Kangen

1.6K 105 5
                                    

23 Oktober,

Kalau kamu bisa lihat, dan mungkin beberapa orang atau mungkin semuanya menyadari bahwa kantung mataku menghitam dan kelopak mataku terbuka lebih kecil dari biasanya. Terlihat seperti kurang tidur, namun sebenarnya aku habis menangis. Malam sebelum show tiba-tiba pikiranku tertuju pada saat yang akan datang itu. Yang mengharuskan aku untuk tidak bersamamu lagi, Beby...

Sungguh. Sebenarnya aku tidak ingin. Tetapi aku harus tetap profesional dengan tetap menampilkan yang terbaik. Dan aku tidak akan lupa untuk menunjukkan senyum manis yang selalu kuperlihatkan.

Jujur saja, itu sulit. Sangat sulit. Tentu kamu tahu, kan? Berusaha menunjukkan segaris senyum saat keadaan tidak baik bagaimana? 

Kamu di sana lama sekali ya, memangnya kamu tidak rindu dengan aku? Cepat pulang! Aku rindu...

Biasanya selalu ada kamu yang bisa kujadikan bahan pukulan-pukulan kecil. Namun, kamu tahu tidak sebenarnya? Itu menggemaskan. Aku tidak benar-benar melakukannya. Di setiap show aku selalu ingin membuat momen walau pun lebih terkesan usil HAHA.

Kamu tahu kan tiga lagu yang biasa kita jadikan momen? Aku tidak usil dengan siapa pun, terkecuali Kak Ve. Dia memaksaku untuk menggila. Ya sudah aku melakukannya.

Namun itu hanya untuk menghibur diri kok. Dan kamu tahu? Aku benar seperti orang steres di lagu tiga terakhir, berhayal gendong bayi. Ya mungkin efek karena tidak ada kamu.

Waktu kamu share foto. Kenapa kamu jadi agak mirip-mirip yukirin sik? Cantik ih!

Dan waktu aku reply tweet kamu yang itu masa fans bilang 'Yukirin' itu artinya 'Aku kangen cepat pulang' HAHA.

Mereka tahu sekali ya? Dasar comblang-comblang haha. Iya aku rindu Beby-nya Nju~

Cepat pulang!

-

Hari ini ada latihan. Aku semangat! Karena hari ini Beby sudah bisa latihan.

"Kamu kenapa senyam-senyum begitu?" tanya Beby.

Hah, tidak-tidak. Aku harus jawab apa ini?

"Mm, ng-nggak!"

"Kamu kangen aku ya?"

Aku terdiam sejenak sambil memalingkan mata.

"Gimana ya..."

"Ngaku... kamu juga nulis Yukirin dalam artiannya 'aku kangen cepat pulang' ya, kan? Haha."

Aku menghela napas. "Kamu kenapa jadi kayak mereka? Main tebak-tebak aja."

"Biasanya kan mereka lebih tahu. Sudah mengaku saja... gengsi terus ih!"

"Nggak, aku nggak kangen kamu."

"Tuh, kan... gengsi kamu mah,"

"Beby..." panggil Gaby.

Gaby? Dia datang dan memeluk Beby. Ah, rasanya malas sekali melihatnya. Aku pergi.

-

Hari ini ada Event Honda Day 2016. Team J kebagian jam sepuluh lewat tiga puluh menit.

Keadaan hatiku hari ini mungkin lebih terkendali dan baik.

Tiba-tiba saja...

Beby menghampiriku dengan seulas senyum.

"Nju, foto yuk sama aku? Sudah lama juga nih..." katanya sudah mempersiapkan kamera.

Aku menggeleng dengan cepat.

"Kamu nggak kasian sama comblang-comblang yang lagi nungguin momen kita? Bentar lagi punah nih,"

Aku menaikan satu alis heran. Dia ini benar mau cepat-cepat berpisah denganku ya? Argh!

"Kamu habis dari Ayana, terus minta foto sama aku? Ck!"

"Jadi, kamu... hahaha,"

"Aku kesal sama kamu!"

"Jangan kesal ah, beneran nih kamu nggak mau foto dan nggak kangen sama aku? Ya sudah aku foto sama yang lain saja deh," belum dua langkah, aku menarik tangannya cepat. "Eh, ya ya aku mau,"

Dia cengar-cengir. Aku kesal, tetapi aku merindukannya. Ada kata yang belum terselesaikan.

Aku membuat jarak posisi dengannya beberapa senti. Aku tidak ingin mendekat. Aku kesal.

"Deket dong Nju-nya Beby..."

Dia memaksaku mendekatkan kepala. Oke, aku menurutinya. Dia ini memang tidak mengerti perasaanku ya!? Habis dari sebelah terus ke aku. Pasti nanti habis ini sama yang lain. Memang dasar tikus jadi-jadian!

"Abis foto sama aku, mau foto sama siapa lagi?" tanyaku jutek.

Dia terlihat berpikir,

"Mungkin, Gaby?" dia tertawa. Sepertinya dia tahu keadaan hatiku yang sekarang. Makanya dia kesempatan mencoba membuatku tambah marah. Namun beberapa detik kemudian, dia merengkuh tubuhku. Cepat sekali tanpa sepengetahuanku.

"Aku tahu, kamu kangen aku, kan? Jadi aku beri pelukan sekarang. Kemarin nggak peluk karena ada Gaby. Ehe."

Aku terdiam sejenak.

"Kok diam? Nggak kangen nih?"

Aku memejamkan mata, menarik napas begitu dalam. Kenapa rasanya sulit sekali untuk bilang kalau aku sangat merindukannya?

1

2

3

"Y-ya, aku kangen kamu."

"Tuh, kan! Kalau kangen jangan gengsi ah. Bilang saja, siapa tahu setelah bilang, kangen kamu sedikit berkurang. Walau pun setiap harinya pasti akan terus bertambah." Lalu, "Waktu bersama kita nggak akan lama lagi berkurang. Jadi jangan pernah gengsi lagi."

"Y-ya,"

"Mm,"

Aku melepas pelukan karena ada yang berdeham. Aku tahu benar ini siapa...

"Cie-cie lagi kangen-kangenan apa gimana nih?"

Aku membuang napas sesal. "Apa-apaan sih Gab,"

Gaby memang selalu menjadi pengganggu. Dalam hal apa pun.

Beby terlihat mendengus kesal. "Gab, kenapa harus selalu kamu yang ganggu sih!?"

"Ya deh maaf... lanjutkan kangen-kangenannya kan bentar lagi mau pisah. Eh," setelah bicara seperti ini dia lari begitu saja.

Gab, awas ya, kamu aku pecat dari team J nanti!

PisahOnde as histórias ganham vida. Descobre agora