"Papa mau nikah lagi."
"HAH?!" Sepasang anak kembar itu terkejut atas ucapan Papanya.
Ya, anak kembar itu adalah Farrell Thomas Gemelo dan Rafael Sean Gemelo.
"Papa butuh restu kalian, kalian juga ngga bisa hidup tanpa sosok ibu Rell, Raf."
"Emang siapa bilang kita gapunya sosok ibu?" Rafael bangkit dari duduknya.
"Kita itu punya Mama, tapi Papa yang misahin kita dari Mama." Ucap Farrell lalu ikut bangkit dari duduknya.
"Tapi kan, maksud Papa bukan itu, Papa mau kalian punya Mama baru."
"Nggak." Ucap keduanya bersamaan.
"Rell, Raf. Papa gabisa ngurus kalian sendirian terus, Papa butuh—"
"Kalo Papa gabisa ngurus Farrell sama Rafa yaudah kita tinggal di rumah Mama aja."
Tristan, Papa mereka langsung bangkit dari duduknya dan menggebrak meja dengan keras.
"Kalian itu selalu kayak gini! Papa udah turutin kemauan kalian! Semuanya! Apa yang ngga Papa turutin? Ada?!"
Rafael tersenyum kecut. "Banyak Pa. Rafa aja ngga yakin, Papa mau turutin kemauan kita 5 bulan lalu."
"Yang mana?"
"Kemauan kita 5 bulan lalu aja Papa lupa. Katanya semuanya udah Papa tururtin?"
"5 bulan lalu, kita mau Papa ngga cerai sama Mama. Mana? Papa turutin ngga kemauan kita yang satu itu?" Ucap Rafael dengan wajah setenang mungkin.
Tristan diam.
"Ada lagi kemauan kita yang ngga papa turutin sampai sekarang." Tambah Farrell.
Tristan tetap diam, menunggu kelanjutan ucapan Farrell.
"Kita mau tau tempat tinggal Mama dimana, kita mau Mama tinggal sama kita. Papa turutin itu?" Lanjut Farrell.
"Jangan minta itu, kalian mau apa selain itu?" Ucap Tristan mencari jalan tengah.
"Kita mau Papa ngga nikah lagi," Ucap Farrell.
"..dan balik lagi sama Mama." Lanjut Rafael.
Tristan menatap tajam kedua anaknya itu, lalu menghembuskan nafas kasar.
"Papa cuma minta restu kalian, bukan minta kalian mempersulit keadaan."
"Yaudah, kalo papa minta restu kita.." Farrell tersenyum.
"Jawabannya, kita ngga ngerestuin." Lanjut Rafael.
Lalu keduanya pergi meninggalkan rumah Tristan dan memilih kembali ke Apartemen mereka.
**
"Ayo temenin gue ke supermarket Raf, kulkas udah mulai kelaparan." Farrell menguncang tubuh Rafael yang tengah bergelung di dalam selimutnya.
Merasa geram karna Rafael tidak kunjung bangun, Farrell berlalu ke dapur mengambil segelas air dingin lalu kembali ke kamar Rafael dan menyiram wajah Rafael dengan air yang tadi ia ambil.
Rafael tersentak lalu berteriak dengan kesal.
"STOPP!!"
"BANGUN LO KEBO BUNTING! INI UDAH JAM 2 SIANG RAFA, YATUHAN!"
Rafael menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, lalu turun dari kasur miliknya itu.
"Kerjaan lo ganggu terus Rell, gabisa liat orang seneng." Ucapnya lalu memasuki kamar mandi.
YOU ARE READING
Gemelo Twins
UngdomsfiksjonRafael meninggalkan Farrell, dan Farrell mengejarnya. Selalu seperti itu. Hingga suatu hari Farrell lah yang meninggalkan Rafael, dan Rafael mengejarnya. Saudara kembar itu tidak sadar, bahwa hari itu adalah hari yang akan melukis sejarah baru dan p...
