37

3.6K 487 43
                                    

"Lo kenapa Wen?"

Dari tadi si Seulgi nanya itu mulu ke Wendy. Gemes jadinya. Cewek kalo ditanya kenapa ya jawabnya gapapa kan hehehe.

"Kesel gue, dari tadi ditanyain kenapa jawabannya gapapa mulu" Seulgi ngelempar bantal ke Wendy.

"Lo beneran lagi marahan sama Suga?" tanya Seulgi lagi.

"Hm"

"Kenapa pake marahan segala sih? Gara-gara Jennie ya? Emang tu anak, ntar gue abisin" kata Lisa. Dia ini temennya Wendy, dan temennya Jennie juga.

"Mau lo makan?" Seulgi berusaha ngelucu, tapi krik krik gak ada yang ketawa.

"Wendyy ku, kamu kenapaaaaa?"

Teriakan Joy menggema di kamar Wendy. Dia kalo ketemu Wendy emang heboh, biasanya Wendy bales teriakan juga tapi kan Wendy lagi gak mood.

Lisa ngelirik ke arah Joy. "Beneran gara-gara temen lo?" tanya Joy.

"Lo pikir gara-gara siapa lagi? Suga pulang dari Bandung, diajakin jalan sama Wendy katanya capek. Terus malem Wendy jalan tuh sama adeknya sama Taehyung juga, eh liat Suga lagi sama temen-temennya plus Jennie juga di sono"

Kalo udah Lisa yang ngomong tuh, kaya playing with fire. Padahal lo udah dingin kaya ice cream cake.

"Lo samperin gak Wen?" tanya Joy penasaran.

Seulgi cuma nyimak aja. Kalah bacot dia kalo ada Joy. Yang ada dia salah mulu ntar, lah dia gak tau cerita lengkapnya.

"Gak, ya pengennya gue samperin terus gue tanyain 'gue cewek lo yang ke berapa?' tapi gak jadi"

"Aih, napa gak jadi? Mantap tuh padahal bisa di jadiin drama-drama gitu" Lisa langsung menoyor kepala Joy. Seulgi yang daritadi diem ngelempar guling yang di ada di sampingnya.

"Goblok memang lo ya"
"Eh tapi kan Wen, itu mereka rame-rame kan?"

Seulgi mencoba menjernihkan pikiran Wendy.

"Rame-rame? Iya sih. Tapi kan gue siangnya udah ngajakin dia jalan malam itu juga. Ah pokoknya tadi udah dibilang sama Lisa gitu ceritanya"

"Terus lo bilang apa ke dia?"

"Bilang apa sih?"

"Di chat atau telepon gitu?"

"Pokoknya gue ada bilang 'capek kan ngurusin 2 cewek?'"

"MANTAB KOREAAAA"

"Ciii ada kak Suga" kata Yerin yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Wendy.

"Bilang aja, kan belum seminggu ngapain nemuin gue" Yerin tau masalah Wendy sama Suga, kan dia juga liat.

"Tapi ciii, dengerin aja dulu lah penjelasan kak Suga"

"Iyaaa tunggu seminggu, biar gue tenang dulu"

"Kaya mau ujian aja ada minggu tenangnya" celetuk Joy.

"Ini mah ujian cinta" Lisa menambahkan.

"Eh, minta bantuan katakan putus aja kali ya" usul Seulgi. Kenapa otak temen-temennya Wendy gak ada yang beres sih.

"Atau rumah uya aja"

"BOLJUG TUH"
"Gue kirim emailnya ya" Joy mulai menekan-nekan layar hpnya.

"Lo kirim, lo bukan temen gue"

Ting!

Suga: turun bentar dong, mau ngomong.

"Liat deh, dia chat gue. Pake titik di belakangnya" Wendy tersenyum pahit.

"Read aja biar mampus" Lisa ngomporin.

Sebenernya Lisa ada di pihak siapa sih? Elah.

Suga: wen plisss
Suga: aku mau jelasin....

"Ini baru berapa hari sih?"

"Baru juga semalem lo marahan sama dia nyet" kata Lisa.

"Berasa udah setahun anjir huaaa"

Suga: weeeennn plissss

"Samperin gak?"

"Terserah lo lah, lo siap gak ketemu dia? Siap gak ngedengerin penjelasan dia? Jangan pas lo ketemu dia ntar bilang 'gue gak butuh penjelasan lo lagi' bosen gue denger itu di ftv yang emak gue tonton" jawab Seulgi.

"Sebenernya gue pengen denger penjelasan dia, tapi gue juga belom siap. Gimana dooong?"

"Gue temenin keluar deh" kata Joy. Lisa berdiri dari duduknya. "Lo mau kemana?"

"Ikut keluar" jawab Lisa.

"Gak, lo di sini. Ntar war lagi kita, puyeng gue. Secara lo kan temennya Jennie juga"

"Iya deh" jawab Lisa lesu. Dia kembali duduk, sebelumnya dia ditarik oleh Seulgi untuk duduk di sampingnya.

---

Suga duduk di ruang tamu sama Yerin. Dia nunduk aja dari awal dateng. Cuma mainin jari tangannya, seakan nunggu hasil sidang.

Suga langsung mendongakkan kepalanya setelah dilihat sepasang kaki tepat di depannya. Dia langsung berdiri, menatap Wendy yang ada di depannya.

"Wen..." Suga memegang tangan Wendy, tapi ditepis oleh Wendy.

"Aku mau jelasin"

Wendy masih diam. Dia gak mau natap Suga.

"Jadi kemaren itu aku beneran capek. Tapi temen-temen aku tiba-tiba dateng ke rumah ngajakin aku buat ngumpul sama mereka--"

"Haruskah gue kemaren nyamperin lo ke rumah juga? Supaya lo mau jalan sama gue?" Joy ngusap-ngusap pundak Wendy, seolah menyuruh Wendy untuk tetap tenang.

"Bukan gitu... Mereka narik-narik aku sampe aku berhasil masuk mobil mereka, aku udah bilang aku pengen istirahat tapi mereka bilang mereka mau traktir aku tanda kasih selamat atas menangnya aku"

Suga memenangkan lomba memanah itu, walaupun bukan juara 1 melainkan juara 2. Tapi itu sudah hal yang membanggakan. Karena Suga membawa nama kampusnya.

"Aku bener-bener memang gak niat buat jalan malam itu... sayang"

Wendy tersenyum pahit. Dia enggan menatap pacarnya itu. Padahal Suga terus menatapnya daritadi.

"Gak niat ya?" Wendy terdiam sebentar, untuk mengatur napasnya. Dia ingin agar dirinya tetap tenang.

"Terus apa maksudnya lo beliin dia minum? Terus lo duduk berdua doang di tukang cilok? Ketawa bahagia banget gitu keliatannya, itu capek? Oohhh atau capek sama gue? Makanya lo bahagia sama dia?"

"Kamu--"

"Iya gue liat. Lo gak sadar kan? Yaiyalaaah siapa yang sadar diliatin kalo lagi bahagia banget gitu, hah?"


•••


mampus dah puyeng sendiri gue sama konfliknya mereka, gimana nyeleseinnya😂

Yoongi; WENGA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang