part 5

18.5K 1.1K 10
                                    

Semenjak kejadian aku bertemu dengan Mami, kedua orangtuaku pun sering sekali datang ke apartementku dengan alasan ingin bertemu cucunya. Papi yang mendengar cerita Mami lewat telpon, keesokan harinya disaat Papi pulang dari tugasnya di riau, Papi pun langsung mengunjungi apartementku dan meminta maaf atas apa yg ia lakukan kepadaku 2 tahun lalu.

Dan semenjak itu pula Papi selalu menyisihkan waktu untuk bertemu dan bermain dengan Jio. Yang membuatku aneh saat Papi datang Jio langsung tau jika itu adalah Kakeknya bahkan Jio juga Papi terlihat seperti sudah sangat lama kenal. entah mengapa melihat mereka seperti itu membuatku sedikit tak mengerti, padahal waktu bertemu dengan Mami, Jio sangat ketakutan namun sangat berbeda sekali saat Jio bertemu dengan Papi.

seperti saat ini, aku hanya menyaksikan Papi dan Mami yang sangat bahagia mendengarkan ocehan Jio yg entah mengapa membuatku tersenyum juga. terkadang Jio memberikan sebuah kehangatan hanya dengan ucapan cadel khasnya . akupun keluar dari dapur sambil membawa 3 cangkir teh hangat juga sebotol susu untuk Jioku. Lalu Jio menatapku antusias disaat ia melihat diriku membawa minuman kesukaannya.

“ucu iyooo ... una iyoo” serunya dan itu membuat Papi tertawa terbahak.

“cucuku ini kenapa gesit sekali ya, duh rasanya pengen oma bawa pulang” ucap Mami saat menatap Jio yang sedang meminum susunya.

Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya lalu Papi mengangguk membenarkan.

“benar apa yang Mami bilang itu Sin, lagipula kenapa kamu tidak ingin kembali ke rumah? kamu juga sudah memaafkan kesalahan kami atau memang kami masih bersalah?” tanya Papi dan aku menggelengkan kepala.

“bukan seperti itu Papi, cuma Sinta ingin belajar mandiri. Lagian kalian udah gak punya salah apapun lagi terhadap kita cuma Sinta gak mau jika Sinta nanti akan merepotkan kalian dengan adanya Jio. Anggap aja aku ini sudah berkeluarga mam-pap” jawabku lalu membawa Jio kepangkuanku.

Mami dan Papi menghela nafas lelah karena terlalu sulit membujukku untuk kembali kepada mereka.

“maafin Sinta ya Mam, Sinta dan Jio akan selalu mengunjungi Mami juga Papi disaat weekend.” janjiku karena tak enak melihat wajah murung kedua orangtuaku.

Mami tersenyum mengerti “ya sudah, Mami tidak akan memaksakanmu untuk kembali ke rumah, asalkan kamu janji akan selalu mengunjungi kedua orangtuamu ini. Kau tau kan jika kami hanya mempunya seorang putri, dan itu cuma kamu.”

Aku mengangguk “iya Mi, Sinta janji.” jawabku

Lalu kemudian Jio berseru kencang karena susunya habis dan hal itu membuat kemurungan kedua orangtuaku sirna lalu membuat mereka berdua kembali ceria.

_________

" Jio sayang, Bunda sudah bikin nasi goreng telur mata sapi ya buat kamu.” ucapku sambil membangunkan si kecil kesayanganku.

Jio tidak merespon tetapi hanya berpindah posisi tidur.

“lho kok cuma gitu doang respon anak Bunda, ayoo sayang Bunda mau kerja. Kamu gak mau ketemu oma sama opa? " ucapku lagi karena tadi pagi pagi sekali mami menelponku dan berkata titipkan saja Jio di rumah sebelum berangkat ngantor dan aku mau tak mau akan menitipkan Jio dirumah orangtuaku mulai hari ini.

Dan saat itu juga mata Jio jadi terbuka lebar dan tersenyum antusias.

“ iyooo au temu oma opa ndaaa, api undaa ditana uda tan?” tanyanya

Aku tersenyum lalu menggelengkan kepala “tenapa nda?” tanyanya lagi

“bunda harus kerja, cari uang buat beli susu kesukaan Jio” jawabku

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang