Chapter 11: Badmood

Start from the beginning
                                    


Faili: IH NYESEL LO NGGAK MASUK SEKOLAH

Faili: ADA ANAK BARU GANTENG HUHUHUHUHUHU

Faili: KELASKU JADI LEBIH INDAH


Mauryn mulai merasa kepalanya pusing, kembali membuka chat berikutnya.


Seno: napa lo gak masuk?

Seno: duit delivery sushi kemaren mana njir


Mauryn hampir saja melempar hape sangking frustasinya.

DIA LAGI SAKIT KENAPA NGGAK DIUCAPIN GWRS ATAU APA KEK

Mauryn merasa ia kembali mual. Gadis itu menggumam tak jelas, menidurkan kembali tubuhnya.

Ia diam sejenak, tapi kemudian menguatkan hati kembali menghidupkan layar hape. Jemarinya menscroll perlahan aplikasi chatnya.

Mata sipitnya langsung membelalak membaca nama Jay.



Jay: Mauryn



Gadis itu mendudukkan diri begitu saja.

Hatinya seakan mencelos.


Lah.... Semalam Jay ngechat?!?!????



**



Jevon melirik, kemudian mendelik kecil. Teman di sampingnya ini sedari tadi diam. Emang sih, Jay tuh nggak sebacot Hanbin atau Bobi tapi tetep aja dia bukan golongan anak kalem.

"Jae," Jevon menendang pelan kursi Jay membuat Jay menoleh. "Lo sakit perut ya?" tebaknya begitu saja. "Toilet sana, jangan disini."

Jay menyipitkan mata, melengos kesal dan membuang muka lagi.

Jevon tak mau berhenti. "Jae, ada pembeli nipu lagi ya? Dah, laporin polisi aja nggak usah dimanjain."

"Bodoamat, Pon," jawab Jay tak peduli.

"Jae, tadi gue denger anak-anak pada belok beli kuota di Haylie konter," kata Jevon memanasi.

Jay menghela nafas berat, "serah."

Jawaban itu membuat Jevon membelalak.

Wah, ini masalah serius.

Jay tetep nggak peduli walau pelanggannya pindah lapak???

Jevon berdehem, mengubah posisi jadi agak condong ke Jay. "Ada apaan? Sini cerita sama abang."

Jay melirik, "jijik, Pon."

Jevon jadi mencibir. "Elo galau?" tebaknya sekali lagi. "Cewek?"

Jay menghela nafas. "Bacot lo," katanya dengan sebal berdiri, sudah tak tahan. Membuat Jevon jadi mendelik sebal.

Jay maju, pamit ke toilet pada Miss Dara.

Cowok itu melangkah keluar kelas, kemudian menaiki tangga ke atas. Dengan tak peduli, bahkan tak takut ketangkap guru, cowok itu menyusuri koridor.

Flutter ✔ ✔Where stories live. Discover now