#4. Ego

59 8 3
                                    

Malam yang ramai di Seoul. Seunghyun menyandarkan punggungnya di jok mobil, jarinya mengetuk-ngetuk kemudi mobil SUV berwarna grey metallic miliknya. Entah mengapa mobil-mobil di jalurnya bergerak begitu lamban. Ia menghela nafas kesal.

Apa semua mahluk di Seoul keluar di malam ini? Gerutunya mulai tak sabar menghadapi lalu lintas Seoul yang padat. Ergh... tau begini, tadi aku minta saja Jiyong menjemputku di rumah Omma, sesalnya memandangi antrian kendaraan di depannya.

Seunghyun dan Bigbang baru tiba kemarin sore dari Tokyo dan lusa dia harus mulai kembali syuting untuk drama serta film barunya. Memikirkannya saja sudah membuatnya lelah. Ia butuh hiburan, setidaknya untuk malam ini sebelum memulai kembali aktifitasnya yang padat. Saat Jiyong mengatakan tentang undangan Junsu, tanpa pikir panjang ia langsung menyutujuinya. Tapi bukannya berada di klub, dia malah terjebak macet.

~~I am B.I.G Bigbang the Big Boy~~

Seunghyun melirik ke arah handphonenya, ia memasang headset lalu membuka layar handphone berwarna hitam itu.

"Ya?!" sahutnya malas, suara Jiyong menyambut diiringi suara bising musik, bocah ini sudah tiba di klub kah? Seunghyun menghela nafasnya, ia semakin tak sabar menghadapi kemacetan di hadapannya.

"Aku lagi di jalan," ujarnya sembari memperbaiki letak headset di telinga, berusaha mendengar suara Jiyong dengan jelas sementara pandangannya fokus ke jalan.

"Jalanan macet, sepertinya ada kecelakaan di depanku," ujar Seunghyun. Ia mengumpat tak bersuara mendengar suara klakson yang bersahut-sahutan di belakangnya di tambah suara bising musik dari latar Jiyong.

"Ji, nanti kuhubungi lagi, terlalu berisik aku tak bisa mendengarmu." Seunghyun langsung memutuskan hubungan, menghempaskan headsetnya. Bisa-bisa aku mati kesal menghadapi kemacetan ini!

"Hyung!! Aish..." desis Jiyong menatap layar handphonenya kesal, ia belum menyampaikan maksudnya namun Seunghyun sudah memutuskan sambungan. Jiyong melirik ke arah Yongbae yang berdiri di sampingnya.

"Ottae?" tanya Yongbae penasaran, matanya bergerak dari handphone ke wajah Jiyong. "Kau sudah memberitahunya?!"

"Belum," jawab Jiyong. "Ia menutup handphonenya sebelum aku sempat menyelesaikan kalimatku...," matanya melirik ke arah Haerin yang sedang mengobrol dengan salah seorang pria di sudut ruangan itu. Kalau begini, bagaimana kami bisa bersenang-senang?! gerutu Jiyong.

 Kalau begini, bagaimana kami bisa bersenang-senang?! gerutu Jiyong

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

*

Apa ini cobaan?! keluh Haerin mengurut pelipisnya. Sedari tadi ia berusaha bersikap tenang dan cuek sejak melihat Junsu tiba bersama Jiyong dan Yongbae. Tapi mau tak mau ia agak khawatir juga. Ia tahu kalau Junsu berteman baik dengan Jiyong, yang ia tak tahu kalau Junsu mengundangnya serta anggota Bigbang lainnya untuk hadir di pesta itu.

Tau begini aku ga akan mengiyakan ajakan Sanghee. Ia menghela nafas pelan, tak menyadari Jay Park di sampingnya memperhatikan sikapnya.

 Ia menghela nafas pelan, tak menyadari Jay Park di sampingnya memperhatikan sikapnya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Hate That I Hurt YouOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz