Chapter 5 Permainan Dimulai

67 2 0
                                    

Perjalanan pulang dari Menara Star Tech terasa sangat panjang dan melelahkan. Ann terlihat seperti mematung, tanpa ekspresi dengan tatapan yang kosong.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Joan curiga. Mereka melaju dalam keheningan untuk beberapa saat, dan kini Joan tidak sabar untuk mengetahui isi kepala Ann sekarang.

"Hanya memikirkan daftar makanan enak dan musik lembut. Aku harus menghabiskan setiap porsi makanan itu dengan pelan, damai, dan penuh ketenangan," jawab Ann sambil terkekeh.

"Lucu sekali," sahut Joan, "sepertinya aku membuatmu tersiksa selama ini dengan makanan sehatmu, huh?"

"Tidak kok," timpal Ann, "tapi kau harus menambahkan burrito dalam menuku."

"Apapun yang kau inginkan, Ann," kata Joan sambil tertawa. Akhirnya, setelah pertemuan yang menegangkan antara Ann dan Eve, mereka dapat tertawa dan saling menggoda.

Sesampainya di apartemen, Anne melepas sepatunya, menghepaskan tubuhnya diatas tempat tidur, dan membuka handphonenya.

Saat itu juga seseorang meneleponnya.

"Seseorang akan memencet bel dalam lima menit dan mengantarkan paket untukmu. Aku mohon terimalah, sebagai permintaan maafku."

Sebelum Ann dapat berkata apa-apa, seseorang di ujung telepon mematikan sambungannya.

Bel kamar Ann berbunyi. Fans fanatikku?

Ann menyentuh layar di tembok dan mendapati seorang pria dewasa dengan tuxedo berdiri di luar. Henry?

Dengan perlahan Ann membuka pintu. Yang dilihatnya pertama kali adalah tangan seorang pria yang menyodorkan sebuah paket. Ann menerimanya dan mempersilahkan pria itu masuk.

"Apa kau tidak membiarkanku istirahat sebentar setelah pertemuan tadi?" tanya Ann sambil mempersilahkan Henry duduk di sofa panjang yang berhadapan langsung dengan jendela apartemennya.

"Kalau aku lihat, kau tampak sangat senang dan sedih di saat bersamaan," kata Henry, "Apakah mereka mengajukan syarat yang menyulitkanmu?"

"Apakah kau datang kesini dan menghabiskan waktu berhargamu hanya untuk menanyakan hal itu?"

"Inilah yang aku suka darimu. Tidak pernah menunjukkan perasaanmu yang sebenarnya kepada orang lain. Kau tahu, sikapmu itu sudah menunjukkan bahwa kau adalah seorang bintang. Aku punya tawaran menarik untukmu. Tapi sebelumnya, aku ingin kau membuka hadiah permintaan maafku."

Dengan wajah penuh curiga Ann membuka paket dengan pita merah pemberian Henry. Perlahan Ann mengangkat penutupnya, dan mendapatkan beberapa lembar foto yang membuat Ann terkejut. "Apa yang kau inginkan?"

Henry tertawa. Ia menggelengkan kepalanya dan mendekati Ann. "Apa yang kau inginkan, Ann? Seharusnya kau menanyakan pada dirimu sendiri."

Foto itu berisi foto-foto Ann dan Eve saat remaja. Ann menaruhnya diatas meja, tidak tahan melihatnya lebih lama lagi. "Jadi kau sudah tahu," kata Ann, "apakah hal ini melanggar perjanjian kita, karena mencampuri urusan pribadi dengan bisnis?"

"Ann! Kau tidak pernah berhenti membuatku terkejut!" seru Henry riang. "Aku rasa kita memiliki banyak persamaan. Karena itulah aku jauh-jauh melakukan perjalanan yang melelahkan dari Roma ke New York. Kau tahu apa yang kulakukan di Roma? Bertemu dengan George Lodrice, menawarkan bintangku Anne Hummington untuk menjadi Brand Ambassadornya dan kau tahu apa yang ia katakan? Jika kau sukses membuat angka penjualan Star Tech selisih 1% saja dari pesaing terbesarnya Pion Corp tahun ini ia akan memberikan tiket emasnya untukmu!"

Seketika Ann merasa dunianya berhenti berputar. Lebih besar dari Pion Corp? Brand Ambassador Versace?

"Sebelum kau mengatakan apapun, aku akan memberimu jalan menuju kesuksesan di Star Tech. Aku akan mengurus Eve. Kau hanya perlu mendekati Ethan. Aku akan mengirim paparazi untuk memata-matai kalian. Begitu kau membuat pemberitaan dengan Ethan, aku akan memuatnya dalam berbagai berita. Kau pasti akan semakin dikenal. bahkan sangat jauh dari yang kau harapkan."

"Aku sangat yakin dengan kemampuanmu, Henry. Tapi, Eve? Dia bahkan terlihat menyulitkanku saat pertemuanku dengannya tadi pagi," kata Ane memelas.

Henry tertawa, menggelengkan kepalanya karena Anne terlalu berlebihan. "Sudah kubilang, kan? Aku yang akan mengurusnya. Mulai sekarang, kau hanya perlu fokus pada Star Tech."

***

Di saat yang bersamaan seseorang mengetuk pintu kantor Eve.

"Silahkan," kata Eve tanpa memalingkan wajah dari dokumen-dokumen di mejanya.

"Eve, maaf kalau aku menanyakan hal ini lagi padamu. Apakah Ethan yakin menunjuk Ann sebagai bintangnya? Dia artis pendatang baru, meskipun ia punya sebuah lagu yang meledak di pasaran, bukan berarti dia cukup untuk Star Tech." Fred memasang wajah seriusnya. "Kalau produk ini tidak mencapai target, posisimu sebagai CEO juga akan terancam. Kau harus memikirkan hal itu, sungguh."

Eve membereskan dokumen-dokumen di atas mejanya, memasukkan beberapa map yang dianggapnya penting ke dalam tasnya dan menutupnya dengan hati-hati.

"Jangan bilang karena Henry," kata Fred dengan nada menyesal.

"Ini bukan tentang Ethan yang ingin membalas budi pada Henry karena telah menyelamatkan perusahaannya tahun lalu. Ini semua tentang angka dan grafik penjualan, Fred. Henry tahu bagaimana cara memilih artis yang berpotensi besar membawa keuntungan untuknya. Ia pasti merencanakan sesuatu.

Menurutmu untuk apa ia memberi satu nama untuk Ethan? Karena Anne Hummington baru saja lahir ke industri hiburan. Ia akan melakukan apa saja demi mendapatkan kontrak ini."

"Kalau begitu bagaimana dengan Viona? Ia jauh lebih menarik dari Anne. Ia mendapatkan penghargaan di Stanford Movie untuk film Queen's Heart. Ia terlihat sangat ceria, pribadi yang menarik menurutku. Ia bahkan sudah berada di tingkat--"

"--paling atas untuk ukuran artis Hollywood? Sudah banyak iklan yang dibintanginya, Fred. Wajahnya sudah familiar. Mungkin orang-orang hanya terpana begitu melihatnya di televisi seperti, "Hey, lihat! Victoria sangat cantik, bukan?" Setelah itu mereka baru melihat produk apa yang ia bintangi.

Intinya, aku mau orang-orang melihat dulu Lexus Z daripada artisnya. Orang-orang lebih menyukai hal-hal yang baru dilihatnya, hal itu akan mengundang rasa penasaran mereka."

Kata-kata Eve membuat Fred semakin resah. "Aku tidak akan meragukan kemampuanmu, Eve. Jika hal ini yang terbaik, aku akan mempertaruhkan namaku untuk proyek ini."

Eve melipat kedua tangannya di atas meja. Ia memperhatikan Fred dengan serius.

Sambil membuka pintu Fred melambaikan tangannya. "Dan jangan lupakan para investor, Eve. Katakan pada mereka kau akan melakukan yang terbaik untuk menggandakan uang mereka!"

Eve hanya terdiam ketika Fred melangkah pergi dari ruangannya. Ia sudah memikirkan jangka panjang mengenai proyek ini, dan ia yakin akan berhasil.




Anne and WineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang