rumah sakit? tanya Shilla dalam hati setelah berhasil menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya disekitarnya dan menyadari dimana sekarang dia berada. Shilla perlahan memiringkan kepalanya untuk melihat siapa yang menunggunya. Shilla tersentak dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tak terasa air matanya pun ikut menetes.

"Kak Iel." Panggil Shilla lemah pada Iel yang sedang menundukkan kepalanya. Iel langsung mendongakkan kepalanya saat mendengar suara lirih Shilla dan menatapnya dengan tatapan lega.

_____

Cakka langsung menghentikan langkahnya saat melihat ada orang lain yang sedang menemani Shilla. Dia melihat Shilla sudah sadar dan kini sedang menatap sedih kearah oarang yang duduk disampingnya. Cakka tersenyum tipis lalu kembali berbalik untuk membiarkan mereka berdua menyelesaikan masalah mereka.

Cakka tau betul apa yang dua orang itu rasakan. Dan Cakka kira mereka berdua memang membutuhkan waktu bersama lebih banyak untuk memahami perasaan satu sama lain. Cakka selalu berharap yang terbaik untuk mereka berdua.

_____

"Kamu nggak usah bangun Shil! Berbaring ajha nggak papa!" kata Iel sambil menahan Shilla yang ingin bangun dari posisi tidurnya. Shilla menurut dan kembali membaringkan tubuhnya.

"Kak Iel tau darimana aku dirumah sakit?" tanya Shilla heran. Iel tersenyum tipis lalu menatap Shilla.

"Tadi aku kekantormu. Ingin mengajukan kerjasama bisnis dengan Perusahaanmu, tapi kata Karyawan kamu, kamu pingsan dan dibawa rumah sakit." jawab Iel. Shilla mengangguk mengerti.

"Kita bisa bicarakan setelah aku keluar dari sini." Jawab Shilla. Iel menganggukkan kepalanya.

"Yang penting sekarang adalah kamu sembuh dulu." Kata Iel sambil tersenyum. Shilla menatap Iel dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Cakka mana Kak?" tanya Shilla sambil mengedarkan pandangannya mencari keberadaan pemuda itu. Dia sangat yakin jika Cakkalah yang membawanya kesini. Karena orang terakhir yang bersamanya adalah Cakka. Dan sangat tidak mungkin jika Cakka meninggalkannya saat dia tau jika keadaan Shilla tidak baik-baik saja. Jadi Shilla sangat yakin jika Cakka yang membawanya kesini. Tapi kemana pemuda itu sekarang?

"Cakka?" tanya Iel sambil mengerutkan keningnya bingung. Shilla menganggukkan kepalanya sambil terus mengedarkan pandangannya.

"Dia orang terakhir yang bersamaku tadi." Jawab Shilla tanpa menatap Iel. Iel makin mengerutkan keningnya heran. Apa Cakka dan Shilla memiliki hubungan yang tidak dia ketahui? Seingatnya Cakka dan Shilla tak sedekat ini saat dia pergi satu tahun yang lalu.

"Tadi Cakka kekantor kamu?" tanya Iel tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. Shilla mengalihkan pandangannya pada Iel dan menatap Iel bingung.

Ngapain Kak Iel nanya-nanya soal Cakka? tanya Shilla bingung dalam hati. Shilla menganggukkan kepalanya pelan.

"Dia emang sering datang kekantorku." Iel langsung menegang medengar jawaban Shilla barusan.

"Diakan sahabatku." Lanjut Shilla. Entah mengapa dia tak ingin Iel salah paham. Dia melihat dengan jelas rahang Iel tadi mengeras. Iel menatap Shilla dengan tatapan yang sulit diartikan.

_____

horayyy.., mulai ada sinyal lampu ijo dari Iel ni..., hehe.. jadi apa yang akan terjadi setelah ini? apakah akhirnya mereka akan bersama? entahlah. Authorpun tak tau.

Jangan lupa Vote dan Commentnya ya!! happy Reading!!

LOVE GREET Seri 3 : Please Feel My Love #P.F.M.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang