part 5 - Untrue

Mulai dari awal
                                    

"Yaaak! Aiiish. Kau, kau menganggetkanku. Brengsek." umpat Jiyeon.

Tak seperti biasanya, Suga hanya diam saat seseorang mengumpat akan dirinya. Jiyeon menaruh piring apelnya, ia menatap penuh keterkejutan saat melihat kondisi Suga, ia menangis.

"Oppa, Gwenchana?" Jiyeon mengelus lembut lengan Suga.

"Aku mencintainya, Jiyeon-ah. Tapi, aku tak bisa membawanya pergi, aku bukan pria baik untuknya." Yoongi terisak.

Mendengar hal itu, Jiyeon jelas tercengang. Ini pertama kalinya, Suga mendekati seorang gadis dengan hatinya, gadis ini pasti luar bisa. Pikir Jiyeon.

"Aku harus bagaimana? Dia membenciku sekarang, aku meninggalkannya dalam luka." Lanjutnya.

"Oppa." Jiyeon mulai meneteskan air matanya.

"Aku hanya sampah, aku tak pantas."

"Oppa, kau lihat hubunganku dengan Namjoon Oppa? Bukankah, kau yang selalu mengatakan, 'jika cinta kami tulus kenapa harus takut dengan kehidupan yang tak adil ini' apa itu tak berlaku untukmu?" ucap Jiyeon.

Suga menatap lekat, kini penyesalannya semakin membuncah.

"Sekarang, istirahatlah lah dulu. Kau pasti lelah, dan ganti pakaianmu, kau bisa sakit nanti." Jiyeon tersenyum tulus.

"Temui dia besok, atau hubungi dia sebelum kau tidur." Lanjutnya.

"Terimakasih Yeon-ah, kau juga istirahat." ucap Suga.

"Ya, aku masih menunggu mereka pulang."

Mendengar hal itu, Suga pun bergegas masuk kedalam kamarnya.

"Heh, kenapa kami menjadi seperti ini." Gumam Jiyeon perih.

****

Musim dingin sepertinya semakin dekat, suasana yang sepi membuat nyaman seorang Min Suga yang di rundung rasa bersalah.

Pelajaran Fisika membuat otaknya semakin buntu, tak bisakah ia pergi saat ini? Tentu saja bisa. Namun, ia enggan mendapat hukuman yang lebih konyol lagi, bisa saja saat ini juga ia di jadikan ketua Osis.

Jimin yang berada di belakang Suga hanya mengamati sahabatnya itu, ia terus memberi kode pada Hoseok, seolah mata mereka terus membahas tentang Suga.

"Park Jimin, Jung Hoseok!" Pekik Song Saem.

Jimin menepuk jidatnya, seketika semua murid menoleh ke arah mereka, termasuk Suga.

"Apa yang kalian lakukan? Apa kalian merasa paling pintar sekarang, hah!" Pekik Song Saem.

"Ani, Saem." ucap mereka.

"Kalian benar-benar." umpat Song Saem.

"Bersihkan perpustakaan saat jam istirahat, itu hukuman kalian." Lanjutnya.

"Mwooo." Kejut keduanya.

"Wae? Apa itu kurang?" Pekik Song Saem.

"Tidak Saem, Mianhae." Sergah Hoseok cepat.

"Astaga." Song Saem mengelus dadanya.

Suga, Nam Joon dan Hyorin tertawa tertahan, mereka merasa terhibur dengan ekspresi yang Jimin dan Hoseok tunjukan.

Teeeet....

Pelajaran Fisika berakhir, Song Saem sempat mengumpat kepada semua murid, namun Suga tak terlalu menghiraukannya. Ia justru merogoh ponselnya, melihat notic namun nihil.

Me:
Flo, kenapa tak membalas pesanku? Aku akan datang, aku akan mentraktirmu.

Read.

MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang