part 8 (bagian II)

21.3K 1.2K 12
                                    

Disinilah aku bersama dengan Aldo dan juga Riri. Sejak aku dibawa kedua adikku ke taman, aku hanya menyaksikan perdebatan antara mereka berdua yang berebut ingin mengobrol padaku, tetapi aku hanya menanggapinya dengan terkekeh melihat tingkah Riri yang cerewet dan Aldo yang menggemaskan namun tak mau kalah oleh Riri.

"sudah ya Riri, kamu kan sudah dewasa masa gak mau mengalah dengan Aldo yang bahkan umurnya masih kecil." ucapku menghentikan mereka yang masih sibuk bertengkar.

'astaga, hanya untuk mengobrol denganku mereka sampai bertengkar gini. Masih kecil sudah bikin pusing gimana dewasa nanti? Mama pasti kuat sekali nanti.'

"kakak gak boleh selalu belain Aldo, nanti dia malah keenakan mentang mentang lebih kecil dari Riri." jawab Riri padaku namun wajahnya mendengus sebal.

"biarin aja wek, kak Riri iri kan sama Aldo karena Kak Calvin lebih bela Aldo ketimbang Kakak. Jadi Kak Calvin cuma sayang Aldo." jawab Aldo tak kalah sengit.

"ih anak kecil nyebelin!" omel Riri dan sejurus kemudian Riri menatapku dengan wajah sendu. "tadi Mama bilang Kak Calvin bakalan nemuin Papa Yoga ya? Berarti Kak Aldo gak bobo disini?" tanyanya.

"iya Ri, Kak Calvin gak tidur disini. Kakak harus ketemu sama Papa Yoga. Maafin Kakak ya, lain kali Kakak bakalan main kesini lagi kok." jawabku tersenyum sambil mengelus pucuk kepalanya lembut.

'ya, balik ke Indonesia pun bukan untuk liburan tapi untuk kerja.' sungutku dalam hati.

"hmmm, yaudah deh gapapa. Tapi bener ya Kak Calvin janji bakalan sering main kesini. Kalau bohong Riri bakalan kesel sama kakak." jawab Riri sambil memanyunkan bibirnya.

Aku tertawa " hahaha iya iya Kakak janji bakalan sering kesini, tapi nanti kalau Kakak main kerumah kalian jangan berantem kayak gini lagi ya?" ucapku pada mereka berdua dan kemudian merekapun mengangguk mengiyakan.

"riri, bisa bantuin mamah bawain minuman sama cemilan ini sayang?" teriak Mama memanggil Riri dari dalam.

"oke mahhhh" teriak Riri dan kemudian iapun langsung masuk kedalam rumah.

________

" Pa! Yang benar saja? Masa hari ini Calvin baru sampai dan besok Calvin sudah harus menggantikan Papa bekerja dikantor. Kasih Calvin waktu untuk menikmati kepulangan Calvin dulu, kenapa langsung disuruh bekerja." jawabku lelah menghadapi papa karna semenjak menginjakan kaki dirumah megah miliknya ini, aku sudah merasakan sesuatu yang akan terjadi. Dan benar saja, Papa tak memberiku waktu untuk istarahat namun langsung disuruh untuk menggantikannya besok.

"kamu ini sudah besar, masa masih ingin waktu libur. Lagian sampai kantorpun tugasmu tidak berat sama halnya seperti yang kamu lakukan dikantor lamamu." jawab Papa dan ucapannya membuatku memutarkan kedua mataku kesal.

" tanpa papa beritahupun aku sudah tahu hal apa yang harus kulakukan tapi kan Pa, Calvin bu--- " ucapku terhenti karena Papa memandangku tajam. Bukannya takut, tapi aku sangat paham padanya. Jika permintaannya ditolak ia akan melakukan segala cara supaya aku menyerah dan melakukan apa yang ia mau.

"baiklah baiklah, besok pagi Calvin akan gantikan posisi Papa sebagai seorang pemilik perusahaan Fabilio Group." jawabku final lalu akupun kembali keluar dari rumah megahnya itu menuju apartemen yang telah Papa siapkan untukku.

Mobilpun berjalan menelusuri jalan di ibu kota ini. Aku masih hapal dengan keadaan jakarta saat ini, ramai dan penuh sekali pejalan kaki maupun pengendara mobil juga motor yang berlalu lalang, apalagi ini malam Minggu semakin ramai saja jalanan ini.

Akupun masih memperhatikan jalan yang ramai ini hingga mobilpun tiba didepan bangunan besar, ya inilah apartement yang Papa berikan untukku selama aku menyelesaikan tugasku disini.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang